• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Akhirnya Ahli Temukan Penyebab Siswa SD Tewas Makan Paket Sate Misterius dari Ojol, Pengirim Wanita

ON3

Mahasiswa
Journalist
Akhirnya Ahli Temukan Penyebab Siswa SD Tewas Makan Paket Sate Misterius dari Ojol, Pengirim Wanita merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Tragedi misterius di Bantul, Yogyakarta, masih menyita perhatian masyarakat & aparat setempat.


Siswa SD tewas setelah makan .


Paket makanan itu berupa sate yg dibawa oleh seorang ojek online.


Menurut keterangan yg dikutip TribunJatim.com dari TribunJogja.com, pengirim paket sate misterius itu adalah seorang wanita.


Ahli forensik UGM berhasil mengungkap penyebab siswa SD tewas usai menyantap sate yg dikirim.

NFP, bocah berusia 10 tahun asal Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, meninggal dunia setelah makan paket misterius sate lontong, Minggu (25/4/2021) kemarin.


NFP merupakan siswa kelas IV SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Kapanewon Sewon.


Bocah tersebut meninggal dunia setelah menyantap sate lontong pemberian orang tak dikenal.


Paket sate lontong itu diterima oleh sang ayah yg bekerja sebagai pengemudi ojek online (Ojol).


Oleh sebab itu, setelah dikonsumsi, NFP malah meregang nyawa.


Minggu sore, sebelum tragedi tersebut terjadi, NFP masih terlihat mengikuti kegiatan pengajian di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.


Menjelang magrib, NFP pun izin pulang karena berniat untuk buka puasa bersama ayah & ibunya di rumah.


Kasus kematian NFP gara-gara memakan paket makanan sate misterius pun menarik perhatian.


Diduga, NFP & ibunya memakan sate berisi racun sehingga bereaksi cepat ke dalam tubuh.


Lantas, apa mengatakan pakar forensik UGM, dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF, mengenai kemungkinan racun yg ada di bumbu sate tersebut?


Seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJogja.com, dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF pakar forensik mengungkap penyebab sebenarnya bocah SD tersebut hingga meregang nyawa.


“NFP kemungkinan akbar memang meninggal dunia karena racun,” tegas dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF kepada Tribun Jogja, Senin (26/4/2021).


Namun, ia mengaku sulit untuk mengetahui tipe racun apa yg terkandung di sate tersebut kalau cuma membaca dari berita.


“Kami harus tahu terlebih dahulu gejalanya. Harus lengkap,” tambahnya.


Gejala itu kemudian dihubungkan dengan hasil pemeriksaan di tubuh korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan.


Ditanya apakah mungkin racun yg dipakai mirip dengan sianida, Lipur enggan berspekulasi.


Menurutnya, peristiwa nahas yg menimpa NFP jadi ranah kepolisian sehingga publik diimbau tidak berasumsi.


"Harus menunggu pernyataan resmi dari aparat. Soal kepastian racun yg ada di bumbu sate, sebaiknya tunggu hasil laboratorium,” tandasnya.


Kronologi Kejadian


Semua bermula ketika ia habis istirahat & menunaikan salat asar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.


Tiba-tiba, Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal, dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate ke wilayah Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.


"Ia minta tolong untuk mengantarkan paket ke rumah Pak Tomy di Kasihan. Saya bilang pakai aplikasi saja. Mbaknya beralasan nggak punya aplikasi ojol," jelasnya.


Saat itu juga, Bandi bergegas menuju rumah Pak Tomy, penerima paket yg berlokasi di daerah Kapanewon Kasihan.


"Perempuan tersebut berpesan, pengirim paket makanan sate atas nama Pak Hamid," ungkap Bandi.


Sehingga di rumah tujuan, Bandi menelepon nomor kontak bernama Tomy, yg diberikan oleh perempuan pengirim paket.


Telepon Bandi pun direspons oleh Tomy.


Namun, terjadi proses konfirmasi yg cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.


"Saya tanya, paket sudah hingga & sesuai alamat, tetapi kenapa tidak diterima? Bapaknya bilang 'Sudah, dibawa anda saja buat buka puasa'," terang Bandi.


Setelah pemilik rumah enggan menerima paket misterius tersebut, Bandi kemudian pulang menuju rumah.


Ia membawa serta paket makanan sate kiriman seorang perempuan & ditolak oleh si penerima itu.


Setiba Bandi di rumah, istrinya bernama Titik Rini & sang anak, NFP, kemudian membuka paket sate tersebut.


Bandiman beserta istri & NFP kemudian memakannya bersama-sama.


Tak lama berselang, NFP yg makan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yg pahit.


"Pas saya makan nggak apa-apa. Ternyata, racunnya ditaruh di bumbu. Anak saya bilang bumbunya pahit. Ia lalu ke dapur & muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Anak saya lantas tidak sadarkan diri," jelasnya.


Karena panik, Bandi membawa putranya ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya sudah tidak tertolong.


"Meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan di laboratorium, racunnya lebih kuat dibanding pupuk pertanian," beber Bandi.


Awal Mula Kasus


Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto, mengatakan ayah korban, Bandiman yg membawa sate tersebut.


Sebelum membawa sate tersebut pulang ke rumah, Bandiman yg berprofesi sebagai ojek online menerima pesanan offline.


Bandiman mendapat order mengantar dua bungkus sate ayam atas nama Hamid dari seorang wanita di sebuah masjid di sekitar Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta.


"Tukang ojek ini tidak menanyakan bukti diri pengirim. Perempuan, tetapi diatasnamakan Hamid," mengatakan Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto.


Diminta mengantarkan sate ke seseorang, Bandiman diberikan biaya lebih oleh sang wanita misterius.


"Jadi Bandiman mendapat pesanan offline. Di daerah Gayam, Kota Yogyakarta ada seorang perempuan yg datang minta untuk mengantarkan makanan secara offline. Biaya Rp25.000, tetapi oleh perempuan itu diberi Rp30.000,"katanya, Senin (26/04/2021).


Tanpa pikir panjang, Bandiman langsung mengantarkan makanan tersebut ke Kalurhan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan.


Sehingganya di alamat tujuan, Bandiman menelpon Tomy yg merupakan penerima makanan tersebut.


Namun saat ditelepon, Tomy sedang berada di luar kota.


Tomy juga tidak mengenal sosok pengirim, sehingga makanan tersebut diberikan kepada Bandiman.(tribunnews.com)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top