Diejek Soal Ngawi di Jateng, Ferdinand Malah Sentil Anies: Gak Malu Punya Pendukung Bodoh? merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Ferdinand ramai diejek soal pernyataannya yg mengindikasikan bahwa ia berpikir Kabupaten Ngawi berada di Jawa Tengah. Padahal, seperti yg diketahui, Ngawi berada di Jawa Timur.
Awalnya, Ferdinand mengomentari cuitan Anies Baswedan mengenai kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta & Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam hal ketahanan pangan.
“Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta – BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemkab Ngawi melalui Daya Tani Sembada & Kelompok Tani Sido Rukun Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi untuk kerja sama ketahanan pangan,” mengatakan Anies Baswedan.
Ferdinand lalu membalas cuitan itu & mengatakan bahwa Jakarta harus berterima kasih ke Jawa Tengah yg dipimpin Ganjar Pranowo.
“Bagus, Pemprov DKI Jakarta memang harus bekerja amankan pasokan beras warga Jakarta. Jakarta harus berterimakasih kepada Jawa Tengah dibawah pimpinan Ganjar Pranowo yg sanggup memproduksi beras untuk mencukupi kebutuhan Jakarta & propinsi lain. Ini prestasi Jateng yg hrs ditiru daerah lain,” mengatakan Ferdinand.
Balasan Ferdinand itu lantas mendapat banyak olokan hingga ‘Ngawi’ jadi trending.Salah satu yg menyindir adalah Said Didu yg dengan bercanda mengatakan bahwa Ngawi itu di Sulawesi Selatan.
“Ah dia salah – Ngawi kan SulSel. Pokoknya yg ada padi adalah Sulsel. No debat,” mengatakan Said Didu.
Mendapat banyak serangan, Ferdinand pun menjelaskan bahwa cuitannya itu adalah cuitan berseri.
Cuitan selanjutnya menyinggung bahwa DKI harus bekerja sama dengan daerah penghasil beras, slaah satunya Jatim.
“Kerjasama Pemprov DKI dengan daerah-daerah lain penghasil beras memang harus dilakukan karena Jakarta tak punya lahan untuk pertanian. Salah satunya dengan Jatim. Namun kerjasama ini jangn cuma mencari untung, beli lebih murah, jual dpt untung. Semangatnya harus pada mengamankan stok lebih murah dari Bulog,” katanya.
Ferdinand lalu menyentil apakah Anies Baswedan tidak malu memiliki pendukung yg bodoh karena asal serang.
“Nis, mbo ya bilangin pendukungmu jangan ngegas ngebully sebelum baca yg benar. Komen saya di akunmu tweetnya 2 seri bukan tunggal. Suruh dibaca dulu baru pada teriak-teriak. Mungkin mereka tak pernah dengar tweet berseri, atau memang pada malas baca. Lu ngga malu punya pendukung bodoh-bodoh gitu Nies?” katanya.
Namun, pembelaan itu masih tidak diterima kebanyakan netizen sebab jarak kedua cuitan Ferdinand adalah 12 menit.
“Lae, ngelesnya kelamaan. Jeda antara twit perdana ke twit kedua 12 menitan. Setelah rame loe baru ngeles,” mengatakan LordFathza(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Ferdinand ramai diejek soal pernyataannya yg mengindikasikan bahwa ia berpikir Kabupaten Ngawi berada di Jawa Tengah. Padahal, seperti yg diketahui, Ngawi berada di Jawa Timur.
Awalnya, Ferdinand mengomentari cuitan Anies Baswedan mengenai kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta & Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam hal ketahanan pangan.
“Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta – BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemkab Ngawi melalui Daya Tani Sembada & Kelompok Tani Sido Rukun Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi untuk kerja sama ketahanan pangan,” mengatakan Anies Baswedan.
Ferdinand lalu membalas cuitan itu & mengatakan bahwa Jakarta harus berterima kasih ke Jawa Tengah yg dipimpin Ganjar Pranowo.
“Bagus, Pemprov DKI Jakarta memang harus bekerja amankan pasokan beras warga Jakarta. Jakarta harus berterimakasih kepada Jawa Tengah dibawah pimpinan Ganjar Pranowo yg sanggup memproduksi beras untuk mencukupi kebutuhan Jakarta & propinsi lain. Ini prestasi Jateng yg hrs ditiru daerah lain,” mengatakan Ferdinand.
Balasan Ferdinand itu lantas mendapat banyak olokan hingga ‘Ngawi’ jadi trending.Salah satu yg menyindir adalah Said Didu yg dengan bercanda mengatakan bahwa Ngawi itu di Sulawesi Selatan.
“Ah dia salah – Ngawi kan SulSel. Pokoknya yg ada padi adalah Sulsel. No debat,” mengatakan Said Didu.
Mendapat banyak serangan, Ferdinand pun menjelaskan bahwa cuitannya itu adalah cuitan berseri.
Cuitan selanjutnya menyinggung bahwa DKI harus bekerja sama dengan daerah penghasil beras, slaah satunya Jatim.
“Kerjasama Pemprov DKI dengan daerah-daerah lain penghasil beras memang harus dilakukan karena Jakarta tak punya lahan untuk pertanian. Salah satunya dengan Jatim. Namun kerjasama ini jangn cuma mencari untung, beli lebih murah, jual dpt untung. Semangatnya harus pada mengamankan stok lebih murah dari Bulog,” katanya.
Ferdinand lalu menyentil apakah Anies Baswedan tidak malu memiliki pendukung yg bodoh karena asal serang.
“Nis, mbo ya bilangin pendukungmu jangan ngegas ngebully sebelum baca yg benar. Komen saya di akunmu tweetnya 2 seri bukan tunggal. Suruh dibaca dulu baru pada teriak-teriak. Mungkin mereka tak pernah dengar tweet berseri, atau memang pada malas baca. Lu ngga malu punya pendukung bodoh-bodoh gitu Nies?” katanya.
Namun, pembelaan itu masih tidak diterima kebanyakan netizen sebab jarak kedua cuitan Ferdinand adalah 12 menit.
“Lae, ngelesnya kelamaan. Jeda antara twit perdana ke twit kedua 12 menitan. Setelah rame loe baru ngeles,” mengatakan LordFathza(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet