Permintaan Maaf Ditolak, Indonesia Paksa BWF Lakukan Hal Ini merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Timnas Indonesia memaksa Badminton World Federation (BWF) mengerjakan hal ini usai menolak permintaan maafnya.
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa pihak BWF sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Indonesia yg diterima oleh Menpora Zainudin Amali.
Melalui surat resmi tertanggal 21 maret 2021 yg ditujukan kepada Zainudin Amali, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer secara spesifik meminta maaf.
"Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan & frustasi yg dialami oleh seluruh pemain & regu Indonesia," mengatakan Poul-Erik Hoyer.
"Atas nama seluruh jajaran BWF, saya menyampaikan permohonan maaf ini kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda & Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Inggris, para pejabat, Ketua Umum PBSI & jajaran, rakyat Indonesia & khususnya seluruh komunitas & penggemar bulu tangkis di Indonesia," tambah dia.
Lebih lanjut, BWF juga menyadari bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulutangkis dunia, & berharap insiden ini tidak mempengaruhi hubungan baik antara Indonesia & BWF.
"Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yg sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap serasi & bahkan lebih kuat di masa mendatang," ujarnya.
Akan tetapi, permintaan maaf tersebut tampaknya tidak diterima oleh para kontingen Indonesia yg didepak dari All England.
Salah satu kontingen Indonesia, Marcus Gideon, menilai bahwa BWF dapat saja meminta maaf kembali, bila tidak mempersiapkan segala sesuatunya secara matang.
"Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggjungjawaban yg pasti," jawab Marcus Gideon.
"Jangan cuma cuma minta maaf lalu urusannya dianggap selesai, harusnya tidak seperti itu," tambahnya menjelaskan.
Lebih lanjut, Greysia Polii selaku salah satu atlet senior di Indonesia yg ditolak bermain di Inggris juga mengungkapkan hal yg sama dengan Marcus.
"BWF adalah pelindung, & kami (atlet) adalah aset mereka yg harus dinaungi. Mereka harus dapat lebih bertanggung jawab dengan respon mereka saat diarahkan NHS," ucap Greysia.
"Misalnya saat dikeluarkan dari hall, semestinya ada pembicaran dua arah lebih dulu dengan manajer tim. Tapi di kejadian kemarin mereka main paksa & memutuskan sepihak," tutup Greysia.
Kontingen Indonesia sendiri sudah tiba di Tanah Air dari Birmingham, Inggris, pada Senin (22/03/21) sekitar pukul 20:00 WIB.(GenPi.co)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Timnas Indonesia memaksa Badminton World Federation (BWF) mengerjakan hal ini usai menolak permintaan maafnya.
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa pihak BWF sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Indonesia yg diterima oleh Menpora Zainudin Amali.
Melalui surat resmi tertanggal 21 maret 2021 yg ditujukan kepada Zainudin Amali, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer secara spesifik meminta maaf.
"Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan & frustasi yg dialami oleh seluruh pemain & regu Indonesia," mengatakan Poul-Erik Hoyer.
"Atas nama seluruh jajaran BWF, saya menyampaikan permohonan maaf ini kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda & Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Inggris, para pejabat, Ketua Umum PBSI & jajaran, rakyat Indonesia & khususnya seluruh komunitas & penggemar bulu tangkis di Indonesia," tambah dia.
Lebih lanjut, BWF juga menyadari bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulutangkis dunia, & berharap insiden ini tidak mempengaruhi hubungan baik antara Indonesia & BWF.
"Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yg sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap serasi & bahkan lebih kuat di masa mendatang," ujarnya.
Akan tetapi, permintaan maaf tersebut tampaknya tidak diterima oleh para kontingen Indonesia yg didepak dari All England.
Salah satu kontingen Indonesia, Marcus Gideon, menilai bahwa BWF dapat saja meminta maaf kembali, bila tidak mempersiapkan segala sesuatunya secara matang.
"Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggjungjawaban yg pasti," jawab Marcus Gideon.
"Jangan cuma cuma minta maaf lalu urusannya dianggap selesai, harusnya tidak seperti itu," tambahnya menjelaskan.
Lebih lanjut, Greysia Polii selaku salah satu atlet senior di Indonesia yg ditolak bermain di Inggris juga mengungkapkan hal yg sama dengan Marcus.
"BWF adalah pelindung, & kami (atlet) adalah aset mereka yg harus dinaungi. Mereka harus dapat lebih bertanggung jawab dengan respon mereka saat diarahkan NHS," ucap Greysia.
"Misalnya saat dikeluarkan dari hall, semestinya ada pembicaran dua arah lebih dulu dengan manajer tim. Tapi di kejadian kemarin mereka main paksa & memutuskan sepihak," tutup Greysia.
Kontingen Indonesia sendiri sudah tiba di Tanah Air dari Birmingham, Inggris, pada Senin (22/03/21) sekitar pukul 20:00 WIB.(GenPi.co)
NB: Semua berita ini diambil dari internet