Federasi Persatuan Pesepakbola Profesional Internasional (FIFPro) merilis secara resmi laporan terkait kondisi para pesepakbola di seluruh dunia pada 2016. Tak terkecuali, mereka juga membeberkan kondisi pesepakbola profesional di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, FIFPro memiliki anggota yang bernaung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Dalam laporannya, FIFPro mengatakan permasalahan utama dari pesepakbola Indonesia adalah terkait keterlambatan pembayaran gaji.
"Klub-klub sepakbola Indonesia memiliki rekor terburuk di Asia terkait pembayaran gaji tepat waktu. 82 persen pemain mengatakan mereka terlambat menerima gaji, dengan hampir sepertiga dari mereka menghadapi penundaan antara tiga dan enam bulan. 27 persen dilaporkan diintimidasi oleh pihak eksekutif klub atau pelatih," tulis FIFPro dalam laporan di laman resmi mereka.
SIMAK JUGA: APPI Pertanyakan Pembatasan Usia Pemain Untuk Liga 2
Selain itu, dalam pemetaan laporannya, FIFPro juga mengungkapkan kondisi buruk yang dialami pesepakbola profesional Indonesia. Di antaranya, 23 persen pemain tidak memiliki salinan kontrak pada tahun lalu.
SIMAK JUGA: APPI Desak Klub Segera Lunasi Tunggakan Gaji Pemain
Kemudian ada 18 persen menghadapi risiko kesehatan (panas yang ekstrem atau tanpa istirahat), dukungan medis yang tidak memadai (42 persen), korban kekerasan baik oleh fans maupun staf klub (8 persen), diintimidasi oleh staf klub (27 persen), dipaksa berlatih sendiri (13 persen), dan dibatasi bermain terkait sengketa transfer (9 persen).
Sementara itu, keterlambatan pembayaran gaji pemain tampaknya masih terus berlangsung pada tahun ini. Kabarnya, hal tersebut pada tahun ini dialami oleh para pemain Persegres Gresik United, yang berkompetisi di Liga 1 2017. Bahkan, situasi itu dikabarkan juga dialami beberapa pemain di klub Liga 2.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, FIFPro: Klub Indonesia Torehkan Rekor Terburuk Soal Keterlambatan Gaji Pemain
Di Indonesia sendiri, FIFPro memiliki anggota yang bernaung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Dalam laporannya, FIFPro mengatakan permasalahan utama dari pesepakbola Indonesia adalah terkait keterlambatan pembayaran gaji.
"Klub-klub sepakbola Indonesia memiliki rekor terburuk di Asia terkait pembayaran gaji tepat waktu. 82 persen pemain mengatakan mereka terlambat menerima gaji, dengan hampir sepertiga dari mereka menghadapi penundaan antara tiga dan enam bulan. 27 persen dilaporkan diintimidasi oleh pihak eksekutif klub atau pelatih," tulis FIFPro dalam laporan di laman resmi mereka.
SIMAK JUGA: APPI Pertanyakan Pembatasan Usia Pemain Untuk Liga 2
Selain itu, dalam pemetaan laporannya, FIFPro juga mengungkapkan kondisi buruk yang dialami pesepakbola profesional Indonesia. Di antaranya, 23 persen pemain tidak memiliki salinan kontrak pada tahun lalu.
SIMAK JUGA: APPI Desak Klub Segera Lunasi Tunggakan Gaji Pemain
Kemudian ada 18 persen menghadapi risiko kesehatan (panas yang ekstrem atau tanpa istirahat), dukungan medis yang tidak memadai (42 persen), korban kekerasan baik oleh fans maupun staf klub (8 persen), diintimidasi oleh staf klub (27 persen), dipaksa berlatih sendiri (13 persen), dan dibatasi bermain terkait sengketa transfer (9 persen).
Sementara itu, keterlambatan pembayaran gaji pemain tampaknya masih terus berlangsung pada tahun ini. Kabarnya, hal tersebut pada tahun ini dialami oleh para pemain Persegres Gresik United, yang berkompetisi di Liga 1 2017. Bahkan, situasi itu dikabarkan juga dialami beberapa pemain di klub Liga 2.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, FIFPro: Klub Indonesia Torehkan Rekor Terburuk Soal Keterlambatan Gaji Pemain