• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Kisah Dibalik Kesuksesan 'The Black Album' Metallica

ON3

Mahasiswa
Journalist
Pada tanggal 12 Agustus 1991, Metallica merilis self titled album, “Metallica,” yg lebih populer sebagai The Black Album.

The Black Album menandai momen penting dalam karier Metallica, di mana mereka akhirnya berani memutuskan untuk tidak lagi memainkan musik murni trash metal.

Di album ini, Metallica ingin meraih penggemar yg lebih banyak lagi, / bisa dikatakan mereka ingin lebih mainstream. Walau banyak yg berpendapat, Metallica telah keluar dari jalur underground sejak video klip “One” rilis di MTV pada Januari 1989.

Seperti yg dikutip dari metrotvnews.com, Kesuksesan video klip “One” dari album “…And Justice for All,” tak bisa dipungkiri memang telah mendongkrak Metallica ke posisi teratas jajaran band-band metal.

Dengan mengambil risiko akan ditinggalkan oleh fans paling loyal mereka di komunitas trash metal under ground, dengan tekad yg bulat Metallica menggamit produser kawakan Bob Rock untuk menggarap album studio ke-5 mereka.

The Black Album

Bob Rock sendiri pernah berkata, bahwa Metallica memang telah punya banyak lagu hits, seperti “Master of Puppets”, “Seek and Destroy”, “Fade to Black”, & “One”. Tapi Metallica belum punya groundbreaking album …album yg mengguncang dunia.

Entah apa yg dikatakan Bob Rock kepada keempat personel Metallica saat pembuatan The Black Album hingga mereka rela ‘melepaskan’ idealisme metal underground yg selama ini begitu kuat mereka pegang.

Alhasil, di tangan Bob Rock, yg sebelumnya pernah menangani Bon Jovi ini, Metallica menelurkan album yg begitu ‘mulus’ penuh polesan, yg sarat dengan lagu-lagu metal & balada yg lebih tradisional, yg walaupun masih terdengar ‘berat’ (heavy), tapi telah menyimpang jauh dari akar musik mereka.

Metallica mulai menghasilkan riff-riff & melodi untuk The Black Album saat mereka sedang tur album “…And Justice for All.” Banyak lagu-lagu di album ini yg telah lahir sejak musim panas tahun 1990 & pada 13 Agustus 1990, Metallica merekam demo untuk “Enter Sandman”, “Nothing Else Matters” & “Wherever I May Roam”. Demo terakhir yg sempat mereka rekam sebelum masuk studio adalah “Sad But True.”

Merasa telah siap, Metallica berharap proses rekaman di studio akan berlangsung lancar & menyenangkan. Namun kenyataan tak sesuai dengan yg mereka bayangkan. Adu argumen sengit dengan Bob Rock kerap muncul selama sesi rekaman. Mulai dari perdebatan soal sound lagu, kualitas di segala aspek, sampai lirik lagu & solo gitar.

Bob Rock bersama Metallica

“Hal pertama yg dia (Bob Rock) katakan kepada saya adalah bahwa dia merasa bahwa kami belum pernah membuat album yg memenuhi standarnya,” kata gitaris Kirk Hammett pada 2003.

“Mungkin itu pertanda teriakan perang dimulai. Kami belum pernah ditantang sebelumnya & tidak ada yg pernah berkata, ‘Yah Anda juga bisa melakukannya dengan cara ini, & Anda juga dapat mencobanya di kunci yg berbeda / mengapa Anda tidak mencoba fill drum yg seperti ini.'”

“Kami seperti, ‘Kenapa kau tidak ‘f-‘ dirimu sendiri & berhenti memberitahu apa yg harus kami lakukan. Cukup beri tahu kami cara menciptakan sound bass seperti yg Anda buat untuk album Mtley Cre.”

Bob telah bekerja dengan musisi-musisi yg terkenal alot, kalau tidak bisa dibilang rewel, seperti Aerosmith, The Cult & Motley Cre. Dan ketika ia ditantang, ia tak akan surut barang selangkah.

Dia telah meyakinkan Metallica untuk mencoba merekam lagu secara bersama-sama daripada setiap anggota merekam lagu secara terpisah. Bob jugalah yg mendesak Jason Newsted untuk berpikir seperti seorang bassist bukan sebagai gitaris.

“Dia (Bob) menjelaskan kepada saya bahwa James adalah penulis lagu utama, tapi sayalah yg membuat vokalnya kuat. Sayalah yg menyisipkan otot di balik lagu-lagu itu. Aku memberikan kekuatan yg mereka (lagu-lagu itu) butuhkan,” kata Newsted.

“Sound gitar-nya (Hetfield) besar & kuat, vokalnya besar & kuat. Dia perlu suara bass yg menggelegar di belakangnya. Itu adalah tugas saya,” tukas Newsted.

Metallica juga berpikir terbuka untuk menerima ide Bob untuk menggeser kunci ke “D” bukan “E,” akord terendah yg biasa mereka gunakan. Strategi inilah yg memberi hentakan ekstra di lagu “Sad But True.”

Tapi Hetfield tidak begitu senang ketika ia diminta untuk menurunkan nada di lirik “Enter Sandman”, sebuah lagu yg awalnya tentang liang lahat. Ia pun tidak senang dengan instruksi Bob bahwa ia harus tunduk mengikuti drum & bukan sebaliknya.

“Saya melihat bahwa Lars memainkan drum untuk gitar James, seperti cara Keith Moon main drum untuk Pete Townshend,” ungkap Bob Rock. “Itu bagus untuk beberapa band, tapi tidak untuk setiap orang. Lars ingin Metallica lebih nge-groove lagi.”

“‘Back In Black’ dari AC/DC adalah referensi yg bagus tentang bagaimana sebuah album rock yg memiliki groove (punya alur) yg hebat. Saya mengatakan kepadanya bahwa untuk mendapatkan nuansa itu, ia harus menjadi titik fokus musiknya. Band (harus) bermain untuk Lars.”

Metallica menghabiskan lebih dari delapan bulan untuk proses rekaman The Black Album. Mereka merekam sebagian besar album di One on One Recording Studios di Los Angeles, ditambah seminggu lagi di Little Mountain Sound Studios di Vancouver, British Columbia.

Setelah delapan bulan berkutat di studio, mereka akhirnya selesai merekam semua materi album. Namun Metallica & Bob Rock belum merasa puas dengan hasilnya, terutama dari segi tone musiknya. Akhirnya masalah itu dapat diselesaikan setelah tiga kali mixing ulang, yg menelan biaya lebih dari USD1 juta.

“Tujuan awal pembuatan album ini adalah untuk mendapatkan hasil yg sempurna,” kata Hammett. “Meskipun kami punya masalah dengan Bob, namun kami tahu bahwa hanya dialah yg bisa mewujudkan rencana kami.”

Jerih payah Metallica & Bob Rock tak sia-sia, The Black Album meraih sukses besar di kancah musik internasional. Lagu-lagu macam “Sad But True”, “Don’t Tread On Me”, & “Of Wolf and Man” masih mendapatkan ‘pengakuan’ dari metalheads fans fanatik mereka.

Sementara lagu-lagu macam “Enter Sandman”, “Nothing Else Matters”, & “Unforgiven” telah memikat hati jutaan penggemar-penggemar baru di seluruh dunia, karena stasiun-stasiun radio mulai sering memutar lagu-lagu metal yg ‘radio friendly’ tersebut.

Metallica

Dan Metallica boleh berbesar hati, karena dengan The Black Album mereka masih digdaya di hadapan gempuran musik grunge yg mulai menerobos peta musik dunia.

The Black Album telah melahirkan legiun-legiun metal baru. Nu-metal, black metal, metalcore & american metal, semua berhutang kepada The Black Album. Album ini pula yg menjadi pemersatu antara generasi metal heads lawas dengan penggemar metal yg baru.

“Album itu begitu besar & begitu menakjubkan,” ujar penggebuk drum Avenged Sevenfold, alm. The Rev pada tahun 2006. “Lagu-lagu di album itu menjadi dasar pertama saya mempelajari drum. Dan sangat menyenangkan untuk memainkan lagu-lagu itu.”

“Jika bukan karena The Black Album, saya tidak akan menggilai metal, serius,” kata vokalis Trivium, Matt Heafy pada 2005. “Saya tidak akan mulai bermain gitar & mungkin saya tidak akan ada di Trivium.”

Hingga detik ini, The Black Album telah terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia. Pada tahun 2014, album itu menjadi album pertama yg terjual lebih dari 16 juta kopi sejak SoundScan mulai mencatat rekor penjualan pada tahun 1991.

Selain itu, The Black Album telah bertengger sangat lama, 307 pekan, di Billboard chart 200 selama era SoundScan, membuatnya sebagai album studio ketiga terlama di tangga lagu Billboard, di belakang Pink Floyd “Dark Side of the Moon” & Carole King “Tapestry.”

Menurut Billboard, pada Februari 2014, The Black Album terjual rata-rata dua sampai tiga ribu keping per minggu.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Kisah Dibalik Kesuksesan 'The Black Album' Metallica diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Kisah Dibalik Kesuksesan 'The Black Album' Metallica.
 
Top