7 Fakta Mengerikan dari Laka KA Brantas Vs Mobil Patroli TNI/Polri merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Mobil patroli gabungan berisi dua anggota Polri & seorang anggota TNI terlibat kecelakaan dengan Kereta Api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah. Dua orang ditemukan tewas dalam kejadian ini. Seorang lainnya hingga pagi ini masih dalam pencarian.
Berdasarkan informasi yg dihimpun detikcom di letak kejadian, berikut ini sejumlah fakta yg terungkap dari kejadian nahas tersebut:
1. Terjadi di perlintasan tanpa palang pintu
Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
"Sekitar pukul 23.00 WIB mobil patroli gabungan tersebut tertabrak kereta api dari arah Pasar Senen (Jakarta) menuju Blitar, yg melintas di persimpangan perlintasan tanpa palang pintu," ujar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Senin (14/12).
2. Berisi regu gabungan TNI/Polri
AKBP Yuswanto Ardi mengatakan mobil patroli Polsek Kalijambe tersebut berisi dua orang anggota Polsek Kalijambe & satu orang anggota TNI yg sedang mengerjakan patroli gabungan rutin.
3. Mobil terseret 100 meter
Karena terdorong laju kereta, mobil terseret hingga lebih dari 100 meter dari letak tabrakan. Kereta berhenti tepat di atas jembatan Kali Cemoro & mobil dalam kondisi terlindas kereta.
4. Satu korban masih dalam pencarian
"Jenazah Aipda Samsul sudah berhasil dievakuasi. Jenazah Bripka Slamet sedang proses (evakuasi). Sedangkan jenazah anggota TNI atas nama Pelda Eka Budi, sadang dalam pencarian. Ada kemungkinan jatuh ke sungai. Jika tidak ditemukan di lokasi, akan dilakukan susur sungai setelah mentari terbit," lanjut Yuswanto.
5. Mobil ringsek hingga berkeping-keping
Mobil patroli tipe Mitsubishi Strada tersebut terlindas & terseret hingga masuk ke dalam kolong bawah badan kereta. Ketika berhasil dievakuasi, kondisinya sudah rusak berat hingga berkeping-keping.
6. Lokasi di atas jembatan yg menyulitkan
Kapolres mengatakan, letak kecelakaan cukup menyulitkan karena berada di atas jembatan yg di bawahnya merupakan sungai dengan arus sangat deras. Proses evakuasi harus berhati-hati supaya bangkai mobil tidak terjatuh ke sungai. Pantauan di lokasi, Sekitar pukul 03.00 WIB, mobil patroli baru dapat dilepas dari kolong kereta.
7. Tim pencari pasang jaring
Operasi pencarian di hari perdana keberadaan Pelda Eka Budi, anggota TNI korban kecelakaan mobil patroli yg tertabrak kereta api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah, belum ditemukan. Rencananya akan dilanjutkan pencariannya di hari Selasa ini.
Mobil patroli Polsek Kalijambe tertabrak Kereta Api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan ini mobil ringsek, dua orang tewas & satu orang hilang.
Penyelaman akan dilakukan, dengan catatan cuaca di hulu sungai tidak hujan. Pasalnya karakteristik Kali Cemoro kerap terjadi kiriman air setiap terjadi hujan di daerah hulu. Selain itu batunya cukup tajam serta arus bawah yg kencang.
Sebagai langkah antisipasi, relawan juga sudah memasang jaring di Jembatan Sari. Diharapkan, kalau memang Pelda Eka meninggal & tercebur ke sungai, setelah 24 jam dari kejadian jasadnya dapat mengambang ke permukaan.(detik.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Mobil patroli gabungan berisi dua anggota Polri & seorang anggota TNI terlibat kecelakaan dengan Kereta Api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah. Dua orang ditemukan tewas dalam kejadian ini. Seorang lainnya hingga pagi ini masih dalam pencarian.
Berdasarkan informasi yg dihimpun detikcom di letak kejadian, berikut ini sejumlah fakta yg terungkap dari kejadian nahas tersebut:
1. Terjadi di perlintasan tanpa palang pintu
Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
"Sekitar pukul 23.00 WIB mobil patroli gabungan tersebut tertabrak kereta api dari arah Pasar Senen (Jakarta) menuju Blitar, yg melintas di persimpangan perlintasan tanpa palang pintu," ujar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Senin (14/12).
2. Berisi regu gabungan TNI/Polri
AKBP Yuswanto Ardi mengatakan mobil patroli Polsek Kalijambe tersebut berisi dua orang anggota Polsek Kalijambe & satu orang anggota TNI yg sedang mengerjakan patroli gabungan rutin.
3. Mobil terseret 100 meter
Karena terdorong laju kereta, mobil terseret hingga lebih dari 100 meter dari letak tabrakan. Kereta berhenti tepat di atas jembatan Kali Cemoro & mobil dalam kondisi terlindas kereta.
4. Satu korban masih dalam pencarian
"Jenazah Aipda Samsul sudah berhasil dievakuasi. Jenazah Bripka Slamet sedang proses (evakuasi). Sedangkan jenazah anggota TNI atas nama Pelda Eka Budi, sadang dalam pencarian. Ada kemungkinan jatuh ke sungai. Jika tidak ditemukan di lokasi, akan dilakukan susur sungai setelah mentari terbit," lanjut Yuswanto.
5. Mobil ringsek hingga berkeping-keping
Mobil patroli tipe Mitsubishi Strada tersebut terlindas & terseret hingga masuk ke dalam kolong bawah badan kereta. Ketika berhasil dievakuasi, kondisinya sudah rusak berat hingga berkeping-keping.
6. Lokasi di atas jembatan yg menyulitkan
Kapolres mengatakan, letak kecelakaan cukup menyulitkan karena berada di atas jembatan yg di bawahnya merupakan sungai dengan arus sangat deras. Proses evakuasi harus berhati-hati supaya bangkai mobil tidak terjatuh ke sungai. Pantauan di lokasi, Sekitar pukul 03.00 WIB, mobil patroli baru dapat dilepas dari kolong kereta.
7. Tim pencari pasang jaring
Operasi pencarian di hari perdana keberadaan Pelda Eka Budi, anggota TNI korban kecelakaan mobil patroli yg tertabrak kereta api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah, belum ditemukan. Rencananya akan dilanjutkan pencariannya di hari Selasa ini.
Mobil patroli Polsek Kalijambe tertabrak Kereta Api (KA) Brantas di Sragen, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan ini mobil ringsek, dua orang tewas & satu orang hilang.
Penyelaman akan dilakukan, dengan catatan cuaca di hulu sungai tidak hujan. Pasalnya karakteristik Kali Cemoro kerap terjadi kiriman air setiap terjadi hujan di daerah hulu. Selain itu batunya cukup tajam serta arus bawah yg kencang.
Sebagai langkah antisipasi, relawan juga sudah memasang jaring di Jembatan Sari. Diharapkan, kalau memang Pelda Eka meninggal & tercebur ke sungai, setelah 24 jam dari kejadian jasadnya dapat mengambang ke permukaan.(detik.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet