Selain e-commerce, travel merupakan salah satu ranah yg cukup banyak dilirik pelaku startup di tanah air. Tech in Asia juga pernah membuat kumpulan startup penyedia paket travel . Makin menjamurnya layanan ini membuat tiap-tiap agen travel mencoba menerapkan strategi sendiri untuk menggaet konsumen.
Belum lama ini muncul satu lagi Online Travel Agency (OTA) yg hadir di tanah air, HoreTravel. Lalu apa yg menarik dari layanan asal Surabaya ini? Simak penuturan Marketing Manager Jason Lesmana kepada Tech in Asia.
Membidik pasar Timur
Berbeda dengan kebanyakan OTA lain yg membidik pasar kota besar, HoreTravel justru menyasar pengguna dari kawasan Indonesia Timur. Kami ingin mencoba pasar yg beda, ujar Jason. Ketika ditanya keunggulan dari layanannya, diskon disebut-sebut sebagai magnet mereka dalam menembus pasar.
Menurut Jason, rata-rata OTA hadir dengan harga yg sama, meskipun sekilas berbeda. Satu & lainnya itu sebenarnya sama saja. Namun dikemas agar terlihat berbeda. HoreTravel mencoba menyiasati itu dengan memberikan harga terbaik, katanya.
Saat ini HoreTravel mengklaim memiliki lebih dari 135.000 hotel yg bekerja sama. Selain diskon, salah satu fitur unggulan lain dari layanan ini adalah tersedia dalam dua bahasa sehingga turis asing yg ingin melakukan kunjungan ke Indonesia tidak akan kesulitan.
Gabungkan strategi pemasaran online & offline
Sejak beroperasi mulai Juli 2015 lalu, HoreTravel mencoba strategi pemasaran online & offline. Di kantor kami yg berlokasi di Supermal Pakuwon Indah, Surabaya kami juga melakukan penjualan offline yg selama ini turut memberikan pemasukan bagi kami, ungkap Jason.
Ia menambahkan, strategi monetisasi yg lain dilakukannya dengan Google ads & untuk mendongkrak marketing HoreTravel memaksimalkan jaringan bisnis yg dimiliki tiap-tiap orang di dalam HoreTravel. Sayangnya, Jason enggan mengungkap besar rata-rata transaksi bulanan HoreTravel setelah beberapa bulan beroperasi.
Memancing di kolam yg penuh
Ranah yg ramai digarap seperti travel ini tentu saja memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku startup. Jason sendiri tidak menampik hal ini, Bisnis OTA di Indonesia sudah penuh sesak, tapi kami tetap percaya diri dengan fitur-fitur yg kami usung, katanya.
Bagaimanapun, dengan tim yg berjumlah lima orang & terbagi dalam programmer, marketing, & desainer; perjuangan HoreTravel di ranah ini terbilang cukup berat. Selain banyaknya kompetitor, HoreTravel belum memiliki aplikasi mobile. Kompetitor lain seperti Travelio yg sama-sama menawarkan strategi harga, bahkan sudah bersiap dengan dua aplikasi untuk memudahkan pengguna melakukan booking.
Selain mengembangkan aplikasi mobile, HoreTravel juga berencana untuk menambah jenis produk yg dijual. Kami berencana masuk ke tiket, seperti tiket pesawat, event & kereta api. Namun untuk yg terakhir tadi masih kami lihat proyeksinya mengingat margin yg kecil, tandas Jason.
Baca Juga: Travelio, Situs Booking Hotel dengan Harga yg Bisa Ditawar(Diedit oleh Lina Noviandari)
Dikutip dari sini