• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

6 Tahun Kematian Akseyna, Orang Tua Ungkap Penyelidikan Selama 1,5 Tahun Mandek

ON3

Mahasiswa
Journalist
6 Tahun Kematian Akseyna, Orang Tua Ungkap Penyelidikan Selama 1,5 Tahun Mandek merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Enam tahun berlalu, kematian Akseyna Ahad Dori alias Ace hingga kini belum juga terungkap siapa pembunuhnya. Ace saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (MIPA UI). Saat itu jasadnya ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, Depok pada 26 Maret 2015.


Orang tua Akseyna pun sering berharap kasusnya menemukan titik terang. Namun asa itu hingga kini masih buram. Bahkan menurut pihak keluarga, kasus kematian Akseyna sudah tidak ada perkembangan sejak 1,5 tahun ini.


“Tidak pernah update selama 1,5 tahun ini. Tidak tahu perkembangan penyelidikan yg dilakukan polisi. Yang jelas polisi janji menuntaskan, termasuk Kapolres Depok yg sekarang, menyatakan begitu di media,” mengatakan Marsekal Pertama TNI AU, Mardoto, ayah Akseyna, Jumat (26/3).


Dirinya sering berdoa supaya pembunuh anaknya segera terungkap. Harapan itu masih terbesit di benaknya hingga sekarang. Dirinya pun masih menaruh asa akbar pada polisi untuk mengungkap kasus lama tersebut. “Saya percaya penuh pada polisi. Karena tugasnya memang itu. Tapi saya tidak menutup untuk menerima informasi dari siapa saja. Bukan penyelidikan, karena enggak berwenang untuk itu,” ucapnya.


Dirinya bahkan sempat melayangkan surat ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada awal kasus kematian anaknya. “Komnas HAM pernah saya bersurat di awal kasus, mereka prinsipnya mendukung untuk disidik terus,” tambahnya.


Dikatakan dia bahwa internal kampus seolah menutup diri atas kasus ini. Dia menyesalkan karena pihak kampus tidak menciptakan regu investigasi sejak awal. Dirinya justru mendapat dukungan dari pihak lain.


“Bantuan & dukungan dari netizen sangat banyak. Tidak ada bantuan atau dukungan kampus. UI tidak mau membentuk regu investigasi sejak awal,” pungkasnya.


Diketahui bahwa Akseyna ditemukan tewas dengan sejumlah bukti antara lain dia membawa tas berisi batu. Kemudian di sepatunya tidak ditemukan goresan. Selanjutnya, pada paru-paru ditemukan cairan yg menandakan kalau korban masih dalam keadaan bernafas di danau tersebut sebelum akhirnya ditemukan terbujur kaku. Di tempat kos nya ditemukan secarik surat yg diduga ditulis oleh dua tabiat berbeda.(merdeka.com)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top