<p><img class="alignnone size-full wp-image-10276" alt="1fa39baf6d079ceb4b0ba8e9c80c4fb4" src="http://terselubung.in/wp-content/uploads/2014/05/1fa39baf6d079ceb4b0ba8e9c80c4fb4.jpg" width="619" height="340" />
Liburan tidak bisa dipandang sebelah mata. Aktivitas untuk menghibur diri ini mampu meringankan pikiran agar tidak terbebani masalah kehidupan secara berlebihan.Stresjustru sebaiknya diredam. Pada stres yang terbilang parah, menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan dari fisik hingga mental.</p><div>Dikutip dari berjambang.blogspot.com, ada beberapa keadaan yang sebaiknya diterapi dengan liburan. Tanda tersebut sering dialami oleh kebanyakan orang di zaman modern seperti sekarang ini:</div>Mengalami sakit kepala lebih sering. Rasa sakit ini berawal dari tekanan hidup atau pekerjaan yang dialami. Akibatnya, seseorang menjadi lebih suit bersantai karena tidak nyaman kepalanya. Ini waktutu mengambil liburan untuk meredakannya.Mengalami gangguan tidur di malam hari. Penyebabnya adalah berbagai masalah seolah bersarang di otak sepanjang waktu. Pikiran tidak mampu mengontrolnya dan cenderung menguasi pikiran. Inilah yang kemudian mengganggu nyenyaknya tidur.Sering mengalami kosong pikiran saat di keramaian. Ini juga tanda perlunya Anda berlibur. Ada kemungkinan berbagai masalah hidup membuat kerusakan padasel otak. Liburan bisa menenangkan dan mengembalikan kemampuan otak. Pandangan kosong juga menjadi tanda awal Alzheimer.Merasa sakit tanpa alasan yang jelas. Stres bisa memicu menurunnya kekebalan tubuh. Kecemasan yang terjadi membuat Anda kadang berpikir sedang sakit, padahal sebenarnya hanya perlu untuk bersenang-senang.Sulit berkonsentrasi. Salah satu penyebabnya yaitu kelebihan beban kerja atau terbiasa multitasking. Otak bekerja berlebihan hingga akhirnya mengalami kelelahan. Konsentrasi pun cenderung pecah.Mudah tersinggung sekalipun untuk hal sepele. Ini juga tanda jika mental Anda sedang terganggu. Beban di pikiran seolah harus diledakkan agar merasa lega. Sayangnya kadang harus membawa korban orang lain yang tidak semestinya dimarahi.Terlalu berlebihan dalam bekerja. Pada suatu saat, tindakan workaholic akan menemui titik jenuh. Seseorang perlu mengimbanginya dengan liburan.Mendadak sering menangis sendiri atau terpuruk. Hal tersebut menunjukkan seseorang mengalami depresi. Jika sudah demikian, liburan wajib dilakukan sekaligus berkonsultasi dengan ahli psikologis untuk membantu meredakan beban pikiran
Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.
Liburan tidak bisa dipandang sebelah mata. Aktivitas untuk menghibur diri ini mampu meringankan pikiran agar tidak terbebani masalah kehidupan secara berlebihan.Stresjustru sebaiknya diredam. Pada stres yang terbilang parah, menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan dari fisik hingga mental.</p><div>Dikutip dari berjambang.blogspot.com, ada beberapa keadaan yang sebaiknya diterapi dengan liburan. Tanda tersebut sering dialami oleh kebanyakan orang di zaman modern seperti sekarang ini:</div>Mengalami sakit kepala lebih sering. Rasa sakit ini berawal dari tekanan hidup atau pekerjaan yang dialami. Akibatnya, seseorang menjadi lebih suit bersantai karena tidak nyaman kepalanya. Ini waktutu mengambil liburan untuk meredakannya.Mengalami gangguan tidur di malam hari. Penyebabnya adalah berbagai masalah seolah bersarang di otak sepanjang waktu. Pikiran tidak mampu mengontrolnya dan cenderung menguasi pikiran. Inilah yang kemudian mengganggu nyenyaknya tidur.Sering mengalami kosong pikiran saat di keramaian. Ini juga tanda perlunya Anda berlibur. Ada kemungkinan berbagai masalah hidup membuat kerusakan padasel otak. Liburan bisa menenangkan dan mengembalikan kemampuan otak. Pandangan kosong juga menjadi tanda awal Alzheimer.Merasa sakit tanpa alasan yang jelas. Stres bisa memicu menurunnya kekebalan tubuh. Kecemasan yang terjadi membuat Anda kadang berpikir sedang sakit, padahal sebenarnya hanya perlu untuk bersenang-senang.Sulit berkonsentrasi. Salah satu penyebabnya yaitu kelebihan beban kerja atau terbiasa multitasking. Otak bekerja berlebihan hingga akhirnya mengalami kelelahan. Konsentrasi pun cenderung pecah.Mudah tersinggung sekalipun untuk hal sepele. Ini juga tanda jika mental Anda sedang terganggu. Beban di pikiran seolah harus diledakkan agar merasa lega. Sayangnya kadang harus membawa korban orang lain yang tidak semestinya dimarahi.Terlalu berlebihan dalam bekerja. Pada suatu saat, tindakan workaholic akan menemui titik jenuh. Seseorang perlu mengimbanginya dengan liburan.Mendadak sering menangis sendiri atau terpuruk. Hal tersebut menunjukkan seseorang mengalami depresi. Jika sudah demikian, liburan wajib dilakukan sekaligus berkonsultasi dengan ahli psikologis untuk membantu meredakan beban pikiran
Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.