Kisah Heroik Sopir Gagalkan Rampok di Jaktim, Berduel hingga Ditembaki merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Seorang sopir pribadi, M Sofyan (56) menggagalkan perampokan berpistol di rumah majikannya, di Jatinegara, Jakarta Timur. Sofyan sempat berduel dengan pelaku hingga diberondong tembakan.
Sofyan menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/4/2021). Saat itu Sofyan datang ke rumah Susanti Teng (65) untuk membicarakan pekerjannya sebagai sopir setelah ia sempat cuti karena sakit.
"Saya datang bincang-bincang buat kerja lagi. Kurang lebih 15 menit bicara, ada orang masuk ke dalam," mengatakan Sofyan ditemui detikcom di rumahnya di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (20/4/2021).
Sofyan mengetahui kedatangan pelaku karena pagar berbunyi saat dibuka. Semula, Sofyan tidak curiga & mengira yg datang adalah orang bertamu.
"Dia (pelaku) berdiri di samping saya. Saya kiranya tamunya ibu atau tamu ponakan ibu, atau tukang AC jadi saya enggak curiga," katanya.
Pelaku saat itu membawa sebuah tas & tiba-tiba mengeluarkan pistol. Pelaku mengatakan hendak merampok & meminta Sofyan & Susanti untuk tidak panik.
"Dia bawa tas gitu langsung keluarin senjata, dia bilang 'semuanya tenang nggak usah panik, kedatangan saya mau merampok'. Dia bilang gitu, karena jelas di samping saya," ungkapnya.
Tidak berselang lama, pelaku melepaskan sekali tembakan. Sofyan sempat meminta pelaku untuk duduk & bicara baik-baik.
"Dijawab sama dia baik-baik juga. Dia bilang, 'kamu jangan atur-atur saya, serahin aja semua HP semuanya'," ucapnya.
Suasana semakin tegang ketika pelaku meminta keponakan Susanti yg berada di lantai 2 untuk turun. Setelah itu, pelaku meminta seluruh penghuni rumah untuk menyerahkan ponsel hingga laptop.
"Ponakannya (Susanti) turun, ibu langsung masukin laptop ke dia, dikasihin. Ponakannya juga turun akhirnya ngasihin HP-nya itu," ujarnya.
Saat Susanti memberikan ponsel ke pelaku, Sofyan kemudian mengejarnya. Sofyan kemudian bergumul dengan pelaku.
"Nah pas dia minta ke ibu, saya langsung kejar, takutnya ada apa-apa ke ibu. Jadi langsung saya pukul, jatuh, ada kontak fisik," katanya.
Setelah itu pelaku dia lari ke depan rumah. Sofyan berusaha menahan pelaku di depan tembok pagar rumah.
"Saya tahan tangannya yg megang pistol, agak sebentar saya lepas, dia langsung nembak, kena ubun-ubun saya. Itu saya udah ngerasa sakit sekali," katanya.
Pelaku sempat terjatuh, namun bangkit & melarikan diri. Sofyan saat itu masih berusaha menangkap pelaku hingga akhirnya pelaku melepaskan tembakan ke arahnya.
"Barang-barangnya jatuh. Di depan pagar saya pukul lagi, kita baku hantam. Dia nembakin saya ke kuping sama kening, itu udah berdarah-darah," ujarnya.
Sofyan tidak berhasil menangkap pelaku yg saat itu melarikan diri ke jalan raya. Sofyan lalu berteriak maling & pelaku kembali menembakinya.
"Dia lari, ngelewatin marka beton di jalan, dia lompatin. Saya ikut kejar sambil berlumuran darah. Saya kejar terus, saya ikut lompat marka. Karena dia masih sehat & saya luka, larinya kencengan dia," katanya.
Saat itu sejumlah warga cuma menonton kejadian itu karena takut. Sofyan juga berhenti karena tidak kuat menahan sakit.
"Banyak orang juga liatin, tetapi pada takut, cuma nonton. Karena dia ngacungin pistolnya ke atas sambil ngacungin juga ke arah warga. Saya kejar sendiri dari belakang hingga sebelum perempatan tuh. Saya udah nggak kuat, saya duduk. Akhirnya saya sadar udah dibawa ke RS Hermina," jelasnya.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Seorang sopir pribadi, M Sofyan (56) menggagalkan perampokan berpistol di rumah majikannya, di Jatinegara, Jakarta Timur. Sofyan sempat berduel dengan pelaku hingga diberondong tembakan.
Sofyan menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/4/2021). Saat itu Sofyan datang ke rumah Susanti Teng (65) untuk membicarakan pekerjannya sebagai sopir setelah ia sempat cuti karena sakit.
"Saya datang bincang-bincang buat kerja lagi. Kurang lebih 15 menit bicara, ada orang masuk ke dalam," mengatakan Sofyan ditemui detikcom di rumahnya di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (20/4/2021).
Sofyan mengetahui kedatangan pelaku karena pagar berbunyi saat dibuka. Semula, Sofyan tidak curiga & mengira yg datang adalah orang bertamu.
"Dia (pelaku) berdiri di samping saya. Saya kiranya tamunya ibu atau tamu ponakan ibu, atau tukang AC jadi saya enggak curiga," katanya.
Pelaku saat itu membawa sebuah tas & tiba-tiba mengeluarkan pistol. Pelaku mengatakan hendak merampok & meminta Sofyan & Susanti untuk tidak panik.
"Dia bawa tas gitu langsung keluarin senjata, dia bilang 'semuanya tenang nggak usah panik, kedatangan saya mau merampok'. Dia bilang gitu, karena jelas di samping saya," ungkapnya.
Tidak berselang lama, pelaku melepaskan sekali tembakan. Sofyan sempat meminta pelaku untuk duduk & bicara baik-baik.
"Dijawab sama dia baik-baik juga. Dia bilang, 'kamu jangan atur-atur saya, serahin aja semua HP semuanya'," ucapnya.
Suasana semakin tegang ketika pelaku meminta keponakan Susanti yg berada di lantai 2 untuk turun. Setelah itu, pelaku meminta seluruh penghuni rumah untuk menyerahkan ponsel hingga laptop.
"Ponakannya (Susanti) turun, ibu langsung masukin laptop ke dia, dikasihin. Ponakannya juga turun akhirnya ngasihin HP-nya itu," ujarnya.
Saat Susanti memberikan ponsel ke pelaku, Sofyan kemudian mengejarnya. Sofyan kemudian bergumul dengan pelaku.
"Nah pas dia minta ke ibu, saya langsung kejar, takutnya ada apa-apa ke ibu. Jadi langsung saya pukul, jatuh, ada kontak fisik," katanya.
Setelah itu pelaku dia lari ke depan rumah. Sofyan berusaha menahan pelaku di depan tembok pagar rumah.
"Saya tahan tangannya yg megang pistol, agak sebentar saya lepas, dia langsung nembak, kena ubun-ubun saya. Itu saya udah ngerasa sakit sekali," katanya.
Pelaku sempat terjatuh, namun bangkit & melarikan diri. Sofyan saat itu masih berusaha menangkap pelaku hingga akhirnya pelaku melepaskan tembakan ke arahnya.
"Barang-barangnya jatuh. Di depan pagar saya pukul lagi, kita baku hantam. Dia nembakin saya ke kuping sama kening, itu udah berdarah-darah," ujarnya.
Sofyan tidak berhasil menangkap pelaku yg saat itu melarikan diri ke jalan raya. Sofyan lalu berteriak maling & pelaku kembali menembakinya.
"Dia lari, ngelewatin marka beton di jalan, dia lompatin. Saya ikut kejar sambil berlumuran darah. Saya kejar terus, saya ikut lompat marka. Karena dia masih sehat & saya luka, larinya kencengan dia," katanya.
Saat itu sejumlah warga cuma menonton kejadian itu karena takut. Sofyan juga berhenti karena tidak kuat menahan sakit.
"Banyak orang juga liatin, tetapi pada takut, cuma nonton. Karena dia ngacungin pistolnya ke atas sambil ngacungin juga ke arah warga. Saya kejar sendiri dari belakang hingga sebelum perempatan tuh. Saya udah nggak kuat, saya duduk. Akhirnya saya sadar udah dibawa ke RS Hermina," jelasnya.(detiknews.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet