• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Pelaku Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersangka, Polisi Beberkan Kronologi Kejadian

ON3

Mahasiswa
Journalist
Pelaku Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersangka, Polisi Beberkan Kronologi Kejadian merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Pihak kepolisian sudah meningkatkan status pelaku pelecehan perempuan inisial LNI di Bandara Soekarno-Hatta. Pelaku inisial EF itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.


"Sudah ditetapkan sebagai tersangka," mengatakan Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Alexander Yurikho kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).


Namun Alex belum menjelaskan lebih lanjut terkait pasal apa yg dijeratkan kepada tersangka tersebut.



"Mohon doa semoga dapat cepat kita amankan," imbuhnya.


Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut pelaku terindikasi mengerjakan penipuan. Tersangka mengubah hasil rapid test korban yg reaktif jadi nonreaktif.


"Karena memang dari keterangan PT Kimia Farma, pemalsuan ini tidak ada. Ini penipuan, bahwa memang hasilnya adalah reaktif. Tapi, karena dia menipu, korban mengatakan bahwa itu nonreaktif. Kalau mengubah itu, harus membayar Rp 1,4 juta & sudah dilakukan oleh korban dengan mengirimkan transfer melalui e-banking," ujar Yusri.




Seperti diketahui, kasus ini viral di media sosial setelah korban LHI menceritakan kejadiannya itu di akun Twitter. Singkat cerita, korban saat itu hendak mengerjakan perjalanan ke Nias pada Minggu (13/9).


Korban diminta menjalani rapid test. Korban pun awalnya yakin hasil rapid test akan nonreaktif lantaran dia tidak pernah berada pada komunitas yg terpapar Corona.


Namun, saat hasil rapid test keluar, dia dinyatakan reaktif Corona. Di sinilah korban mengaku mengalami pemerasan dengan dalih data rapid test dapat diganti untuk kepentingan penerbangan.


Singkat cerita, LHI mengaku tetap dipaksa lakukan rapid test ulang dengan membayar Rp 150 ribu. Dia pun akhirnya dibawa ke tempat sepi & diminta memberikan uang tambahan senilai Rp 1,4 juta.


"Di situ dokternya bilang 'mba, saya kan sudah bantu mba nih, dapat lah mba kasih berapa, saya juga sudah telpon atas sana sini, dapat lah mba kasih', di situ saya kaget dong, yaudahlah karna gamau ribet juga saya tanyain langsung 'berapa?', si dokter jawab 'mba mampunya berapa? Misal saya sebut nominalnya takut nggak cocok' hhh si anj*ng, yaudahlah saya asal jawab 'sejuta?', eh si dokter miskin ini jawab 'tambahhin dikit lah mba' si t*i yaudah karna saya males ribet orangnya, saya tambahin jadi 1,4 juta," tulisnya.(detik.com)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top