Pelatih Persegres Gresik United merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Nusur Fadilah yang dianggap mudah terpengaruh protes dari pemain PS TNI, sehingga Laskar Joko Samudro menelan kekalahan 2-1, Selasa (18/7) malam WIB.
Pada pertandingan ini, Gresik United mampu unggul lebih dulu melalui gol Patrick da Silva di babak pertama. Namun keunggulan ini tak dapat dipertahankan setelah sepasang gol Leonel Nunez di babak kedua mengubah keadaan.
SIMAK JUGA: PS TNI Dianggap Masih Bikin Kesalahan Tradisional
"Dari Persegres tidak ada komentar. Saya kurang tahu tentang permainan sepakbola seperti tadi. Komentarnya, kemarin sudah beri judul 'Dua kali Pertandingan Arema [FC] dan Persija [Jakarta], Kasihan Persegres' itu judulnya. Berulang-ulang seperti itu,” cetus Hanafi.
Lebih lanjut eks pelatih Perseru Serui itu mengeluhkan tim lawan yang sering melakukan protes kepada wasit, sehingga berpengaruh terhadap keputusan sang pengadil lapangan sepanjang pertandingan. Menurutnya, Gresik United sudah terlalu sering menghadapi situasi seperti ini.
SIMAK JUGA: Nunez Antar PS TNI Ke Sepuluh Besar
"Kami tetap semangat, terus mengandalkan kejujuran dan kebenaran, apa adanya. Itu Persegres. Tapi lawannya selalu banyak protes, sedikit-dikit protes. Persija, Arema, PSM [Makassar], [Persib] Bandung. Selalu melawan kaya anak kecil, protes saja, akhirnya wasitnya jadi terpengaruh,” sergah Hanafi.
Disinggung mengenai kepemimpinan wasit, Hanafi hanya menjawab singkat: "Sudahlah, nilai sendiri saja, saya capek.”
SIMAK JUGA: PREVIEW Liga 1: PS TNI – Gresik United
Sementara kiper Fitrul Dwi Rustapa menganggap Gresik United kecolongan dua gol. Fitrul berharap tim Kota Santri ini bisa bangkit, dan mulai meraup poin di pertandingan berikutnya.
"Kami sudah berjuang, meskipun kecolongan dua gol. Intinya kami semua merasa berjuang dengan habis-habisan. Mungkin itu hasil yang kurang memuaskan, tapi ke depannya kami harus bisa meningkatkan lagi. Semoga lebih banyak poin didapat ke depannya,” katanya. (gk-61)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Hanafi: Lawan Kami Seperti Anak Kecil
Pada pertandingan ini, Gresik United mampu unggul lebih dulu melalui gol Patrick da Silva di babak pertama. Namun keunggulan ini tak dapat dipertahankan setelah sepasang gol Leonel Nunez di babak kedua mengubah keadaan.
SIMAK JUGA: PS TNI Dianggap Masih Bikin Kesalahan Tradisional
"Dari Persegres tidak ada komentar. Saya kurang tahu tentang permainan sepakbola seperti tadi. Komentarnya, kemarin sudah beri judul 'Dua kali Pertandingan Arema [FC] dan Persija [Jakarta], Kasihan Persegres' itu judulnya. Berulang-ulang seperti itu,” cetus Hanafi.
Lebih lanjut eks pelatih Perseru Serui itu mengeluhkan tim lawan yang sering melakukan protes kepada wasit, sehingga berpengaruh terhadap keputusan sang pengadil lapangan sepanjang pertandingan. Menurutnya, Gresik United sudah terlalu sering menghadapi situasi seperti ini.
SIMAK JUGA: Nunez Antar PS TNI Ke Sepuluh Besar
"Kami tetap semangat, terus mengandalkan kejujuran dan kebenaran, apa adanya. Itu Persegres. Tapi lawannya selalu banyak protes, sedikit-dikit protes. Persija, Arema, PSM [Makassar], [Persib] Bandung. Selalu melawan kaya anak kecil, protes saja, akhirnya wasitnya jadi terpengaruh,” sergah Hanafi.
Disinggung mengenai kepemimpinan wasit, Hanafi hanya menjawab singkat: "Sudahlah, nilai sendiri saja, saya capek.”
SIMAK JUGA: PREVIEW Liga 1: PS TNI – Gresik United
Sementara kiper Fitrul Dwi Rustapa menganggap Gresik United kecolongan dua gol. Fitrul berharap tim Kota Santri ini bisa bangkit, dan mulai meraup poin di pertandingan berikutnya.
"Kami sudah berjuang, meskipun kecolongan dua gol. Intinya kami semua merasa berjuang dengan habis-habisan. Mungkin itu hasil yang kurang memuaskan, tapi ke depannya kami harus bisa meningkatkan lagi. Semoga lebih banyak poin didapat ke depannya,” katanya. (gk-61)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Hanafi: Lawan Kami Seperti Anak Kecil