Pemain Tottenham Hotspur Harry Kane berjalan melewati pemain Liverpool yg sedang merayakan kemenangan di final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Sabtu (1/6/ 2019). (AP Photo/Felipe Dana)
Judi.biz, Jakarta - Liverpool menjadi kampiun Liga Champions dengan cara yg sedikit berbeda. Bermain melawan Tottenhampadapartai pamungkas, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB, The Reds bermain pragmatis untuk mengunci kemenangan dengan skor 2-0.
Bersama Jurgen Klopp, Liverpool dikenal sebagai salah satu tim dengan gaya bermain ofensif terbaik. Namun, hanya secuil permainan ofensif yg disuguhkan Liverpool pada partai final tersebut.
Agenbola SBOBET
- 5 Pelajaran yg Bisa Dipetik Pasca Liverpool Juara Liga Champions Mengkandaskan Tottenham Hotspur
- Curahan Hati Son Heung-min Setelah Tottenham Hotspur Gagal Jadi Juara Liga Champions
- Pembagian Pot Liga Champions 2019-2020: Dominasi Menjadi-jadi Klub Inggris
Setelah unggul cepat lewat gol penalti Mohamed Salahpada menit ke-2, Liverpool lantas mengubah pendekatan mereka dengan bermain defensif. Mereka bertahan sangat baik hingga Divock Origi mencetak gol kedua di menit ke-87.
Satu gol di awal, satu gol di akhir, & bertahan di antaranya. Tiga gelandang Liverpool jarang naik menyerang. Mereka lebih sering membantu empat bek dalam blok defensif tujuh pemain.
Permainan itu tidak dapat dikatakan bagus, justru cenderung membosankan. Namun, trofi tetaplah yg paling penting. Liverpool boleh jadi meniru taktik parkir bus ala Jose Mourinho, tetapi taktik negatif itu terbukti manjur.
Sepak bola mudah lupa. Dalam beberapa tahun ke depan, tak akan ada yg membicarakan taktik negatif tersebut, hanya trofi yg diingat. Liverpool telah mencatatkan sejarah mereka sendiri.
Pendekatan Liverpool yg pragmatis itu tentu melahirkan beberapa statistikanomali untuk tim yg jadi juara.Apa saja?
Liverpool (35,4 persen) merupakan tim pertama yg memenangkan final Liga Champions meski lebih sedikit menguasai bola daripada tim lawan sejak Inter Milan-nya Jose Mourinho yg mengalahkan Bayern Munchen pada final 2010, juga di Madrid.
Liverpool mencatatakan akurasi umpan nomor tiga terendah di antara tim mana pun yg bermain di Liga Champions musim ini: 63,34 persen.
Liverpool hanya menorehkan 101 umpan suskes pada babak pertama pertandingan - paling sedikit di antara laga mereka lainnya musim ini.
Liverpool cuma memberikan tiga tembakan tepat sasaran pada sebagian besar pertandingan, sementara Spurs harus menunggu hingga menit ke-73 untuk melepaskan tembakan tepat sasaran pertama mereka.
Selain data-data statistik situs 90min juga merangkum fakta-fakta unik pasca duel final Liga Champions. Simak di bawah ini:
Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, & Liga Europa di sini
Berikut jadwal piala dunia dan piala dunia u-17 fifa 2019 juga kualifikasi piala dunia 2022 indonesia. Piala dunia 2019, jadwal kualifikasi piala dunia 2022 zona asia, piala dunia u 20, 7 Cerita Menarik Setelah Drama Final Liga Champions: Liverpool Vs Tottenham - Dunia Agenbola. Web ini bukan situs judi bola terbesar. Tidak mempunyai daftar agen bola terbaik atau list situs judi bola resmi.
Kami tidak mempunyai daftar agen bola penipu atau semacam kumpulan situs judi bola terpercaya. Jika anda mencari agen bola terpercaya deposit 50rb ini bukan situs judi bola resmi dan terpercaya yang tepat. Apalagi hanya mencari sbobet88. Salah tempat!