• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Saat Emre Can & Divock Origi Jadi Pahlawan Liverpool

Bola

SBOBET
Journalist
Dalam "This is Anfield”, program matchday Liverpool, kapten Jordan Henderson menuangkan pujian untuk kontribusi Divock Origi dan Emre Can dalam kemenangan 3-1 atas Arsenal saat melakukan preview untuk laga Minggu (12/3) kemarin kontra Burnley.

Kedua pemain tersebut, yang berada di bawah performa terbaik pada sebagian besar musim dan menjadi sasaran kritik seturut merosotnya target klub dari juara menjadi finis empat besar, mampu tampil impresif lagi.

KLASEMEN LIGA PRIMER INGGRIS

Jelang peluit dimulainya pertandingan versus Burnley, fokus tidak tertuju pada pemain-pemain di lapangan, melainkan mereka yang mesti absen akibat cedera, masih belum fit 100 persen.

Situasi tersebut membuat bench The Reds diwarnai kehadiran empat pemain remaja dalam diri Joe Gomez, Trent Alexander-Arnold, Ben Woodburn, serta Harry Wilson – nama terakhir baru pertama kalinya masuk skuat dalam laga Liga Primer Inggris.

Minimnya opsi memadai di daftar pemain cadangan bikin para suporter khawatir. Mereka juga menaruh keraguan pada Origi yang turun sebagai starter menggantikan Firmino. Striker Belgia ini terakhir kali main sejak menit awal di liga pada 15 Januari silam, saat tim membukukan skor imbang 1-1 di kandang Manchester United.

Ada pula tanda tanya menyangkut Can; negosiasi kontrak baru gelandang Jerman ini dengan klub masih buntu. Performanya tidak cukup konsisten dan tidak cukup meyakinkan untuk menjustifikasi nilai yang dimintanya untuk memperbaharui komitmen di Anfield.

Alarm peringatan hanya berbunyi semakin nyaring bila menilik menit-menit awal permainan.

CUPLIKAN PERTANDINGAN: LIVERPOOL 2-1 BURNLEY

Liverpool seakan mempersilakan Burnley bermain sesuka hati. Pasif, ceroboh, dan jelas tidak nyaman menghadapi penetrasi dan umpan-umpan terukur kubu tamu, anak buah Jurgen Klopp kelihatannya akan kembali tersandung kontra lawan penghuni paruh bawah klasemen.

"Kami jelas tidak cukup dominan untuk menghindari gameplan mereka,” demikian pengakuan Klopp usai laga. "Di babak pertama, bola selalu berada di udara, seperti yang mereka inginkan, dan mereka lebih baik dalam perebutan bola kedua.”

Pada pertemuan pertama di Turf Moor, Agustus silam, laskar asuhan Sean Dyche memetik keunggulan hanya dua menit pascasepak mula, dan kali ini mereka juga mampu memimpin cepat di menit ketujuh.

Sebuah tekanan intens, dengan Andre Gray sangat merepotkan bek-bek tuan rumah, berujung pada gol pembuka untuk Burnley. Bek kanan Matt Lowton menerima bola 35 yard dari gawang dan, tanpa pressure dari pemain Liverpool, ia dengan leluasa mengirimkan umpan terukur ke dalam kotak penalti.

Gray gagal menjangkau bola, tetapi Ashley Barnes – luput dari pengawasan Nathaniel Clyne – mampu melepas sontekan akurat untuk untuk menaklukkan Simon Mignolet.

Gol awal ini tidak langsung membangunkan Liverpool. Respons mereka buruk, hanya menampilkan serangan monoton dari sisi sayap, yang dengan mudah dipatahkan pertahanan rapat The Clarets.

Dalam beberapa kesempatan di babak pertama, tampaknya hanya Sadio Mane yang memahami bahwa tim tengah mengusung misi memburu tiket Liga Champions.



The Reds kesulitan menciptakan peluang bersih, dan tidak membahayakan gawang Tom Heaton sampai beberapa saat sebelum interval. Origi, yang diejek fans tamu dengan chants "kau bukan Danny Ings”, memberikan umpan silang dari kiri untuk Gini Wijnaldum. Bola mengenai Wijnaldum, kemudian Ben Mee, tetapi pemain internasional Belanda itu sanggup menjaga ketenangannya untuk menghantam si kulit bulat dari jarak dekat.

Origi tampil lagi sebagai penyuplai umpan untuk Can pada menit ke-61, mengalirkan bola kepada sang gelandang, yang melakukan satu sentuhan sebelum melepas tembakan rendah nan kencang ke arah sudut kanan bawah gawang. Selebrasi emosional Can mengekspresikan kelegaan: laga ini tidak mudah untuknya, pun perjalanannya musim ini.

Dua performa menentukan dalam dua pekan berturut-turut dapat berimbas positif untuk upaya Can membuktikan diri di Anfield, tetapi ia tak boleh lagi mengendur.

"Dia adalah anak dengan sikap istimewa,” puji Klopp terhadap rekan senegaranya asal Jerman itu. "Dia sempat memiliki masalah dengan betisnya selama beberapa bulan, kami menggunakan banyak spesialis untuk mencari tahu apa sebenarnya yang salah.”

"Kami telah menemukan solusinya dan sekarang ia tak lagi memiliki masalah tersebut. Di babak kedua ia sangat agus, tetapi ia bisa lebih baik di sekitar gawang. Hal-hal ini biasa terjadi, tetapi ia bereaksi sangat baik dan mencetak sebuah gol indah.”



Sementara, Origi menyudahi laga dengan chants berbeda – fans tuan rumah menyanyikan namanya. Ia juga menerima standing ovation ketika digantikan Lucas Leiva di menit ke-79 dan mendapat pelukan erat dari sang manajer.

Sebelum momen tersebut, Klopp terlebih dahulu menarik keluar Philippe Coutinho yang bermain mengecewakan pada sejam permainan dan menyuntikkan youngster 17 tahun, Woodburn.

Kubu tuan rumah mesti berjuang susah-payah untuk meraih kemenangan, dan mencegah Burnley menggondol tiga poin dari Anfield untuk pertama kalinya sejak September 1974.

Permainan Liverpool kali ini tidak indah, tidak mengalir, dan jauh dari atraktif, namun The Reds dapat menyegel kemenangan berkat kontribusi vital dua pemain yang sebelumnya mendapat rapor negatif, Origi dan Can.

"Jika kami ingin bertahan di tempat kami sekarang, kami harus memenangi semua jenis pertandingan,” kata Klopp. "Dalam laga rata-rata dan dalam laga-laga buruk, Anda tetap harus menjadi competitor. Senang rasanya hari ini kami bisa melakukannya.”

Liverpool sekarang telah menyamai rekor total 16 kemenangan yang mereka bukukan musim lalu dengan sepuluh partai tersisa. Ini menjadi modal penting mereka untuk finis di empat besar.

Raih kesempatan "sekali seumur hidup" untuk bermain di Anfield dan bertemu legenda-legenda Liverpool!

Malaysia Airlines tengah mencari pendukung fanatik dan loyal Liverpool FC yang berusia 18 tahun ke atas dan bisa bermain sepakbola untuk bergabung dengan fans lainnya dari seluruh dunia dalam Malaysia Airlines Global Team.

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Saat Emre Can & Divock Origi Jadi Pahlawan Liverpool
 
Top