Buntut Perawat RS Siloam Digebuki Keluarga Pasien, Satpam yg Terekam di Video Dipecat merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Buntut kasus perawat di RS Siloam Palembang dianiaya keluarga pasien satpam yg terekam di video viral kini dipecat.
Oknum satpam yg berada di letak kejadian saat perawat dipukuli keluarga pasien dipecat pihak RS Siloam Palembang karena tidak bertindak.
Saat perawat dipukuli keluarga pasien, satpam tersebut tampak cuma menonton & tidak berusaha melerai atau mengamankan.
Pemecatan satpam RS Siloam dibenarkan pihak manajemen.
Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya, Bona Fernando, menyebutkan, petugas keamanan tersebut sudah diserahkan kepada pihak ketiga.
"Security tersebut mengpakai dari pihak ketiga, bukan murni dari RS Siloam. Pihak ketiga yg memang kami kontrak," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Satpam yg tidak diketahui identitasnya itu, kini sudah dikembalikan kepada pihak ketiga yg mengelolahnya, usai insiden pemukulan yg dialami perawat.
Di dalam video pemukulan viral, satpam tersebut terkesan cuma menonton saja saat keluarga pasien memukul perawat.
Ia tidak terlihat berusaha keras untuk melerai keributan saat kejadian tersebut.
Bahkan satpman tersebut terlihat cuma memegangi gagang pintu.
Bona mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan vendor tersebut & menghasilkan beberapa tindakan (action plan) yakni termasuk pembinaan, rotasi, relokasi petugas keamanan tersebut.
"Semua diserahkan kepada pihak ketiga. Menanggapi kasus kemarin sedang dilakukan oleh pihak vendor. Sudah dilakukan evaluasi dari pihak vendor," katanya.
Menurut Bona kebijakan terkait pemutusan kontrak kerja atau pun lainnya yg menyangkut dengan petugas keamanan tersebut merupakan wewenang dari vendor penyedia jasa tenaga keamanan.
"Dari vendor juga ada juga training & refreshing," jelas Bona.
Dia menambahkan, saat ini pihak RS sakit masih mengerjakan perawatan kepada CRS. Perawatan fisik pun masih akan berlanjut hingga satu pekan ke depan.
"Psikis kita tunggu kapan pun kesiapan dia kalau sudah siap baru akan kita pulangkan," mengatakan Bona.
Artikel ini sudah tayang di palembang.tribunnews.com
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Buntut kasus perawat di RS Siloam Palembang dianiaya keluarga pasien satpam yg terekam di video viral kini dipecat.
Oknum satpam yg berada di letak kejadian saat perawat dipukuli keluarga pasien dipecat pihak RS Siloam Palembang karena tidak bertindak.
Saat perawat dipukuli keluarga pasien, satpam tersebut tampak cuma menonton & tidak berusaha melerai atau mengamankan.
Pemecatan satpam RS Siloam dibenarkan pihak manajemen.
Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya, Bona Fernando, menyebutkan, petugas keamanan tersebut sudah diserahkan kepada pihak ketiga.
"Security tersebut mengpakai dari pihak ketiga, bukan murni dari RS Siloam. Pihak ketiga yg memang kami kontrak," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Satpam yg tidak diketahui identitasnya itu, kini sudah dikembalikan kepada pihak ketiga yg mengelolahnya, usai insiden pemukulan yg dialami perawat.
Di dalam video pemukulan viral, satpam tersebut terkesan cuma menonton saja saat keluarga pasien memukul perawat.
Ia tidak terlihat berusaha keras untuk melerai keributan saat kejadian tersebut.
Bahkan satpman tersebut terlihat cuma memegangi gagang pintu.
Bona mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan vendor tersebut & menghasilkan beberapa tindakan (action plan) yakni termasuk pembinaan, rotasi, relokasi petugas keamanan tersebut.
"Semua diserahkan kepada pihak ketiga. Menanggapi kasus kemarin sedang dilakukan oleh pihak vendor. Sudah dilakukan evaluasi dari pihak vendor," katanya.
Menurut Bona kebijakan terkait pemutusan kontrak kerja atau pun lainnya yg menyangkut dengan petugas keamanan tersebut merupakan wewenang dari vendor penyedia jasa tenaga keamanan.
"Dari vendor juga ada juga training & refreshing," jelas Bona.
Dia menambahkan, saat ini pihak RS sakit masih mengerjakan perawatan kepada CRS. Perawatan fisik pun masih akan berlanjut hingga satu pekan ke depan.
"Psikis kita tunggu kapan pun kesiapan dia kalau sudah siap baru akan kita pulangkan," mengatakan Bona.
Artikel ini sudah tayang di palembang.tribunnews.com
NB: Semua berita ini diambil dari internet