Detik-detik Najwa Shihab Kena Skakmat Saat Tampilkan Foto Kerumunan Proses Pilkada, Luhut Binsar: Kamu Ngapain Provokasi? merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Mata Najwa Rabu (23/9/2020) membahas risiko Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Virus Corona.
Dalam acara itu, Najwa Shihab pun menampilkan foto orang berkerumun, seperti saat iring-iringan bakal calon kepala daerah hingga kerumunan saat deklarasi pasangan calon kepala daerah.
Menananggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai presenter Najwa Shihab memprovokasi kepada publik terkait risiko Pilkada Serentak 2020.
Luhut menilai tidak semestinya Najwa Shihab menampilkan kembali terkait beberapa kerumunan yg terjadi sehingga dapat memperkeruh suasana.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/9/2020), Najwa Shihab sempat mencontohkan kerumunan yg terjadi di beberapa tempat dalam kegiatan jelang gelaran Pilkada 2020.
Luhut mulanya menjelaskan bahwa jaminan Pilkada 2020 tidak akan terjadi kerumunan adalah dapat ditentukan oleh pribadi masing-masing, termasuk para pimpinan politik.
Oleh karenanya, ia meminta supaya setiap perseorangan dapat mengerjakan perannya untuk ikut mensukseskan Pilkada tanpa harus ada kerumunan yg diakui dapat berisiko tinggi penyebaran covid-19.
"Saya cuma himbau semua pemimpin politik, semua juga yg mempunyai keharapan politik, kita harus duduk tenang, kita punya tanggung jawab sekecil apapun tanggung kita ada untuk keamanan Republik ini," ujar Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut lantas bereaksi ketika regu Mata Najwa menampilkan gambar-gambar atau video seputar kerumunan yg terjadi selama proses Pilkada 2020.
Mulai dari iring-iringan saat pendaftaran calon ke KPUD hingga deklarasi-deklarasi yg dilakukan oleh para regu sukses.
Ia pun meminta supaya hal itu tidak kembali ditampilkan karena justru akan jadi contoh yg buruk.
"Seperti ini misalnya, maaf jangan marah Najwa, kayak gini, anda ngapain provokasi gambar-gambar kayak ginian, kan enggak perlu," tegasnya.
Tak terima disebut memprovokasi, Najwa Shihab pun memberikan bantahan.
Dikatakannya bahwa apa yg ditampilkan tersebut merupakan bukti nyata yg terjadi di lapangan & tentunya merupakan kondisi yg cukup memprihatinkan di tengah Covid-19.
"Ini fakta Pak Luhut, maaf saya tidak memprovokasi, saya menunjukkan apa yg terjadi di lapangan & saya yakin Pak Luhut juga sudah tahu lapangan seperti ini," jawab Najwa.
Meski mengakui bahwa kondisi tersebut merupakan fakta, Luhut tetap tidak harap hal itu jadi konsumsi publik.
Menurutnya justru akan memberikan akibat kelanjutan.
Ia menyarankan supaya lebih baik menampilkan hal-hal yg berbau positif.
"Iya tahu, tetapi enggak perlu lagi ditampilkan begini, kita cari sekarang topik-topik yg tidak menciptakan seperti ini," mengatakan Luhut.
"Karena ini yg menciptakan kita itu sendiri tanpa kita sadari kita turut menciptakan takut karena ini tanggung jawab kita kepada kemanusiaan," terangnya.
"Termasuk tanggung jawab untuk memastikan kesehatan publik & banyak publik mengatakan mengambil keputusan untuk terus menjalankan Pilkada itu artinya tanggung jawab publiknya tidak dilakukan," balas putri dari Quraish Shihab itu.(Tribunnewscom)
lihat mulai menit 3:28
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Mata Najwa Rabu (23/9/2020) membahas risiko Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Virus Corona.
Dalam acara itu, Najwa Shihab pun menampilkan foto orang berkerumun, seperti saat iring-iringan bakal calon kepala daerah hingga kerumunan saat deklarasi pasangan calon kepala daerah.
Menananggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai presenter Najwa Shihab memprovokasi kepada publik terkait risiko Pilkada Serentak 2020.
Luhut menilai tidak semestinya Najwa Shihab menampilkan kembali terkait beberapa kerumunan yg terjadi sehingga dapat memperkeruh suasana.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/9/2020), Najwa Shihab sempat mencontohkan kerumunan yg terjadi di beberapa tempat dalam kegiatan jelang gelaran Pilkada 2020.
Luhut mulanya menjelaskan bahwa jaminan Pilkada 2020 tidak akan terjadi kerumunan adalah dapat ditentukan oleh pribadi masing-masing, termasuk para pimpinan politik.
Oleh karenanya, ia meminta supaya setiap perseorangan dapat mengerjakan perannya untuk ikut mensukseskan Pilkada tanpa harus ada kerumunan yg diakui dapat berisiko tinggi penyebaran covid-19.
"Saya cuma himbau semua pemimpin politik, semua juga yg mempunyai keharapan politik, kita harus duduk tenang, kita punya tanggung jawab sekecil apapun tanggung kita ada untuk keamanan Republik ini," ujar Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut lantas bereaksi ketika regu Mata Najwa menampilkan gambar-gambar atau video seputar kerumunan yg terjadi selama proses Pilkada 2020.
Mulai dari iring-iringan saat pendaftaran calon ke KPUD hingga deklarasi-deklarasi yg dilakukan oleh para regu sukses.
Ia pun meminta supaya hal itu tidak kembali ditampilkan karena justru akan jadi contoh yg buruk.
"Seperti ini misalnya, maaf jangan marah Najwa, kayak gini, anda ngapain provokasi gambar-gambar kayak ginian, kan enggak perlu," tegasnya.
Tak terima disebut memprovokasi, Najwa Shihab pun memberikan bantahan.
Dikatakannya bahwa apa yg ditampilkan tersebut merupakan bukti nyata yg terjadi di lapangan & tentunya merupakan kondisi yg cukup memprihatinkan di tengah Covid-19.
"Ini fakta Pak Luhut, maaf saya tidak memprovokasi, saya menunjukkan apa yg terjadi di lapangan & saya yakin Pak Luhut juga sudah tahu lapangan seperti ini," jawab Najwa.
Meski mengakui bahwa kondisi tersebut merupakan fakta, Luhut tetap tidak harap hal itu jadi konsumsi publik.
Menurutnya justru akan memberikan akibat kelanjutan.
Ia menyarankan supaya lebih baik menampilkan hal-hal yg berbau positif.
"Iya tahu, tetapi enggak perlu lagi ditampilkan begini, kita cari sekarang topik-topik yg tidak menciptakan seperti ini," mengatakan Luhut.
"Karena ini yg menciptakan kita itu sendiri tanpa kita sadari kita turut menciptakan takut karena ini tanggung jawab kita kepada kemanusiaan," terangnya.
"Termasuk tanggung jawab untuk memastikan kesehatan publik & banyak publik mengatakan mengambil keputusan untuk terus menjalankan Pilkada itu artinya tanggung jawab publiknya tidak dilakukan," balas putri dari Quraish Shihab itu.(Tribunnewscom)
lihat mulai menit 3:28
NB: Semua berita ini diambil dari internet