Kecaman untuk Lucinta Luna yg Naik Lumba-lumba merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Lusayang Luna mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Dia dikecam lantaran berpegangan pada sirip lumba-lumba yg sedang berenang seperti menaikinya.
Aksi yg dianggap animal abuse itu terekam dalam video yg diunggah Lusayang Luna. Dalam video itu, Lusayang Luna bersama teman-temannya tampak 'menaiki' lumba-lumba yg berenang. Hal itu menciptakannya seakan-akan mengendarai lumba-lumba tersebut.
Kecaman pun kemudian berdatangan. Salah satu kecaman tersebut dihinggakan oleh Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan & Perikanan.
"Banyak orang mengira uang & ketenaran dapat membeli & mengizinkan untuk mengerjakan apa saja .. termasuk kedunguan & jadi bodoh," tulis Susi Pudjiastuti, Kamis (15/4/2021).
Kecaman juga datang dari aktris & aktivis hewan, Davina Veronica lewat akun Instagramnya, @davinaveronica. Davina mengaku sedih melihat aksi Lusayang Luna tersebut. detikcom sudah mendapat izin untuk mengutip caption unggahan Davina.
"Sedih banget melihat ini. Dolphin ini seperti budak manusia. A slave for human entertainment. Kamu tahu tidak bahwa dolphin adalah hewan paling cerdas di bumi ini. They are intelligent, complex and gentle creatures," tulis Davina dalam unggahannya, Kamis (15/4).
Davina meminta setiap orang berpikir ulang saat harap bermain-main dengan lumba-lumba.
"Please think about this before you pay for something like this," ungkapnya.
Kecaman serupa dilontarkan oleh Greenpeace Indonesia. Greenpeace bicara menilai satwa laut tak boleh dimanfaatkan untuk bisnis pariwisata.
"Kejadian & perilaku tersebut patut dikecam & disesalkan. Penting untuk meningkatkan pencerahan & pengetahuan masyarakat bahwa tindakan penangkaran satwa laut, seperti misalnya lumba-lumba, hiu, penyu untuk kepentingan bisnis pariwisata bukan solusi untuk konservasi laut, tetapi menambah permasalahan," mengatakan Juru Kampanye Laut Greenpeace, Arifsyah Nasution, saat dihubungi, Kamis (15/4).
Dia mengingatkan bahwa satwa laut seperti lumba-lumba harusnya hidup di laut bebas. Dia meminta supaya aksi yg dilakukan oleh Lusayang Luna tak dijadikan sebagai rujukan publik.
"Solusi terbaik untuk mendukung konservasi laut adalah meningkatkan pencerahan masyarakat bahwa satwa-satwa terkait habitatnya ada di laut bebas, bukan dalam kurungan jaring. Dan public figure harusnya lebih bijak dalam tindakan & unggahan di sosial media. Jangan hingga tindakan yg tidak tepat, malah jadi rujukan publik," tuturnya.
Kirana Larasati mengatakan emosinya hingga ngos-ngosan karena melihat video yg beredar itu. Ia pun menanyakan apakah sangat susah mencari kesenangan lain tanpa harus merusak alam.
"Apa sesusah itu ya mencari kesenangan sebagai manusia? Banyak hal-hal decent yg dilakukan tanpa harus menciptakan alam menderita. Maaf aja tetapi ini terlalu to***! Jangan ganggu satwa liar, masa logika sesimple ini aja nggak ngerti sih?" mengatakan Kirana Larasati dalam Instagram Stories miliknya.
"Emosi banget hingga ngos-ngosan," sambung Kirana Larasati.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Lusayang Luna mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Dia dikecam lantaran berpegangan pada sirip lumba-lumba yg sedang berenang seperti menaikinya.
Aksi yg dianggap animal abuse itu terekam dalam video yg diunggah Lusayang Luna. Dalam video itu, Lusayang Luna bersama teman-temannya tampak 'menaiki' lumba-lumba yg berenang. Hal itu menciptakannya seakan-akan mengendarai lumba-lumba tersebut.
Kecaman pun kemudian berdatangan. Salah satu kecaman tersebut dihinggakan oleh Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan & Perikanan.
"Banyak orang mengira uang & ketenaran dapat membeli & mengizinkan untuk mengerjakan apa saja .. termasuk kedunguan & jadi bodoh," tulis Susi Pudjiastuti, Kamis (15/4/2021).
Kecaman juga datang dari aktris & aktivis hewan, Davina Veronica lewat akun Instagramnya, @davinaveronica. Davina mengaku sedih melihat aksi Lusayang Luna tersebut. detikcom sudah mendapat izin untuk mengutip caption unggahan Davina.
"Sedih banget melihat ini. Dolphin ini seperti budak manusia. A slave for human entertainment. Kamu tahu tidak bahwa dolphin adalah hewan paling cerdas di bumi ini. They are intelligent, complex and gentle creatures," tulis Davina dalam unggahannya, Kamis (15/4).
Davina meminta setiap orang berpikir ulang saat harap bermain-main dengan lumba-lumba.
"Please think about this before you pay for something like this," ungkapnya.
Kecaman serupa dilontarkan oleh Greenpeace Indonesia. Greenpeace bicara menilai satwa laut tak boleh dimanfaatkan untuk bisnis pariwisata.
"Kejadian & perilaku tersebut patut dikecam & disesalkan. Penting untuk meningkatkan pencerahan & pengetahuan masyarakat bahwa tindakan penangkaran satwa laut, seperti misalnya lumba-lumba, hiu, penyu untuk kepentingan bisnis pariwisata bukan solusi untuk konservasi laut, tetapi menambah permasalahan," mengatakan Juru Kampanye Laut Greenpeace, Arifsyah Nasution, saat dihubungi, Kamis (15/4).
Dia mengingatkan bahwa satwa laut seperti lumba-lumba harusnya hidup di laut bebas. Dia meminta supaya aksi yg dilakukan oleh Lusayang Luna tak dijadikan sebagai rujukan publik.
"Solusi terbaik untuk mendukung konservasi laut adalah meningkatkan pencerahan masyarakat bahwa satwa-satwa terkait habitatnya ada di laut bebas, bukan dalam kurungan jaring. Dan public figure harusnya lebih bijak dalam tindakan & unggahan di sosial media. Jangan hingga tindakan yg tidak tepat, malah jadi rujukan publik," tuturnya.
Kirana Larasati mengatakan emosinya hingga ngos-ngosan karena melihat video yg beredar itu. Ia pun menanyakan apakah sangat susah mencari kesenangan lain tanpa harus merusak alam.
"Apa sesusah itu ya mencari kesenangan sebagai manusia? Banyak hal-hal decent yg dilakukan tanpa harus menciptakan alam menderita. Maaf aja tetapi ini terlalu to***! Jangan ganggu satwa liar, masa logika sesimple ini aja nggak ngerti sih?" mengatakan Kirana Larasati dalam Instagram Stories miliknya.
"Emosi banget hingga ngos-ngosan," sambung Kirana Larasati.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet