Perjuangan Perseru Serui selama Ramadan tahun ini cukup berat kala mereka tak bisa menjalani laga kandang di Stadion Marora, pada kompetisi Liga 1 2017. Sebab, hombase mereka itu tak memadai menggelar laga pada malam hari.
Otomatis, tim yang kini di bawah arahan pelatih Agus Yuwono itu harus menjadi tim musafir dengan selalu bertukar status tuan rumah dengan lawannya. Dua laga seperti itu sudah dijalani, melawan Bali United dan Persija Jakarta.
SIMAK JUGA - Perseru Kalah Karena Kelelahan
Melawan Bali United tim berjuluk Cendrawasih Jingga harus menelan kekalahan 3-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, yang sejatinya markas dari Bali United. Di Patriot Candrabhaga, Bekasi, mereka kalah tiga gol tanpa balas dari Persija.
Selain harus menjalani laga kandang yang melelahkan, mereka juga harus merawat mood untuk tetap bisa fight kendati jauh dari keluarga. Agus mengakui, bahwa hal ini tak mudah untuk para pemain Perseru, terutama ketika rindu keluarga.
"Tentu ada pengaruh (pada permainan), waktu di Bali pun kami harusnya di kandang. Tentu ada pengaruh lain seperti lelah, fatigue, juga kangen sama keluarga. Jelas ada pengaruhnya jika jadi tim musafir, ini hal yang wajar," beber Agus.
"Manusia itu kalau suasana hatinya senang pasti main lebih maksimal. Maka saya katakan kepada para pemain agar bagaimana mereka bisa mengatasi rasa kangen dan juga homesick," sambung eks juru taktik Persegres Gresik United itu.
Stadion Marora sejatinya angker bagi lawannya, bahkan rekor tak terkalahkan Perseru di sana baru bisa pecah pada musim ini oleh PSM Makassar. Jauh dari Marora jelas jadi kerugian, Perseru kini tercecer di posisi 16 dengan enam poin.
Selanjutnya Perseru akan menjamu PS TNI, 18 Juni, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. "Tentu kami lakukan dengan pendekatan personal untuk mengatasi psikis pemain, karena hal seperti ini tidak bisa dengan cara pendekatan teknis."
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Jadi Tim Musafir, Pemain Perseru Serui Berhadapan Dengan Rindu
Otomatis, tim yang kini di bawah arahan pelatih Agus Yuwono itu harus menjadi tim musafir dengan selalu bertukar status tuan rumah dengan lawannya. Dua laga seperti itu sudah dijalani, melawan Bali United dan Persija Jakarta.
SIMAK JUGA - Perseru Kalah Karena Kelelahan
Melawan Bali United tim berjuluk Cendrawasih Jingga harus menelan kekalahan 3-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, yang sejatinya markas dari Bali United. Di Patriot Candrabhaga, Bekasi, mereka kalah tiga gol tanpa balas dari Persija.
Selain harus menjalani laga kandang yang melelahkan, mereka juga harus merawat mood untuk tetap bisa fight kendati jauh dari keluarga. Agus mengakui, bahwa hal ini tak mudah untuk para pemain Perseru, terutama ketika rindu keluarga.
"Tentu ada pengaruh (pada permainan), waktu di Bali pun kami harusnya di kandang. Tentu ada pengaruh lain seperti lelah, fatigue, juga kangen sama keluarga. Jelas ada pengaruhnya jika jadi tim musafir, ini hal yang wajar," beber Agus.
"Manusia itu kalau suasana hatinya senang pasti main lebih maksimal. Maka saya katakan kepada para pemain agar bagaimana mereka bisa mengatasi rasa kangen dan juga homesick," sambung eks juru taktik Persegres Gresik United itu.
Stadion Marora sejatinya angker bagi lawannya, bahkan rekor tak terkalahkan Perseru di sana baru bisa pecah pada musim ini oleh PSM Makassar. Jauh dari Marora jelas jadi kerugian, Perseru kini tercecer di posisi 16 dengan enam poin.
Selanjutnya Perseru akan menjamu PS TNI, 18 Juni, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. "Tentu kami lakukan dengan pendekatan personal untuk mengatasi psikis pemain, karena hal seperti ini tidak bisa dengan cara pendekatan teknis."
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Jadi Tim Musafir, Pemain Perseru Serui Berhadapan Dengan Rindu