Ibu Wati Ancam Bunuh Diri Usai Diusir Warga Karena Tuduh Tetangganya Jalani Pesugihan Babi Ngepet merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Beberapa hari lalu sangat heboh adanya pesugihan babi ngepet di daerah Depok, Jawa Barat.
Bahkan video penangkapan babi ngepet hingga viral di media sosial Instagram.
Lebih tepatnya, kejadian itu sangat heboh di wilayah warga Sawangan, Depok.
Cerita kemunculan babi berwarna hitam yg diduga babi ngepet buat warga di sana mendadak geger.
Saat penemuan babi ngepet itu, salah seorang warga bahkan mencurigai warga lainnya yg diduga mengerjakan pesugihan babi ngepet.
Akhirnya banyak warga Depok yg datang hingga berdesakan harap melihat bagaimana wujud dari hewan yg diduga babi ngepet itu.
Menurut informasi yg beredar, babi itu ditangkap ramai-ramai oleh 15 orang warga setempat, 8 di antaranya hingga telanjang bulat untuk menangkap babi itu.
Berdasarkan penjelasan dari tokoh masyarakat setempat, babi tersebut menyusut setelah ditangkap.
Isu babi ngepet itu pun semakin panas setelah seorang ibu menuding tetangganya sebagai pemilik babi ngepet tersebut.
Ialah ibu Wati yg mengaku sebagai paranormal & harap menerawang sosok pemilik babi ngepet yg tengah viral di kampung halamannya itu.
Namun, Wati justru dituding warga sebagai bagian dari pihak pemilik babi ngepet itu.
Setelah ditelusuri oleh pihak berwajib, ternyata isu babi ngepet di daerah Sawangan, Depok itu merupakan hoaks atau berita bohong.
Terungkap bahwa isu babi ngepet itu memang sengaja dibuat oleh oknum yg mengaku sebagai ustaz di daerah tersebut.
Ustaz itu tak lain ialah orang yg paling vokal dalam menyerukan isu babi ngepet di daerah Sawangan, Depok.
Rupanya, ia pun sengaja membeli babi hutan & mengoordinasikan suruhannya untuk ikut berekayasa dengannya soal isu babi ngepet.
Mirisnya, oknum ustaz itu mengerjakan tindakan tidak terpuji itu lantaran harap jadi terkenal & nantinya mendapatkan undangan majelis taklim yg banyak.
Kini, oknum ustaz itu sudah menuai karma setelah menyebarkan berita dusta kepada publik.
Ia pun terancam sanksi penjara selama 3 tahun.
Sementara ibu Wati, ia juga mulai menuai karma nya usai menuding tetangganya mengerjakan pesugihan babi ngepet.
Wati pun mulai menerima sanksi sosial atas perbuatannya itu, ia akhirnya diusir ramai-ramai oleh para warga pada hari Kamis (29/4/21).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua RW 10, Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Warga menuntut Wati untuk pergi dari kampungnya lantaran permintaan maaf & klarifikasinya yg diunggah di sosial media tidak seperti orang yg benar-benar mengakui dosa.
Mulanya warga pun meminta supaya ketua RW untuk melaporkan Wati pada pihak berwajib, namun akhirnya mengusirnya dari kampung jadi opsi yg diambil oleh warga.
Sang ketua RW pun mengungkapkan bahwa sempat adanya penolakan dari Wati hingga mengancam akan mengerjakan bunuh diri bila diusir.
Tak main-main, Ibu Wati bahkan sudah memegang pisau dapur di tangannya utuk mengancam warga kalau dirinya akan mengerjakan bunuh diri.
“Ya akhirnya Ibu Wati meradang, mencak-mencak, segala mau bunuh diri tadi. Akhirnya warga sudah dapat dilerai, saya bubarkan. Ya saya tenangkan Ibu Wati, ya sudah mungkin jalan yg terbaik harus seperti ini,” ungkap ketua RW, Nurzaman.
Sempat terjadi kerusuhan antara warga & Ibu Wati, tetapi setelah dengahi, akhirnya ibu Wati menerima untuk hengkang dari kampungnya & sudah mulai berkemas-kemas. (tribunnews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Beberapa hari lalu sangat heboh adanya pesugihan babi ngepet di daerah Depok, Jawa Barat.
Bahkan video penangkapan babi ngepet hingga viral di media sosial Instagram.
Lebih tepatnya, kejadian itu sangat heboh di wilayah warga Sawangan, Depok.
Cerita kemunculan babi berwarna hitam yg diduga babi ngepet buat warga di sana mendadak geger.
Saat penemuan babi ngepet itu, salah seorang warga bahkan mencurigai warga lainnya yg diduga mengerjakan pesugihan babi ngepet.
Akhirnya banyak warga Depok yg datang hingga berdesakan harap melihat bagaimana wujud dari hewan yg diduga babi ngepet itu.
Menurut informasi yg beredar, babi itu ditangkap ramai-ramai oleh 15 orang warga setempat, 8 di antaranya hingga telanjang bulat untuk menangkap babi itu.
Berdasarkan penjelasan dari tokoh masyarakat setempat, babi tersebut menyusut setelah ditangkap.
Isu babi ngepet itu pun semakin panas setelah seorang ibu menuding tetangganya sebagai pemilik babi ngepet tersebut.
Ialah ibu Wati yg mengaku sebagai paranormal & harap menerawang sosok pemilik babi ngepet yg tengah viral di kampung halamannya itu.
Namun, Wati justru dituding warga sebagai bagian dari pihak pemilik babi ngepet itu.
Setelah ditelusuri oleh pihak berwajib, ternyata isu babi ngepet di daerah Sawangan, Depok itu merupakan hoaks atau berita bohong.
Terungkap bahwa isu babi ngepet itu memang sengaja dibuat oleh oknum yg mengaku sebagai ustaz di daerah tersebut.
Ustaz itu tak lain ialah orang yg paling vokal dalam menyerukan isu babi ngepet di daerah Sawangan, Depok.
Rupanya, ia pun sengaja membeli babi hutan & mengoordinasikan suruhannya untuk ikut berekayasa dengannya soal isu babi ngepet.
Mirisnya, oknum ustaz itu mengerjakan tindakan tidak terpuji itu lantaran harap jadi terkenal & nantinya mendapatkan undangan majelis taklim yg banyak.
Kini, oknum ustaz itu sudah menuai karma setelah menyebarkan berita dusta kepada publik.
Ia pun terancam sanksi penjara selama 3 tahun.
Sementara ibu Wati, ia juga mulai menuai karma nya usai menuding tetangganya mengerjakan pesugihan babi ngepet.
Wati pun mulai menerima sanksi sosial atas perbuatannya itu, ia akhirnya diusir ramai-ramai oleh para warga pada hari Kamis (29/4/21).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua RW 10, Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Warga menuntut Wati untuk pergi dari kampungnya lantaran permintaan maaf & klarifikasinya yg diunggah di sosial media tidak seperti orang yg benar-benar mengakui dosa.
Mulanya warga pun meminta supaya ketua RW untuk melaporkan Wati pada pihak berwajib, namun akhirnya mengusirnya dari kampung jadi opsi yg diambil oleh warga.
Sang ketua RW pun mengungkapkan bahwa sempat adanya penolakan dari Wati hingga mengancam akan mengerjakan bunuh diri bila diusir.
Tak main-main, Ibu Wati bahkan sudah memegang pisau dapur di tangannya utuk mengancam warga kalau dirinya akan mengerjakan bunuh diri.
“Ya akhirnya Ibu Wati meradang, mencak-mencak, segala mau bunuh diri tadi. Akhirnya warga sudah dapat dilerai, saya bubarkan. Ya saya tenangkan Ibu Wati, ya sudah mungkin jalan yg terbaik harus seperti ini,” ungkap ketua RW, Nurzaman.
Sempat terjadi kerusuhan antara warga & Ibu Wati, tetapi setelah dengahi, akhirnya ibu Wati menerima untuk hengkang dari kampungnya & sudah mulai berkemas-kemas. (tribunnews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet