Bikin Gaduh Masyarakat, Polda Sumut Segera Tindak Tegas Kelompok Radikal merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Belum tuntas pengusutan kasus terorisme, kini kelompok radikal nekat unjuk gigi menciptakan kegaduhan yg memicu konflik di Medan Sumatera Utara.
“Ind Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Sumut bertindak tegas menyapu bersih kelompok radikal tsb & segera memproses biang keroknya ke pengadilan. Jika manuver kelompok radikal ini dibiarkan, Indonesia akan terus menerus direcoki dua kelompok, yakni teroris & kelompok radikal. Jika Kapolda Sumut tidak sanggup segera menyapu bersih, Kapolri harus segera menggantinya dengan perwira yg sanggup supaya ketenangan & kedamaian masyarakat Sumut terjaga, khususnya di bulan Ramadhan,”ujar Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch, Rabu (8/4/2021)
IPW lanjut Pane memberi apresiasi pada Polri yg sudah menangkap 94 tersangka teroris sejak Januari 2021. Para tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah daerah, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur. Seiring serangan teror di Makassar & Mabes Polri, kini muncul kelompok radikal dengan aksi nekatnya. Belum lama ini misalnya, beredar video viral yg memperlihatkan cekcok antara warga dengan sejumlah pria berpeci saat pembubaran eksibisi jaran kepang di Kota Medan.
Para pria itu merupakan oknum dari salah satu ormas keagamaan di Sumut. Dan peristiwanya terjadi Jumat (4/4/2021). Awalnya warga & ormas cuma adu mulut karena pembubaran paksa dengan dalih syirik. Namun, saat salah seorang anggota ormas meludahi seorang perempuan, warga pun marah, hingga terjadi baku hantam. Dari peristiwa ini, baik warga maupun ormas itu saling lapor ke polisi. Akibatnya, 15 orang diperiksa sebagai saksi.
IPW mendesak polisi bersikap tegas untuk menyapu bersih semua kelompok radikal, khususnya yg dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. Sesuai undang undang cuma polisi yg berhak membubarkan kegiatan di masyarakat. Ormas apapun tidak berhak membubarkan acara masyarakat, dengan alasan apapun. Jika ormas itu tidak bahagia hati dengan acara tsb, mereka harus segera lapor ke polisi.
“Ormas apapun tidak punya hak sewenang wenang membubarkan acara di masyarakat, apalagi meludahi warga yg hadir di acara tsb. Melihat kian nekatnya para teroris & kelompok radikal dalam mengerjakan aksinya, segenap jajaran Polri perlu bertindak cepat, tegas, & presisi supaya Bangsa Indonesia tidak jadi bulan bulanan terorisme & kelompok radikal. Jika ada Kapolda yg ragu ragu & tidak sanggup menghadapi manuver para teroris maupun kelompok radikal sebaiknya segera dicopot kapolri dari jabatannya, “ tegas Pane.(industry.co.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Belum tuntas pengusutan kasus terorisme, kini kelompok radikal nekat unjuk gigi menciptakan kegaduhan yg memicu konflik di Medan Sumatera Utara.
“Ind Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Sumut bertindak tegas menyapu bersih kelompok radikal tsb & segera memproses biang keroknya ke pengadilan. Jika manuver kelompok radikal ini dibiarkan, Indonesia akan terus menerus direcoki dua kelompok, yakni teroris & kelompok radikal. Jika Kapolda Sumut tidak sanggup segera menyapu bersih, Kapolri harus segera menggantinya dengan perwira yg sanggup supaya ketenangan & kedamaian masyarakat Sumut terjaga, khususnya di bulan Ramadhan,”ujar Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch, Rabu (8/4/2021)
IPW lanjut Pane memberi apresiasi pada Polri yg sudah menangkap 94 tersangka teroris sejak Januari 2021. Para tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah daerah, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur. Seiring serangan teror di Makassar & Mabes Polri, kini muncul kelompok radikal dengan aksi nekatnya. Belum lama ini misalnya, beredar video viral yg memperlihatkan cekcok antara warga dengan sejumlah pria berpeci saat pembubaran eksibisi jaran kepang di Kota Medan.
Para pria itu merupakan oknum dari salah satu ormas keagamaan di Sumut. Dan peristiwanya terjadi Jumat (4/4/2021). Awalnya warga & ormas cuma adu mulut karena pembubaran paksa dengan dalih syirik. Namun, saat salah seorang anggota ormas meludahi seorang perempuan, warga pun marah, hingga terjadi baku hantam. Dari peristiwa ini, baik warga maupun ormas itu saling lapor ke polisi. Akibatnya, 15 orang diperiksa sebagai saksi.
IPW mendesak polisi bersikap tegas untuk menyapu bersih semua kelompok radikal, khususnya yg dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. Sesuai undang undang cuma polisi yg berhak membubarkan kegiatan di masyarakat. Ormas apapun tidak berhak membubarkan acara masyarakat, dengan alasan apapun. Jika ormas itu tidak bahagia hati dengan acara tsb, mereka harus segera lapor ke polisi.
“Ormas apapun tidak punya hak sewenang wenang membubarkan acara di masyarakat, apalagi meludahi warga yg hadir di acara tsb. Melihat kian nekatnya para teroris & kelompok radikal dalam mengerjakan aksinya, segenap jajaran Polri perlu bertindak cepat, tegas, & presisi supaya Bangsa Indonesia tidak jadi bulan bulanan terorisme & kelompok radikal. Jika ada Kapolda yg ragu ragu & tidak sanggup menghadapi manuver para teroris maupun kelompok radikal sebaiknya segera dicopot kapolri dari jabatannya, “ tegas Pane.(industry.co.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet