Viral Pelecehan Seksual oleh Kasat Reskrim Polres Selayar Bikin Para Polwan Nangis merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Ilustrasi Pelecehan (iStock)
Online - Kasat Reskrim Polres Selayar dilaporkan ke Propam Polda Sulsel atas dugaan mengerjakan pelecehan seksual kepada sejumlah Polwan di kantornya. Dugaan pelecehan rupanya tidak berbentuk kontak fisik.
"Ini kan sebenarnya bercanda, tetapi dia menyinggung perasaan orang," mengatakan Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud saat berbincang dengan detikcom, Selasa (11/8/2020).
Dugaan pelecehan itu, mengatakan AKBP Temmangnganro, dalam bentuk ucapan dengan niat bercanda, namun mengarah kepada bentuk pelecehan, yg akhirnya menyinggung perasaan para Polwan.
Ucapan-ucapan yg menyinggung tersebut diduga berulang alias tak cuma sekali. Alhasil, para polwan semakin tidak nyaman & mengadukan hal itu ke atasan.
"Sampai ini polwan menangis-nangis toh," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Selayar sudah menghadap ke pejabat utama (PJU) Polda Sulawesi Selatan atas sejumlah hal, termasuk laporan para polwan atas ucapan Kasat Reskrim Selayar.
Temmangnganro mengatakan laporan ke PJU Polda Sulsel tersebut tidak cuma soal dugaan Kasat Reskrim mengerjakan pelecehan seksual. Namun dia juga turut melaporkan soal keadaan keamanan & ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) di wilayahnya.
"Mengenai sitkamtibmas & beberapa permasalahan menonjol, termasuk oknum Kasat Reskrim," ungkap Temmangnganro kepada detikcom pada Senin (10/8).
Kasat Reskrim Dicopot Sementara
Kasat Reskrim Polres Selayar diberhentikan sementara waktu terkait adanya laporan dugaan pelecehan seksual kepada sejumlah Polwan. Pemberhentian sementara bertujuan memudahkan pihak Propam Polda Sulawesi Selatan menginvestigasi kasus ini.
"Penyelidikan perkara ini akan ditangani (Propam) Polda, pemberhentian sementara untuk pemeriksaan," mengatakan Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud kepada detikcom, Selasa (11/8/2020).
Temmangnganro menyebut langkah pemberhentian sementara kepada Kasat Reskrim tersebut merupakan wewenang dirinya selaku atasan langsung dari Kasat Reskrim, sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 15 Tahun 2015.
"Namun untuk SK-nya (surat keputusan), keputusannya adalah kewenangan Kapolda," sambung Temmangnganro.
Diberitakan sebelumnya, pihak Propam Polda Sulawesi Selatan sudah menerima informasi langsung terkait dugaan pelecehan seksual Kasat Reskrim tersebut. Kini penyelidikan akan segera dilakukan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Ibrahim Tompo meminta kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru menyimpulkan karena kebenarannya masih akan diselidiki. Sikap ini disebut Ibrahim dapat menolong informasi tidak bias sehingga evaluasi masyarakat dapat sesuai dengan porsinya saja.
"Belum (dapat) dipastikan sebelum klarifikasi. Jadi baru mau dicek kebenaran tersebut," mengatakan Ibrahim kepada wartawan, Senin (10/8).
(detik.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Ilustrasi Pelecehan (iStock)
Online - Kasat Reskrim Polres Selayar dilaporkan ke Propam Polda Sulsel atas dugaan mengerjakan pelecehan seksual kepada sejumlah Polwan di kantornya. Dugaan pelecehan rupanya tidak berbentuk kontak fisik.
"Ini kan sebenarnya bercanda, tetapi dia menyinggung perasaan orang," mengatakan Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud saat berbincang dengan detikcom, Selasa (11/8/2020).
Dugaan pelecehan itu, mengatakan AKBP Temmangnganro, dalam bentuk ucapan dengan niat bercanda, namun mengarah kepada bentuk pelecehan, yg akhirnya menyinggung perasaan para Polwan.
Ucapan-ucapan yg menyinggung tersebut diduga berulang alias tak cuma sekali. Alhasil, para polwan semakin tidak nyaman & mengadukan hal itu ke atasan.
"Sampai ini polwan menangis-nangis toh," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Selayar sudah menghadap ke pejabat utama (PJU) Polda Sulawesi Selatan atas sejumlah hal, termasuk laporan para polwan atas ucapan Kasat Reskrim Selayar.
Temmangnganro mengatakan laporan ke PJU Polda Sulsel tersebut tidak cuma soal dugaan Kasat Reskrim mengerjakan pelecehan seksual. Namun dia juga turut melaporkan soal keadaan keamanan & ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) di wilayahnya.
"Mengenai sitkamtibmas & beberapa permasalahan menonjol, termasuk oknum Kasat Reskrim," ungkap Temmangnganro kepada detikcom pada Senin (10/8).
Kasat Reskrim Dicopot Sementara
Kasat Reskrim Polres Selayar diberhentikan sementara waktu terkait adanya laporan dugaan pelecehan seksual kepada sejumlah Polwan. Pemberhentian sementara bertujuan memudahkan pihak Propam Polda Sulawesi Selatan menginvestigasi kasus ini.
"Penyelidikan perkara ini akan ditangani (Propam) Polda, pemberhentian sementara untuk pemeriksaan," mengatakan Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud kepada detikcom, Selasa (11/8/2020).
Temmangnganro menyebut langkah pemberhentian sementara kepada Kasat Reskrim tersebut merupakan wewenang dirinya selaku atasan langsung dari Kasat Reskrim, sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 15 Tahun 2015.
"Namun untuk SK-nya (surat keputusan), keputusannya adalah kewenangan Kapolda," sambung Temmangnganro.
Diberitakan sebelumnya, pihak Propam Polda Sulawesi Selatan sudah menerima informasi langsung terkait dugaan pelecehan seksual Kasat Reskrim tersebut. Kini penyelidikan akan segera dilakukan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Ibrahim Tompo meminta kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru menyimpulkan karena kebenarannya masih akan diselidiki. Sikap ini disebut Ibrahim dapat menolong informasi tidak bias sehingga evaluasi masyarakat dapat sesuai dengan porsinya saja.
"Belum (dapat) dipastikan sebelum klarifikasi. Jadi baru mau dicek kebenaran tersebut," mengatakan Ibrahim kepada wartawan, Senin (10/8).
(detik.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet