Kaitkan Ansor & Banser dengan PKI, Alfian Tanjung Minta Maaf Hingga Bikin Pernyataan. Begini Isinya merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Perseteruan antara Alfian Tanjung & Nadhatul Ulama (NU) tampaknya akan segera menemui titik terang. Pasalnya, Alfian Tanjung pada hari ini, Rabu (23/9/2020) meminta maaf kepada NU, terkhusus GP Ansor & Banser atas pernyataannya yg dinilai merendahkan organisasi tersebut.
Permohonan maaf ini dihinggakan Alfian Tanjung dalam acara jumpa pers virtual yg ditayangkan langsung oleh akun Official GP Ansor.
"Saya sebagai orang yg tergugat menyatakan permohonan maaf saya kepada Ansor, Banser, & seluruh keluarga akbar NU," ungkapnya.
"Saya mohon maaf kalau ada kata-kata yg kurang tepat, tetapi saya akan mengajak diri saya sendiri & anak-anak muda NU untuk menjaga kedaulatan bangsa dari musuh-musuh negara," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Alfian Tanjung mengaku berjanji untuk terus beriringan dengan NU guna memerangi musuh yg berpotensi memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Permintaan yg dihinggakan oleh Alfian Tanjung diterima oleh GP Ansor. Adung Abdul Rochman selaku sekretaris GP Ansor menerima itikad baik ini sebagai wujud jalinan persaudaraan yg semestinya terus dibina.
"Sebagai sesama muslim & warga NKRI, kita menerima permintaan maaf Ustaz Alfian Tanjung. Hal ini kita lakukan lantaran harap menjaga kerugunan dalam satu keyakinan & satu kedaulatan negara," tuturnya.
Tidak cuma itu, Abdul juga mengajak seluruh keluarga NU untuk sering bersama-sama dalam menjaga nama baik bangsa & negara.
Ia juga berharap supaya kesalahan sebagaimana dilakukan oleh Alfian Tanjung tidak akan terulang kembali kelak di kemudian hari.
Lebih lanjut lagu, dalam jumpa pers tersebut juga dibacakan lima perjanjian yg sudah ditandatangani oleh kedua pihak yakni Alfian Tanjung sebagai tergugat & GP Ansor sebagai penggugat.
Adapun isi perjanjian tersebut adalah si tergugat mau mengakui kesalahan yg sudah ia perbuat & dampaknya kepada pihak penggugat, dalam hal ini Ansor atau Banser & NU.
Kemudian, si tergugat atau Alfian Tanjung pun akan mengerjakan jumpa pers guna menyampaikan permintaan maafnya kepada publik atas pernyataannya yg dinilai merendahkan organisasi.
Tidak cuma itu, perjanjian ini juga berisi bahwa si tergugat akan menjaga nama baik, harkat, & martabat Ansor atau Banser, & NU. Si tergugat juga bersedia membayar denda sejumlah Rp 999.000 yg akan disalurkan untuk masjid KH Abdul Rahman Wahid.
Terakhir, pihak penggunggat memaafkan Alfian Tanjung dengan syarat ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya pernah beredar video Alfian Tanjung saat tengah menyampaikan pidato dalam sebuah majelis. Dalam video tersebut, Alfian Tanjung terlihat kerap memaki pemerintah Indonesia.
Selain itu, Alfian Tanjung juga menyebut bahwa Ansor & Banser adalah keturunan PKI.(suara.com)
Jumpa Pers Permintaan Ma'af Ust Alfian Tanjung atas Perbuatan Melawan Hukum Kepada Alfian Tanjung Kepada ANSOR-BANSER https://t.co/d7LwtmvPGw
-- Official GP Ansor (@Official_Ansor) September 23, 2020
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Perseteruan antara Alfian Tanjung & Nadhatul Ulama (NU) tampaknya akan segera menemui titik terang. Pasalnya, Alfian Tanjung pada hari ini, Rabu (23/9/2020) meminta maaf kepada NU, terkhusus GP Ansor & Banser atas pernyataannya yg dinilai merendahkan organisasi tersebut.
Permohonan maaf ini dihinggakan Alfian Tanjung dalam acara jumpa pers virtual yg ditayangkan langsung oleh akun Official GP Ansor.
"Saya sebagai orang yg tergugat menyatakan permohonan maaf saya kepada Ansor, Banser, & seluruh keluarga akbar NU," ungkapnya.
"Saya mohon maaf kalau ada kata-kata yg kurang tepat, tetapi saya akan mengajak diri saya sendiri & anak-anak muda NU untuk menjaga kedaulatan bangsa dari musuh-musuh negara," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Alfian Tanjung mengaku berjanji untuk terus beriringan dengan NU guna memerangi musuh yg berpotensi memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Permintaan yg dihinggakan oleh Alfian Tanjung diterima oleh GP Ansor. Adung Abdul Rochman selaku sekretaris GP Ansor menerima itikad baik ini sebagai wujud jalinan persaudaraan yg semestinya terus dibina.
"Sebagai sesama muslim & warga NKRI, kita menerima permintaan maaf Ustaz Alfian Tanjung. Hal ini kita lakukan lantaran harap menjaga kerugunan dalam satu keyakinan & satu kedaulatan negara," tuturnya.
Tidak cuma itu, Abdul juga mengajak seluruh keluarga NU untuk sering bersama-sama dalam menjaga nama baik bangsa & negara.
Ia juga berharap supaya kesalahan sebagaimana dilakukan oleh Alfian Tanjung tidak akan terulang kembali kelak di kemudian hari.
Lebih lanjut lagu, dalam jumpa pers tersebut juga dibacakan lima perjanjian yg sudah ditandatangani oleh kedua pihak yakni Alfian Tanjung sebagai tergugat & GP Ansor sebagai penggugat.
Adapun isi perjanjian tersebut adalah si tergugat mau mengakui kesalahan yg sudah ia perbuat & dampaknya kepada pihak penggugat, dalam hal ini Ansor atau Banser & NU.
Kemudian, si tergugat atau Alfian Tanjung pun akan mengerjakan jumpa pers guna menyampaikan permintaan maafnya kepada publik atas pernyataannya yg dinilai merendahkan organisasi.
Tidak cuma itu, perjanjian ini juga berisi bahwa si tergugat akan menjaga nama baik, harkat, & martabat Ansor atau Banser, & NU. Si tergugat juga bersedia membayar denda sejumlah Rp 999.000 yg akan disalurkan untuk masjid KH Abdul Rahman Wahid.
Terakhir, pihak penggunggat memaafkan Alfian Tanjung dengan syarat ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya pernah beredar video Alfian Tanjung saat tengah menyampaikan pidato dalam sebuah majelis. Dalam video tersebut, Alfian Tanjung terlihat kerap memaki pemerintah Indonesia.
Selain itu, Alfian Tanjung juga menyebut bahwa Ansor & Banser adalah keturunan PKI.(suara.com)
Jumpa Pers Permintaan Ma'af Ust Alfian Tanjung atas Perbuatan Melawan Hukum Kepada Alfian Tanjung Kepada ANSOR-BANSER https://t.co/d7LwtmvPGw
-- Official GP Ansor (@Official_Ansor) September 23, 2020
NB: Semua berita ini diambil dari internet