Anggota TNI Tembak Sopir Taksi Online,Ini Kata Brigjen Toto J Said merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Komandan Korem 043 Garuda Hitam Brigjen TNI Toto J Said menyebutkan insiden penembakan sopir taksi daring oleh anggota TNI aktif yg bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 143/Tri Wira Eka Jaya pada Sabtu (20/3) merupakan kesalahpahaman.
"Saya atas nama Komandan Korem 043 Garuda Hitam beserta jajaran mewakili TNI AD menyampaikan penyesalan yg sedalam-dalamnya atas insiden kemarin. Mohon maaf yg sebesar-besarnya kepada masyarakat. Insiden ini sama sekali tidak kita kehendaki. Namun begitu pelaku sudah diproses. Tetapi sebetulnya ada kesalahpahaman," mengatakan dia, saat mengunjungi Markas Kodim 0411 LT, diberitakan Antara, Selasa (23/3).
Danrem menjelaskan, Sersan G saat itu sedang mengerjakan dinas & senjatanya tertinggal di mobil korban. Karena itu, Sersan G kemudian memberhentikan mobil korban untuk mengambil senjata tersebut. Namun, korban mengira Sersan G akan mengerjakan tindak kekerasan, karena itu korban berusaha melarikan diri kemudian terjadilah kesalahpahaman tersebut.
"Terjadi kepanikan. Karena yg bersangkutan itu sedang mengerjakan dinas. Dan senjatanya tertinggal di mobil korban. Saat akan diberhentikan mobilnya jalan. Intinya gini, mana senjataku. Karena sejatinya bagi kami senjata itu adalah istri pertama. Ibaratnya kita kehilangan istri bagaimana, pastikan stres. Dikiranya korban itu tindak kekerasan & berusaha untuk melarikan diri maka terjadilah 'miss' komunikasi itu," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, insiden penembakan tersebut merupakan kelalaian. Karena itu, pelaku sudah diamankan & ditahan di Denpom II/3 Lampung. Danrem menambahkan, saat ini korban masih mendapat perawatan di RS Medika, Natar, Lampung Selatan.
"Korban sedang dirawat & kita doakan mudah-mudahan segera sembuh. Korban mempunyai kebesaran hati yg luar biasa untuk memaafkan. Beliau cuma meminta supaya oknum ini dipindahtugaskan. Tanpa diminta pun akan kami pindah tugaskan," tambahnya.(merdeka.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Komandan Korem 043 Garuda Hitam Brigjen TNI Toto J Said menyebutkan insiden penembakan sopir taksi daring oleh anggota TNI aktif yg bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 143/Tri Wira Eka Jaya pada Sabtu (20/3) merupakan kesalahpahaman.
"Saya atas nama Komandan Korem 043 Garuda Hitam beserta jajaran mewakili TNI AD menyampaikan penyesalan yg sedalam-dalamnya atas insiden kemarin. Mohon maaf yg sebesar-besarnya kepada masyarakat. Insiden ini sama sekali tidak kita kehendaki. Namun begitu pelaku sudah diproses. Tetapi sebetulnya ada kesalahpahaman," mengatakan dia, saat mengunjungi Markas Kodim 0411 LT, diberitakan Antara, Selasa (23/3).
Danrem menjelaskan, Sersan G saat itu sedang mengerjakan dinas & senjatanya tertinggal di mobil korban. Karena itu, Sersan G kemudian memberhentikan mobil korban untuk mengambil senjata tersebut. Namun, korban mengira Sersan G akan mengerjakan tindak kekerasan, karena itu korban berusaha melarikan diri kemudian terjadilah kesalahpahaman tersebut.
"Terjadi kepanikan. Karena yg bersangkutan itu sedang mengerjakan dinas. Dan senjatanya tertinggal di mobil korban. Saat akan diberhentikan mobilnya jalan. Intinya gini, mana senjataku. Karena sejatinya bagi kami senjata itu adalah istri pertama. Ibaratnya kita kehilangan istri bagaimana, pastikan stres. Dikiranya korban itu tindak kekerasan & berusaha untuk melarikan diri maka terjadilah 'miss' komunikasi itu," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, insiden penembakan tersebut merupakan kelalaian. Karena itu, pelaku sudah diamankan & ditahan di Denpom II/3 Lampung. Danrem menambahkan, saat ini korban masih mendapat perawatan di RS Medika, Natar, Lampung Selatan.
"Korban sedang dirawat & kita doakan mudah-mudahan segera sembuh. Korban mempunyai kebesaran hati yg luar biasa untuk memaafkan. Beliau cuma meminta supaya oknum ini dipindahtugaskan. Tanpa diminta pun akan kami pindah tugaskan," tambahnya.(merdeka.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet