Situs Daftar Slot Informasi, Indonesia - Perjalanan Juventus di Serie A musim 2020-21 masih terbilang belum cukup konsisten. Setidaknya hingga pekan k-25, anak asuh Andrea Pirlo itu masih tertahan di posisi ketiga dibawah duo Milan. Mungkin, ada baiknya Pirlo belajar dari sosok perempuan bernama Rita Guarino.
Berbanding terbalik dengan Pirlo, Guarino memiliki catatan cukup apik bersama regu putri Juventus di musim ini. Tim putri Juventus memiliki kans cukup akbar untuk dapat meraih gelar scudetto di musim ini.
Anak asuh Rita Guarino itu pada Senin (7/3/2021) sukses menghantam pesaing terdekatnya AC Milan dengan skor 4-0 di pekan ke-15 Calcio Femminile Serie A. Kemenangan ini menciptakan sejumlah media Italia memprediksi regu Putri Juventus akan meraih gelar juara.
"Juventus menembak scudetto," tulis Tuttosport usai kemenangan Juventus atas AC Milan.
Perjalanan anak asuh Rita Guarino pada musim ini memang impresif. Dari 15 pekan yg dijalani, Barbara Bonansea dkk belum terkalahkan. Mereka saat ini mengoleksi 45 poin, selisih 6 poin dari AC Milan di posisi kedua.
Rita Guarino yg mantan pemain Juventus
Kemampuan regu putri Juventus belum terkalahkan hingga pekan ke-15 tak lepas dari tangan dharap Guarino. Rita Guarino ditunjuk melatih regu putri Juventus pada 2017. Sebelumnya ia melatih di regu putri U-17 Italia.
Karier Rita di sepak bola di mulai saat ia bermain di Juventus Piedmont pada 1985. Ia sempat membela Torino di pentas Serie C. Pada musim 1991-92, ia membela regu Juventus di Serie A & mencetak 12 gol dari 29 pertandingan.
Sebagai pesepak bola putri, Guarino tak cuma berkarier di Italia namun juga di WUSA, liga profesional Amerika Serikat bersama Maryland Pride. Bermain di Amerika Serikat pada penghujung karier, ia memiliki cerita menarik.
"Di Amerika Serikat, mereka memiliki cara bermain yg berbeda dengan Italia. Lebih dari pemain bola mereka adalah atlet dalam arti sebenarnya. Tapi juga dari segi teknis mereka sangat memperhatikan,"
"Di sana, sepak bola untuk anak gadis usia dini sudah jadi perhatian spesifik & Anda dapat bermain sepak bola lebih dari satu kelas. Ada struktur & sarana yg baik untuk pemain berkembang," mengatakan Guarino seperti dikutip Situs Daftar Slot Informasi dari Calciodonna.it, Selasa (8/3/2021).
Guarino mengakhiri kariernya pada 2000-01 di klub Italia, Torres Fos. Setelah ia kariernya dilanjutkan jadi seorang pelatih.
Sebagai pelatih, perempuan 50 tahun ini dianggap sebagai sosok pelatih yg keras & displin. Dari segi teknis, ia cukup ahli. Pada 2017, ia sempat menulis buku berjudul Train in Women Football. Buku ini berisi soal aspek teknis, taktis, fisik & perkiraan sebagai pelatih regu putri.
Sumber
Berbanding terbalik dengan Pirlo, Guarino memiliki catatan cukup apik bersama regu putri Juventus di musim ini. Tim putri Juventus memiliki kans cukup akbar untuk dapat meraih gelar scudetto di musim ini.

Anak asuh Rita Guarino itu pada Senin (7/3/2021) sukses menghantam pesaing terdekatnya AC Milan dengan skor 4-0 di pekan ke-15 Calcio Femminile Serie A. Kemenangan ini menciptakan sejumlah media Italia memprediksi regu Putri Juventus akan meraih gelar juara.
"Juventus menembak scudetto," tulis Tuttosport usai kemenangan Juventus atas AC Milan.
Perjalanan anak asuh Rita Guarino pada musim ini memang impresif. Dari 15 pekan yg dijalani, Barbara Bonansea dkk belum terkalahkan. Mereka saat ini mengoleksi 45 poin, selisih 6 poin dari AC Milan di posisi kedua.
Rita Guarino yg mantan pemain Juventus
Kemampuan regu putri Juventus belum terkalahkan hingga pekan ke-15 tak lepas dari tangan dharap Guarino. Rita Guarino ditunjuk melatih regu putri Juventus pada 2017. Sebelumnya ia melatih di regu putri U-17 Italia.
Karier Rita di sepak bola di mulai saat ia bermain di Juventus Piedmont pada 1985. Ia sempat membela Torino di pentas Serie C. Pada musim 1991-92, ia membela regu Juventus di Serie A & mencetak 12 gol dari 29 pertandingan.
Sebagai pesepak bola putri, Guarino tak cuma berkarier di Italia namun juga di WUSA, liga profesional Amerika Serikat bersama Maryland Pride. Bermain di Amerika Serikat pada penghujung karier, ia memiliki cerita menarik.
"Di Amerika Serikat, mereka memiliki cara bermain yg berbeda dengan Italia. Lebih dari pemain bola mereka adalah atlet dalam arti sebenarnya. Tapi juga dari segi teknis mereka sangat memperhatikan,"
"Di sana, sepak bola untuk anak gadis usia dini sudah jadi perhatian spesifik & Anda dapat bermain sepak bola lebih dari satu kelas. Ada struktur & sarana yg baik untuk pemain berkembang," mengatakan Guarino seperti dikutip Situs Daftar Slot Informasi dari Calciodonna.it, Selasa (8/3/2021).
Guarino mengakhiri kariernya pada 2000-01 di klub Italia, Torres Fos. Setelah ia kariernya dilanjutkan jadi seorang pelatih.
Sebagai pelatih, perempuan 50 tahun ini dianggap sebagai sosok pelatih yg keras & displin. Dari segi teknis, ia cukup ahli. Pada 2017, ia sempat menulis buku berjudul Train in Women Football. Buku ini berisi soal aspek teknis, taktis, fisik & perkiraan sebagai pelatih regu putri.
Sumber