Dibayar Rp7,2 Juta Per Kencan, Ini Pengalaman Sugar Baby Kencani Sugar Daddy merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Istilah sugar daddy atau sugar baby mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Hubungan berkencan yg terjadi di antara sugar daddy & sugar baby disebut sugaring.
Sugaring adalah bentuk berkencan di mana satu pasangan, sugar daddy secara finansial mendukung sugar baby, seringkali dalam bentuk uang tunai atau hadiah.
Namun, pernahkah Anda mengetahui pengalaman sugar baby menjalani pekerjaannya? Berikut kisah seorang sugar baby yg bercerita mengenai pengalaman berkencan tak biasa itu.
“Enam bulan lalu, saya memutuskan untuk jadi sugar baby,” ujarnya.
Ia kemudian menceritakan alasan mengapa jadi sugar baby.
“Sesungguhnya alasan saya sederhana. Aku sudah frustrasi berkencan dengan pria di kotaku. Pekerjaan harian saya memberi saya kendali atas jadwal saya. Saya harap menambah penghasilan saya & bersenang-senang mengerjakannya, jadi saya memutuskan untuk mencoba mencari sugar daddy,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya tidak masalah dengan penyimpangan yg terjadi di masyarakat.
“Sebagai seorang wanita di kota akbar yg menghargai penyimpangan masyarakat, saya pikir gaya hidup itu mungkin cocok untuk saya,” ujarnya.
Ia kemudian juga menceritakan bagaimana sugar daddy memberikannya banyak kemudahan untuk hal-hal yg tidak pernah ia rasakan.
“Dalam setengah tahun sejak itu, saya sudah berjumpa dengan beberapa orang yg sangat menarik. Belum lagi saya sudah menerima jutaan rupiah dalam bentuk tunai, perjalanan ke seluruh negeri, akses ke hotel & restoran bintang lima, & hadiah mahal seperti sepatu & pakaian yg biasanya tidak dapat saya beli,” sambungnya, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Bussines Insider.
Namun, ia juga mengatakan bahwa kegiatan berkencan ini juga dapat berakhir mengecewakan.
“Seperti kencan biasa, kalau Anda tidak tahu apa yg Anda harapkan, Anda kemungkinan akbar akan kecewa,” katanya.
“Apakah Anda mengharapkan tunjangan tunai, & apakah Anda sudah memikirkan jumlahnya? Apakah ada tagihan tertentu yg harap Anda pertanggungkan? Apakah Anda harap hadiah, belanja, & jalan-jalan? Pertukaran apa yg Anda harapkan untuk hubungan itu adalah kuncinya,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa setiap orang harus memikirkan konsekuensi perbuatannya.
“Bagaimana dengan bagian kencan yg sebenarnya, apakah Anda suka berkencan dengan pria yg lebih tua? Karena sugar daddy cenderung lebih tua daripada wanita yg mereka kencani,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa penting untuk memperhatikan waktu & gaya hidup saat ini, ketika harap memutuskan jadi sugar baby.
“Berapa banyak waktu yg harap Anda habiskan dengan sugar daddy Anda? Dan apakah gaya hidup Anda saat ini memberi Anda kebebasan untuk mengerjakannya?” katanya.***(pangandaran.pikiran-rakyat.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Istilah sugar daddy atau sugar baby mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Hubungan berkencan yg terjadi di antara sugar daddy & sugar baby disebut sugaring.
Sugaring adalah bentuk berkencan di mana satu pasangan, sugar daddy secara finansial mendukung sugar baby, seringkali dalam bentuk uang tunai atau hadiah.
Namun, pernahkah Anda mengetahui pengalaman sugar baby menjalani pekerjaannya? Berikut kisah seorang sugar baby yg bercerita mengenai pengalaman berkencan tak biasa itu.
“Enam bulan lalu, saya memutuskan untuk jadi sugar baby,” ujarnya.
Ia kemudian menceritakan alasan mengapa jadi sugar baby.
“Sesungguhnya alasan saya sederhana. Aku sudah frustrasi berkencan dengan pria di kotaku. Pekerjaan harian saya memberi saya kendali atas jadwal saya. Saya harap menambah penghasilan saya & bersenang-senang mengerjakannya, jadi saya memutuskan untuk mencoba mencari sugar daddy,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya tidak masalah dengan penyimpangan yg terjadi di masyarakat.
“Sebagai seorang wanita di kota akbar yg menghargai penyimpangan masyarakat, saya pikir gaya hidup itu mungkin cocok untuk saya,” ujarnya.
Ia kemudian juga menceritakan bagaimana sugar daddy memberikannya banyak kemudahan untuk hal-hal yg tidak pernah ia rasakan.
“Dalam setengah tahun sejak itu, saya sudah berjumpa dengan beberapa orang yg sangat menarik. Belum lagi saya sudah menerima jutaan rupiah dalam bentuk tunai, perjalanan ke seluruh negeri, akses ke hotel & restoran bintang lima, & hadiah mahal seperti sepatu & pakaian yg biasanya tidak dapat saya beli,” sambungnya, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Bussines Insider.
Namun, ia juga mengatakan bahwa kegiatan berkencan ini juga dapat berakhir mengecewakan.
“Seperti kencan biasa, kalau Anda tidak tahu apa yg Anda harapkan, Anda kemungkinan akbar akan kecewa,” katanya.
“Apakah Anda mengharapkan tunjangan tunai, & apakah Anda sudah memikirkan jumlahnya? Apakah ada tagihan tertentu yg harap Anda pertanggungkan? Apakah Anda harap hadiah, belanja, & jalan-jalan? Pertukaran apa yg Anda harapkan untuk hubungan itu adalah kuncinya,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa setiap orang harus memikirkan konsekuensi perbuatannya.
“Bagaimana dengan bagian kencan yg sebenarnya, apakah Anda suka berkencan dengan pria yg lebih tua? Karena sugar daddy cenderung lebih tua daripada wanita yg mereka kencani,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa penting untuk memperhatikan waktu & gaya hidup saat ini, ketika harap memutuskan jadi sugar baby.
“Berapa banyak waktu yg harap Anda habiskan dengan sugar daddy Anda? Dan apakah gaya hidup Anda saat ini memberi Anda kebebasan untuk mengerjakannya?” katanya.***(pangandaran.pikiran-rakyat.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet