Komentari Soal Terorisme, Neno Warisman Ungkap Sosok Aktor di Baliknya merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Neno Warisman turut menyoroti terkait aksi terorisme yg kembali mencuat di Indonesia. Ia menggambarkan terorisme serupa tarian sihir yg dapat dengan mudah mempengaruhi banyak orang untuk menari.
Sesaat setelah terjadi aksi teror di Gereja Makassar, dengan segera polisi gencar mengerjakan perburuan teroris secara besar-besaran di sejumlah lokasi. Beberapa terduga teroris yg tertangkap diketahui jadi simpatisan dari organisasi massa terlarang Front Pembela Islam alias FPI.
Menyoroti aksi terorisme yg kembali ramai itu, Neno Warisman menyebut paham itu ibarat sebuah tanaman. Namun berbeda dari tanaman kebanyakan, tumbuhan yg satu ini sangat beracun & tentunya berbahaya.
Kendati demikian, Neno menegaskan bahwa tanaman itu bukan tumbuh, berkembang atau bahkan dipelihara oleh pihaknya. Hal itu lantaran, dari ratusan ribu keluarga yg dijumpai Neno, tidak ada satupun yg ditemui & terindikasi gearakan teroris.
“Kalau terorisme merupakan tanaman, itu tanaman yg beracun, terus kalau kita ikut menyirami tanaman itu, kita ikut dong membesarkan tanaman racun tersebut,” mengatakan Neno Warisman dalam saluran YouTube yg dibawakan oleh pendakwah Haikal Hassan Baras, seperti dikutip dari Hops.id.
“Pembicaraan terorisme ini menurut ekonomis saya, bukan tanaman kita & bukan kita yg menanam, bukan juga keluarga-keluarga kita. Tidak satu pun dari keluarga yg saya temui, ada beratus-ratu ribu jumlahnya, tidak ada satu pasangan orang tua yg mengajarkan kepada anaknya tentang sikap-sikap teror,” sambungnya.
Lebih lanjut Neno membicarakan soal dalang di balik keberadaan teroris tersebut. Dia menilai, ada pihak yg secara dengan sengaja menumbuhkan & membesarkan bibit terorisme sehingga muncuat serta muncul ke permukaan.
Neno mengibaratkan aktor yg menumbuhkan bibit teroris itu sebagai peniup alat musik suling. Perannya tak lain adalah menciptakan tanaman teroris tersebut tumbuh kemudian mempengaruh banyak orang.
Oleh sebab itu, Neno menjuluki terorisme sebagai tanaman & tarian sihir yg dapat dengan mudah menciptakan orang menari-nari. Kendati demikian, dia mengimbau kepada khalayak supaya tidak terjerumus ke dalam paham radikal tersebut karena tentunya sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.
“Jadi ini tanaman siapa? Kalau begitu, apabila tanaman itu sekarang jadi kelihatan keluar dari humus tanah & membesar, kemudian ada siapa? Ada peniup seruling yg menciptakan dia jadi melenggok-lenggok tanaman itu. Kemudian dia jadi sihir, dia menari-nari & semua orang ikut menarikan tariannya. Inilah, terorisme itu adalah tarian sihir, tentu saja kita tidak boleh ikut kena sihirnya,” ungkap Neno.
“Ini bukan tanaman biasa, ini adalah tanaman yg sengaja ditanam, beracun, & dia mengeluarkan aroma sihir. Jadi siapa yg memandangnya pun tersihir,” imbuhnya.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Neno Warisman turut menyoroti terkait aksi terorisme yg kembali mencuat di Indonesia. Ia menggambarkan terorisme serupa tarian sihir yg dapat dengan mudah mempengaruhi banyak orang untuk menari.
Sesaat setelah terjadi aksi teror di Gereja Makassar, dengan segera polisi gencar mengerjakan perburuan teroris secara besar-besaran di sejumlah lokasi. Beberapa terduga teroris yg tertangkap diketahui jadi simpatisan dari organisasi massa terlarang Front Pembela Islam alias FPI.
Menyoroti aksi terorisme yg kembali ramai itu, Neno Warisman menyebut paham itu ibarat sebuah tanaman. Namun berbeda dari tanaman kebanyakan, tumbuhan yg satu ini sangat beracun & tentunya berbahaya.
Kendati demikian, Neno menegaskan bahwa tanaman itu bukan tumbuh, berkembang atau bahkan dipelihara oleh pihaknya. Hal itu lantaran, dari ratusan ribu keluarga yg dijumpai Neno, tidak ada satupun yg ditemui & terindikasi gearakan teroris.
“Kalau terorisme merupakan tanaman, itu tanaman yg beracun, terus kalau kita ikut menyirami tanaman itu, kita ikut dong membesarkan tanaman racun tersebut,” mengatakan Neno Warisman dalam saluran YouTube yg dibawakan oleh pendakwah Haikal Hassan Baras, seperti dikutip dari Hops.id.
“Pembicaraan terorisme ini menurut ekonomis saya, bukan tanaman kita & bukan kita yg menanam, bukan juga keluarga-keluarga kita. Tidak satu pun dari keluarga yg saya temui, ada beratus-ratu ribu jumlahnya, tidak ada satu pasangan orang tua yg mengajarkan kepada anaknya tentang sikap-sikap teror,” sambungnya.
Lebih lanjut Neno membicarakan soal dalang di balik keberadaan teroris tersebut. Dia menilai, ada pihak yg secara dengan sengaja menumbuhkan & membesarkan bibit terorisme sehingga muncuat serta muncul ke permukaan.
Neno mengibaratkan aktor yg menumbuhkan bibit teroris itu sebagai peniup alat musik suling. Perannya tak lain adalah menciptakan tanaman teroris tersebut tumbuh kemudian mempengaruh banyak orang.
Oleh sebab itu, Neno menjuluki terorisme sebagai tanaman & tarian sihir yg dapat dengan mudah menciptakan orang menari-nari. Kendati demikian, dia mengimbau kepada khalayak supaya tidak terjerumus ke dalam paham radikal tersebut karena tentunya sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.
“Jadi ini tanaman siapa? Kalau begitu, apabila tanaman itu sekarang jadi kelihatan keluar dari humus tanah & membesar, kemudian ada siapa? Ada peniup seruling yg menciptakan dia jadi melenggok-lenggok tanaman itu. Kemudian dia jadi sihir, dia menari-nari & semua orang ikut menarikan tariannya. Inilah, terorisme itu adalah tarian sihir, tentu saja kita tidak boleh ikut kena sihirnya,” ungkap Neno.
“Ini bukan tanaman biasa, ini adalah tanaman yg sengaja ditanam, beracun, & dia mengeluarkan aroma sihir. Jadi siapa yg memandangnya pun tersihir,” imbuhnya.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet