Corona Menggila, Orang India Kabur ke Indonesia merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Virus Corona (COVID-19) di India makin ganas. Situasi ini perlu disikapi dengan cepat juga oleh pemerintah Indonesia.
Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada WN India yg eksodus atau ramai-ramai masuk ke Indonesia. Mereka kabur ke Indonesia karena kasus Corona yg menggila di India.
"Pertama, terkait ada kedatangan WNI & WNA, kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," mengatakan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Bengat, di Pekanbaru, Rabu (22/4/2021).
"Kami hari ini sudah lakukan pemantauan perketat, karena informasi ada eksodus," tambahnya.
Hal itu dihinggakannya dalam rapat yg dipimpin langsung Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo & Gubernur Riau Syamsuar di Balai Serindit.
WNA asal India datang ke Indonesia melalui jalur udara dengan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini mereka sedang dikarantina di satu hotel supaya mudah diawasi.
Dia mengatakan WN India eksodus setelah negaranya dihantam pandemi COVID-19. Mereka kemudian ramai-ramai masuk ke Jakarta & beberapa daerah lain.
"Sekarang India sedang tsunami COVID-19 & mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yg positif, jadi kami tadi sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada varian baru," katanya.
"Mereka banyak masuk mempunyai kitas (kartu izin tinggal terbatas) & pakai visa. Ini mungkin yg jadi tugas juga dari Imigrasi," mengatakan Bengat.
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo langsung merespons laporan tersebut. Ia meminta Ditjen Imigrasi & Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bertindak cepat sebelum terjadi eksodus besar-besaran.
"Saya baru tahu nih ada WNA dapat masuk ke Indonesia. Ini informasi penting, tolong didalami, karena kita ini masih mengerjakan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya kitas, di luar itu tidak boleh," tegas Doni.
"Dirjen Imigrasi & Kemlu, tolong jangan hingga kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tetapi ada WNA yg difasilitasi," mengatakan Doni.
Situasi pandemi COVID-19 di India
Pemerintah India pada Kamis (22/4) ini melaporkan lebih dari 300.000 kasus infeksi virus Corona dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan angka harian tertinggi di dunia, sedangkan kematian terkait COVID-19 juga melonjak mencapai rekor.
Menurut data Kementerian Kesehatan India, tercatat 314.835 kasus infeksi Corona dalam waktu 24 jam terakhir. Angka harian ini melampaui jumlah kasus harian tertinggi sebelumnya di dunia sebanyak 297.430 kasus, yg tercatat di Amerika Serikat pada Januari lalu.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Kamis (22/4/2021), Kementerian Kesehatan India menyatakan total kasus infeksi Corona di India sekarang mencapai 15,93 juta kasus, sedangkan jumlah kematian bertambah 2.104 jadi total 184.657 kematian.
Disebutkan bahwa 22 pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit di India meninggal pada Rabu (21/4) ketika pasokan oksigen ke ventilator mereka terganggu karena kebocoran.
Tragedi itu terjadi di saat India berjuang melawan kekurangan pasokan medis yg parah selama gelombang kedua infeksi virus Corona yg ganas. Rumah sakit di ibu kota India, New Delhi, bahkan nyaris kehadapatn pasokan oksigen karena infeksi terus meningkat di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu.
Perdana Menteri Narendra Modi tak memungkiri gelombang kedua Corona yg melanda negara itu seperti badai.
"Situasi terkendali hingga beberapa pekan yg lalu, & kemudian gelombang kedua (virus Corona) datang seperti badai," mengatakan Modi.
Dalam beberapa pekan terakhir memang berlangsung kegiatan yg memunculkan kerumunan di India. Salah satu kegiatannya adalah festival keagamaan Kumbh Mela, yg dihadiri jutaan orang.
Bahkan, tidak cuma kegiatan keagamaan yg digelar. Kampanye politik, perkawinan mewah, & pertandingan kriket juga digelar, yg kemudian memunculkan kerumunan orang.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Virus Corona (COVID-19) di India makin ganas. Situasi ini perlu disikapi dengan cepat juga oleh pemerintah Indonesia.
Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada WN India yg eksodus atau ramai-ramai masuk ke Indonesia. Mereka kabur ke Indonesia karena kasus Corona yg menggila di India.
"Pertama, terkait ada kedatangan WNI & WNA, kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," mengatakan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Bengat, di Pekanbaru, Rabu (22/4/2021).
"Kami hari ini sudah lakukan pemantauan perketat, karena informasi ada eksodus," tambahnya.
Hal itu dihinggakannya dalam rapat yg dipimpin langsung Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo & Gubernur Riau Syamsuar di Balai Serindit.
WNA asal India datang ke Indonesia melalui jalur udara dengan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini mereka sedang dikarantina di satu hotel supaya mudah diawasi.
Dia mengatakan WN India eksodus setelah negaranya dihantam pandemi COVID-19. Mereka kemudian ramai-ramai masuk ke Jakarta & beberapa daerah lain.
"Sekarang India sedang tsunami COVID-19 & mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yg positif, jadi kami tadi sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada varian baru," katanya.
"Mereka banyak masuk mempunyai kitas (kartu izin tinggal terbatas) & pakai visa. Ini mungkin yg jadi tugas juga dari Imigrasi," mengatakan Bengat.
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo langsung merespons laporan tersebut. Ia meminta Ditjen Imigrasi & Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bertindak cepat sebelum terjadi eksodus besar-besaran.
"Saya baru tahu nih ada WNA dapat masuk ke Indonesia. Ini informasi penting, tolong didalami, karena kita ini masih mengerjakan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya kitas, di luar itu tidak boleh," tegas Doni.
"Dirjen Imigrasi & Kemlu, tolong jangan hingga kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tetapi ada WNA yg difasilitasi," mengatakan Doni.
Situasi pandemi COVID-19 di India
Pemerintah India pada Kamis (22/4) ini melaporkan lebih dari 300.000 kasus infeksi virus Corona dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan angka harian tertinggi di dunia, sedangkan kematian terkait COVID-19 juga melonjak mencapai rekor.
Menurut data Kementerian Kesehatan India, tercatat 314.835 kasus infeksi Corona dalam waktu 24 jam terakhir. Angka harian ini melampaui jumlah kasus harian tertinggi sebelumnya di dunia sebanyak 297.430 kasus, yg tercatat di Amerika Serikat pada Januari lalu.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Kamis (22/4/2021), Kementerian Kesehatan India menyatakan total kasus infeksi Corona di India sekarang mencapai 15,93 juta kasus, sedangkan jumlah kematian bertambah 2.104 jadi total 184.657 kematian.
Disebutkan bahwa 22 pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit di India meninggal pada Rabu (21/4) ketika pasokan oksigen ke ventilator mereka terganggu karena kebocoran.
Tragedi itu terjadi di saat India berjuang melawan kekurangan pasokan medis yg parah selama gelombang kedua infeksi virus Corona yg ganas. Rumah sakit di ibu kota India, New Delhi, bahkan nyaris kehadapatn pasokan oksigen karena infeksi terus meningkat di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu.
Perdana Menteri Narendra Modi tak memungkiri gelombang kedua Corona yg melanda negara itu seperti badai.
"Situasi terkendali hingga beberapa pekan yg lalu, & kemudian gelombang kedua (virus Corona) datang seperti badai," mengatakan Modi.
Dalam beberapa pekan terakhir memang berlangsung kegiatan yg memunculkan kerumunan di India. Salah satu kegiatannya adalah festival keagamaan Kumbh Mela, yg dihadiri jutaan orang.
Bahkan, tidak cuma kegiatan keagamaan yg digelar. Kampanye politik, perkawinan mewah, & pertandingan kriket juga digelar, yg kemudian memunculkan kerumunan orang.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet