Fakta Pulau Terkutuk, Dihuni 'Monster' & Banyak Orang Hilang Misterius merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - PULAU Envaitenet terletak di Danau Rudolf, Kenya. Pulau kecil ini penuh misteri. Envaitenet dalam bahasa Aborigin berarti tidak dapat kembali.
Konon katanya, pulau ini dihuni monster & orang yg ekspedisi ke pulau itu tidak pernah dapat kembali ke tempat asal. Karenanya Envaitenet disebut juga pulau kutukan. Kok dapat?
Berikut faktanya yg dikutip Okezone dari berbagai sumber :
1. Pulau terkutuk
Dilansir dari East Coast Daily, pulau ini cuma beberapa kilometer panjangnya. Tidak ada yg berani tinggal di pulau itu, karena masyarakat sekitar pulau mempercayai bahwa Envaitenet tempat dikutuk.
Penduduk setempat mengatakan bahwa dulu banyak yg tinggal di pulau itu bertahun-tahun; mereka memancing, berburu, berdagang dengan kerabat mereka di daratan. Namun, warga pulau itu tiba-tiba berhenti datang ke daratan sama sekali, entah apa alasannya.
Kemudian beberapa pria dari desa tepi sungai datang ke pulau itu untuk melihat apa yg terjadi. Ketika mereka hingga di pulau itu, mereka tercengang: mereka melihat sebuah desa terpencil dengan gubuk-gubuk yg penuh dengan berbagai benda, & ikan-ikan membusuk di dekat api yg padam.
Tidak ada tanda-tanda manusia di sana. Orang-orang tersebut kemudian meninggalkan pulau dengan sangat cepat, & memutuskan untuk tidak mengadu nasib mereka. Akhirnya, tak seorang pun memberanikan diri untuk pergi ke sana lagi.
2. Banyak orang hilang
Pada 1935, penjelajah Inggris Vivina Fusch dikirim ke pulau tersebut bersama dua rekannya - M. Sheflis & B. Dayson. Beberapa hari semuanya normal: setiap malam dalam waktu yg disepakati mereka memberi tanda lampu yg menyala yg berarti bahwa semuanya baik-baik saja. Namun, dalam dua minggu, sinyal tersebut berhenti.
Lama tidak ada kabar, beberapa anggota ekspedisi pergi ke pulau itu untuk mengecek keberadaan teman mereka, namun mereka dengan terkejut mencatat bahwa Sheflis & Dayson sudah menghilang. Lebih dari itu, tidak ada jejak yg menunjukkan Sheflis & Dayson pernah tinggal di pulau itu.
Penyebutan "pulau ajaib" & orang-orang yg menghilang dari pulau itu kira-kira berasal dari tahun 1630. Saat masih adanya penduduk, warga di sana sering mendengan suara aneh berupa teriakan di pulau itu setiap bulan baru.
Teriakan tersebut kemudian berubah jadi erangan yg berkepanjangan yg biasanya berlangsung dari beberapa menit hingga satu jam.
3. Konon dihuni monster
Seiring berjalannya waktu, warga desa berpikir bahwa pulau mereka dihuni oleh monster-monster kanibal mengerikan yg tidak serupa pada salah satu hewan yg mereka kenal. Monster seperti itu muncul tepat di hadapan orang itu pada saat yg paling tidak terduga, & menciptakan penduduk asli berlari terbirit-birit.
Makhluk itu konon jadi dalang di balik hilangnya anak-anak remaja yg berada di kampung di pulau tersebut.
Bayi-bayi yg lahir di pulau ini meninggal dengan cepat, karena bayi-bayi tersebut, meskipun lahir di iklim tropis, langsung dimumikan. Semua keajaiban ini tidak memungkinkan el molo (penduduk asli pulau) untuk hidup dengan tenang.
Akhirnya mereka terpaksa pindah dari pantai danau lebih dekat ke sebidang hutan. Pada akhir zaman ke-20, setelah mendengar tentang pulau ajaib itu, dua ekspedisi pribadi pergi ke sana (dari Belanda & Jerman), tetapi keduanya menghilang, tanpa meninggalkan jejak apa pun.(okezone.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - PULAU Envaitenet terletak di Danau Rudolf, Kenya. Pulau kecil ini penuh misteri. Envaitenet dalam bahasa Aborigin berarti tidak dapat kembali.
Konon katanya, pulau ini dihuni monster & orang yg ekspedisi ke pulau itu tidak pernah dapat kembali ke tempat asal. Karenanya Envaitenet disebut juga pulau kutukan. Kok dapat?
Berikut faktanya yg dikutip Okezone dari berbagai sumber :
1. Pulau terkutuk
Dilansir dari East Coast Daily, pulau ini cuma beberapa kilometer panjangnya. Tidak ada yg berani tinggal di pulau itu, karena masyarakat sekitar pulau mempercayai bahwa Envaitenet tempat dikutuk.
Penduduk setempat mengatakan bahwa dulu banyak yg tinggal di pulau itu bertahun-tahun; mereka memancing, berburu, berdagang dengan kerabat mereka di daratan. Namun, warga pulau itu tiba-tiba berhenti datang ke daratan sama sekali, entah apa alasannya.
Kemudian beberapa pria dari desa tepi sungai datang ke pulau itu untuk melihat apa yg terjadi. Ketika mereka hingga di pulau itu, mereka tercengang: mereka melihat sebuah desa terpencil dengan gubuk-gubuk yg penuh dengan berbagai benda, & ikan-ikan membusuk di dekat api yg padam.
Tidak ada tanda-tanda manusia di sana. Orang-orang tersebut kemudian meninggalkan pulau dengan sangat cepat, & memutuskan untuk tidak mengadu nasib mereka. Akhirnya, tak seorang pun memberanikan diri untuk pergi ke sana lagi.
2. Banyak orang hilang
Pada 1935, penjelajah Inggris Vivina Fusch dikirim ke pulau tersebut bersama dua rekannya - M. Sheflis & B. Dayson. Beberapa hari semuanya normal: setiap malam dalam waktu yg disepakati mereka memberi tanda lampu yg menyala yg berarti bahwa semuanya baik-baik saja. Namun, dalam dua minggu, sinyal tersebut berhenti.
Lama tidak ada kabar, beberapa anggota ekspedisi pergi ke pulau itu untuk mengecek keberadaan teman mereka, namun mereka dengan terkejut mencatat bahwa Sheflis & Dayson sudah menghilang. Lebih dari itu, tidak ada jejak yg menunjukkan Sheflis & Dayson pernah tinggal di pulau itu.
Penyebutan "pulau ajaib" & orang-orang yg menghilang dari pulau itu kira-kira berasal dari tahun 1630. Saat masih adanya penduduk, warga di sana sering mendengan suara aneh berupa teriakan di pulau itu setiap bulan baru.
Teriakan tersebut kemudian berubah jadi erangan yg berkepanjangan yg biasanya berlangsung dari beberapa menit hingga satu jam.
3. Konon dihuni monster
Seiring berjalannya waktu, warga desa berpikir bahwa pulau mereka dihuni oleh monster-monster kanibal mengerikan yg tidak serupa pada salah satu hewan yg mereka kenal. Monster seperti itu muncul tepat di hadapan orang itu pada saat yg paling tidak terduga, & menciptakan penduduk asli berlari terbirit-birit.
Makhluk itu konon jadi dalang di balik hilangnya anak-anak remaja yg berada di kampung di pulau tersebut.
Bayi-bayi yg lahir di pulau ini meninggal dengan cepat, karena bayi-bayi tersebut, meskipun lahir di iklim tropis, langsung dimumikan. Semua keajaiban ini tidak memungkinkan el molo (penduduk asli pulau) untuk hidup dengan tenang.
Akhirnya mereka terpaksa pindah dari pantai danau lebih dekat ke sebidang hutan. Pada akhir zaman ke-20, setelah mendengar tentang pulau ajaib itu, dua ekspedisi pribadi pergi ke sana (dari Belanda & Jerman), tetapi keduanya menghilang, tanpa meninggalkan jejak apa pun.(okezone.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet