Ia pun menuturkan kisah haru yg ia rasakan sejak berusia 5 tahun, di mana tak pernah lagi bertemu sang ayah. Masa kecil perempuan yg kini berusia 30 tahun itu juga terbilang sulit. Ia harus hidup berpindah-pindah di rumah kerabat / teman. Bahkan, kerap menghabiskan malam di sebuah taman / mobil.
Kini, Kim telah memiliki hidup yg lebih baik, bersama dengan suami & kedua anaknya. Ia juga menekuni dunia fotografi, yg dulu pernah diajarkan oleh ayahnya.
Sejak 2003, Kim mulai melakukan proyek pribadinya di awal tahun kuliah, dengan memotret tunawisma di jalanan.
“Dalam beberapa hal saya memiliki kesamaan dengan mereka. Saya tahu apa artinya dibuang & diabaikan. Secara keseluruhan, saya mengerti perjuangan mereka, karena saya berjuang dengan cara yg sama,” katanya kepada NextShark, dikutip oleh liputan6.com.
Proyek yg dilakukannya itu berujung pada dampak besar pada 2012, di mana Kim bertemu kembali dengan ayahnya yg telah menjadi seorang tunawisma lewat fotografi.
Dalam fotonya, pria itu terlihat kotor. Rambutnya kusut, menggunakan pakaian compang-camping, & sangat tipis. Bahkan, ia sama sekali tidak mengenali Kim.
Selama 2 tahun, Kim terus kembali ke tempat di mana ayahnya berada. Perempuan itu juga mengetahui bahwa ayahnya terkena penyakit skizofrenia –gangguan mental yg ditandai dengan gangguan proses berpikir & tanggapan emosi yg lemah.
Sang ayah saat itu menolak mendapatkan perawatan. Ia juga tidak mau minum obat, makan, mandi, / memakai salah satu baju yg dibawa oleh Kim.
Walaupun tidak tampak harapan sedikit pun, Kim tak pernah putus asa menolong ayahnya.
Suatu ketika, pria itu terserang penyakit jantung & ditemukan terbaring di trotoar oleh seseorang. Ia segera dibawa ke rumah sakit & mendapatkan perawatan hingga kembali sehat.
Bahkan, saat ini sang ayah mulai mencari pekerjaan, menghabiskan waktu dengan teman-teman, serta berencana untuk mengunjungi keluarganya di Korea Selatan, seperti yg dikatakan Kim.
“Mengabadikan sebuah momen melalui lensa juga berarti mengabadikan perasaan saya juga. Tanpa kamera, mungkin saya akan merasa terlalu takut untuk mendekati ayah. Saya tidak mungkin bisa merasakan pengalaman yg sama jika saya tidak mempunyai tujuan untuk mendokumentasikan perjalanannya.
“Tujuan saya, sebelum bertemu ayah saya, adalah untuk memanusiakan mereka yg hidup di jalanan. Masing-masing dari mereka memiliki cerita, & saya berharap dengan berbagi cerita akan memberikan sebuah perspektif yg baru,” tutupnya.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Hobi Fotografi Membuatnya Menemukan Ayahnya yang Hilang diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Hobi Fotografi Membuatnya Menemukan Ayahnya yang Hilang.