Meghan Markle Dituduh Lakukan Penindasan, Istana Bakal Lakukan Investigasi Untuk Periksa Kebenaran merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Istana Buckingham meluncurkan penyelidikan atas keluhan penindasan yg dibuat kepada Meghan Markle oleh dia & mantan staf kerajaan Pangeran Harry. Duchess & Duke of Sussex itu belum mengomentari penyelidikan tersebut tetapi baru-baru ini membantah klaim tersebut.
Berita itu muncul beberapa hari sebelum CBS akan menayangkan wawancara spesifik bersama Oprah Winfrey yg dilakukan bersama Meghan & Harry. Hal ini menandai wawancara bersama perdana mereka sejak keluar dari kerajaan, yg baru-baru ini dibuat permanen. Mereka diharapkan membahas mengapa mereka meninggalkan peran kerajaan mereka.
Pada hari Selasa (2/3), surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa salah satu mantan pembantu utama Meghan & Harry pada tahun 2018 menciptakan keluhan tentang intimidasi oleh bangsawan itu. Mereka mengklaim bahwa Meghan diduga mengusir dua asisten pribadi dari rumah tangga kerajaan & merusak kepercayaan dari anggota staf ketiga.
Insiden tersebut diduga terjadi pada tahun-tahun sebelum pengumuman pasangan itu pada tahun 2020 tentang keputusan mereka untuk mundur dari tugas kerajaan mereka. "Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yg dibuat oleh mantan staf The Duke & Duchess of Sussex," mengatakan Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada Rabu, (3/3).
"Oleh karena itu, regu SDM kami akan melihat keadaan yg diuraikan dalam artikel. Anggota staf yg terlibat pada saat itu, termasuk mereka yg sudah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil. Keluarga Kerajaan sudah memiliki Kebijakan Martabat di Tempat Kerja diterapkan selama beberapa tahun & tidak & tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," ungkap pihak kerajaan.
Meghan, yg sedang hamil, & Harry belum mengomentari pernyataan istana. Mereka mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Selasa, setelah laporan The Times keluar bahwa Meghan sangat sedih & terluka atas tuduhan itu.
"The Duchess sedih dengan serangan terbaru kepada karakternya, khususnya sebagai seseorang yg sudah jadi target bullying & sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yg pernah mengalaminya. rasa sakit & trauma. Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia & akan terus berusaha memberikan teladan dalam mengerjakan apa yg benar & mengerjakan apa yg baik," ungkap juru bicara Meghan.(wowkeren.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Istana Buckingham meluncurkan penyelidikan atas keluhan penindasan yg dibuat kepada Meghan Markle oleh dia & mantan staf kerajaan Pangeran Harry. Duchess & Duke of Sussex itu belum mengomentari penyelidikan tersebut tetapi baru-baru ini membantah klaim tersebut.
Berita itu muncul beberapa hari sebelum CBS akan menayangkan wawancara spesifik bersama Oprah Winfrey yg dilakukan bersama Meghan & Harry. Hal ini menandai wawancara bersama perdana mereka sejak keluar dari kerajaan, yg baru-baru ini dibuat permanen. Mereka diharapkan membahas mengapa mereka meninggalkan peran kerajaan mereka.
Pada hari Selasa (2/3), surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa salah satu mantan pembantu utama Meghan & Harry pada tahun 2018 menciptakan keluhan tentang intimidasi oleh bangsawan itu. Mereka mengklaim bahwa Meghan diduga mengusir dua asisten pribadi dari rumah tangga kerajaan & merusak kepercayaan dari anggota staf ketiga.
Insiden tersebut diduga terjadi pada tahun-tahun sebelum pengumuman pasangan itu pada tahun 2020 tentang keputusan mereka untuk mundur dari tugas kerajaan mereka. "Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yg dibuat oleh mantan staf The Duke & Duchess of Sussex," mengatakan Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada Rabu, (3/3).
"Oleh karena itu, regu SDM kami akan melihat keadaan yg diuraikan dalam artikel. Anggota staf yg terlibat pada saat itu, termasuk mereka yg sudah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil. Keluarga Kerajaan sudah memiliki Kebijakan Martabat di Tempat Kerja diterapkan selama beberapa tahun & tidak & tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," ungkap pihak kerajaan.
Meghan, yg sedang hamil, & Harry belum mengomentari pernyataan istana. Mereka mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Selasa, setelah laporan The Times keluar bahwa Meghan sangat sedih & terluka atas tuduhan itu.
"The Duchess sedih dengan serangan terbaru kepada karakternya, khususnya sebagai seseorang yg sudah jadi target bullying & sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yg pernah mengalaminya. rasa sakit & trauma. Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia & akan terus berusaha memberikan teladan dalam mengerjakan apa yg benar & mengerjakan apa yg baik," ungkap juru bicara Meghan.(wowkeren.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet