• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Konten TikTok Dinilai Lecehkan Perempuan, dr Kevin Samuel Dikecam

ON3

Mahasiswa
Journalist
Konten TikTok Dinilai Lecehkan Perempuan, dr Kevin Samuel Dikecam merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Seorang dokter muda bernama Kevin Samuel Marpaung dikecam lantaran menciptakan konten TikTok mengenai pemeriksaan vagina dalam persiapan persalinan. Pemerhati perempuan mengecam konten TikTok dr Kevin & menuntut supaya surat izin praktik dokter (SIP) tersebut dicabut.
"Cabut SIP & keanggotaan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dokter yg menciptakan konten melecehkan pengalaman pasien!" begitu rilis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) yg diterima detikcom, Sabtu (17/4/2021).


dr Kevin mengunggah video itu lewat akun TikTok-nya, @dr.kepinsamuelmpg, berdurasi 15 detik, pada Sabtu (17/4), namun video itu kini sudah dihapus. Videonya sudah viral di platform media sosial lain, termasuk Twitter. Video itu berisi adegan dr Kevin sedang memperagakan pemeriksaan vagina dengan teks percakapan dengan bidan.


Berikut adegan & petikan teks dalam video viral itu.


Muncul teks, "Dok, Tolong Cek Pasien Ny.A udh pembukaan berapa..."


Lalu dokter tersebut menjawab, "Oke, kak..." dr Kevin mengernyitkan mata & menggigit bibir bawah, mengacungkan dua jari (jari telunjuk & jari tengah) menunjukkan persiapan mengerjakan pemeriksaan vaginal touche.


Vaginal touche adalah pemeriksaan dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa ke dalam vagina ibu untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim, apakah sudah siap untuk proses kelahiran bayi atau belum.


Dokter tersebut kemudian memutar mata ke atas & mendongak dengan keterangan 'Awkward moment'. Sambil bergoyang-goyang, dr Kevin menjawab, "Pembukaan 3 kak." Demikian isi konten TikTok itu.


Selanjutnya, tanggapan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks):


Menurut Kompaks, video itu merendahkan perempuan. Konten itu adalah pelecehan kepada perempuan, yg semestinya mendapat pelayanan kesehatan.


"Reka adegan tersebut dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yg merendahkan perempuan. Video ini melecehkan perempuan secara biasa & pasien perempuan yg membutuhkan layanan kesehatan secara khusus," mengatakan Kompaks.


Kompaks juga menilai tindakan dr Kevin tidak sensitif kepada keadaan & pengalaman pasien perempuan saat menghadapi persalinan. Bahayanya, perempuan dapat tidak percaya lagi kepada dokter.


"Tindakan tenaga kesehatan yg mengerjakan pelecehan maupun menciptakan tayangan video demi popularitas yg tidak sensitif kepada keadaan & pengalaman pasien perempuan saat menghadapi persalinan & mengerjakan pemeriksaan transvaginal dapat menurunkan tingkat kepercayaan untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi, & berdampak pada kesehatan ibu hamil & melahirkan," mengatakan Kompaks.


Kompaks menilai dr Kevin diduga sudah mengerjakan pelanggaran Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) serta melanggar sumpah dokter.


"Kami mengecam konten buatan dr Kevin Samuel yg menunjukkan sikap melecehkan dalam reka adegan pemeriksaan pasien sebelum persalinan. Sikap ini bertentangan dengan nilai etis & kemanusiaan yg dijunjung tinggi dalam profesi dokter," ungkap dr Gabriella Sandranila Suryadana (Sandra) dari Dokter Tanpa Stigma, sebagaimana tertulis dalam rilis pers Kompaks.


Seharusnya, mengatakan Sandra, dokter dapat memberi rasa kondusif & nyaman pada pasien. Dokter harus memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi masyarakat.


Berikut tuntutan Kompaks:


IDI Jakarta Selatan sebagai IDI tempat dokter yg bersangkutan bernaung, untuk segera mengajukan permasalahan ini MKEK IDI
- MKEK IDI untuk segera mengusut permasalahan ini & memberi sanksi tegas kepada dokter yg bersangkutan yaitu mencabut SIP & keanggotaan IDI dokter yg bersangkutan
- PB IDI untuk menciptakan aturan tegas bagi tenaga medis yg melecehkan pasien dalam bentuk apapun termasuk media sosial & menyusun kurikulum pembinaan/ pelatihan perspektif gender & HAM pada tenaga medis
- Tenaga medis untuk berperan aktif menciptakan layanan kesehatan yg berperspektif gender & senantiasa mengingatkan sejawat lain untuk bersikap profesional dalam bekerja.(detiknews.com)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top