Ini Tanggapan Ketua PA 212 Terkait Aksi Bom di Gereja Katedral Makassar merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Sebuah ledakan akbar terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.28 WITA. Ledakan diduga bom bunuh itu menciptakan sejumlah jemaat gereja terluka. Beberapa potongan tubuh manusia pun tampak di sekitar letak kejadian.
Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah misa Minggu Palma, awal dari seremoni pekasn suci. Pekan Suci atau Minggu Sengsara merupakan rangkaian satu pekan menjelang paskah untuk merayakan wafatnya isa almasih & kebangkitan Yesus. Rangkaian pekan suci dimulai dari Minggu Palma, Kamis, Putih, Jumat Agung, & Sabtu Suci & Minggu Paskah.
Akibat peristiwa yg terjadi, para jemaat terpaksa dievakuasi. Jalanan sekitar gereja pun mulai disterilkan.
Peristiwa ini sontak menciptakan publik geram. Presidium Alumni (PA) 212 ikut mengecam & mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini. Menurutnya, tidak ada agama yg mengajarkan umatnya melakkukan teror. Pihak kepolisian pun dipastikan bakal bekerja mengungkap dalang di balik aksi teror tersebut.
"Kami menghimbau kepada semua pihak untuk tetap tenang & tidak mengambil kesimpulan atau spekulasi sendiri sendiri," ujar Slamet Ma'arif selaku Ketua PA 212 dalam keterangan resminya. "Saya yakin siapapun pelakunya tidak terkait dengan urusan agama apapun karena semua agama tidak pernah mengajarkan umatnya untuk mengerjakan teror kepada siapapun."
Selain itu, Slamet meminta supaya publik tetap fokus mengawal persidangan Habib Rizieq Shihan yg sedang berjalan. ""Tetaplah fokus mengawal persidangan HRS & tetap berupaya & berjuang supaya pelaku pembunuhan kepada 6 syuhada di KM 50 dapat diungkap," tandas Slamet.
Sementara itu Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam menyebut bahwa bom yg meledak diduga berjenis high explosive. Namun kerusakan yg ditimbulkan tidak terlalu parah.
"Kalau tipe ledakan sementara dapat dikatakan high explosive karena daya ledaknya cukup tinggi," ungkap Merdisyam. "Gerejanya tidak ada kerusakan berarti, cuma di luar, pintu gerbang, & ada beberapa kendaraan yg dekat dengan ledakan tersebut."
Dari rekaman video yg beredar terlihat detik-detik sebelum ledakan terjadi, adaerli dua mobil terparkir di depan gereja yg beralamat di Jalan Kajaolalido itu. Di trotoar terlihat sekitar 4 orang yg berjalan. Setelah itu, tampak 1 unit mobil warna putih melintas & sedetik kemudian ledakan terjadi.(wowkeren.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Sebuah ledakan akbar terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.28 WITA. Ledakan diduga bom bunuh itu menciptakan sejumlah jemaat gereja terluka. Beberapa potongan tubuh manusia pun tampak di sekitar letak kejadian.
Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah misa Minggu Palma, awal dari seremoni pekasn suci. Pekan Suci atau Minggu Sengsara merupakan rangkaian satu pekan menjelang paskah untuk merayakan wafatnya isa almasih & kebangkitan Yesus. Rangkaian pekan suci dimulai dari Minggu Palma, Kamis, Putih, Jumat Agung, & Sabtu Suci & Minggu Paskah.
Akibat peristiwa yg terjadi, para jemaat terpaksa dievakuasi. Jalanan sekitar gereja pun mulai disterilkan.
Peristiwa ini sontak menciptakan publik geram. Presidium Alumni (PA) 212 ikut mengecam & mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini. Menurutnya, tidak ada agama yg mengajarkan umatnya melakkukan teror. Pihak kepolisian pun dipastikan bakal bekerja mengungkap dalang di balik aksi teror tersebut.
"Kami menghimbau kepada semua pihak untuk tetap tenang & tidak mengambil kesimpulan atau spekulasi sendiri sendiri," ujar Slamet Ma'arif selaku Ketua PA 212 dalam keterangan resminya. "Saya yakin siapapun pelakunya tidak terkait dengan urusan agama apapun karena semua agama tidak pernah mengajarkan umatnya untuk mengerjakan teror kepada siapapun."
Selain itu, Slamet meminta supaya publik tetap fokus mengawal persidangan Habib Rizieq Shihan yg sedang berjalan. ""Tetaplah fokus mengawal persidangan HRS & tetap berupaya & berjuang supaya pelaku pembunuhan kepada 6 syuhada di KM 50 dapat diungkap," tandas Slamet.
Sementara itu Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam menyebut bahwa bom yg meledak diduga berjenis high explosive. Namun kerusakan yg ditimbulkan tidak terlalu parah.
"Kalau tipe ledakan sementara dapat dikatakan high explosive karena daya ledaknya cukup tinggi," ungkap Merdisyam. "Gerejanya tidak ada kerusakan berarti, cuma di luar, pintu gerbang, & ada beberapa kendaraan yg dekat dengan ledakan tersebut."
Dari rekaman video yg beredar terlihat detik-detik sebelum ledakan terjadi, adaerli dua mobil terparkir di depan gereja yg beralamat di Jalan Kajaolalido itu. Di trotoar terlihat sekitar 4 orang yg berjalan. Setelah itu, tampak 1 unit mobil warna putih melintas & sedetik kemudian ledakan terjadi.(wowkeren.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet