• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Kresna Makan Korban Jiwa, Ady Saputra Buat Surat Terbuka untuk Mahfud MD

ON3

Mahasiswa
Journalist
Kresna Makan Korban Jiwa, Ady Saputra Buat Surat Terbuka untuk Mahfud MD merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Nama saya Ady Saputra, keluarga saya adalah salah satu dari ribuan korban Kresna yg menaruh seluruh tabungan kami berjumlah milyaran di PT Asuransi Jiwa Kresna, karena Kresna jamin aman, produk juga dilindungi OJK. Ketika ditawari produk, sales Kresna menjelaskan bahwa produk Asuransi adalah "TABUNGAN Berjangka dengan kembang tetap per bulan (bukan investasi).


Juga katanya aman, & dijamin modalnya tidak akan hilang. Marketing menjelaskan bahwa Kresna Group yg dimiliki oleh Michael Steven, Inggrid & Kurniadi Sastrawinata punya banyak aset, dari gedung Kresna di SCBD, Farmers market, Denny's & banyak perusahaan subsidiari lainnya, kuat secara keuangan.


Karena keluarga percaya prinsip asuransi yaitu memberikan proteksi ketika terjadi resiko seperti, sakit, meninggal & dana pensiun serta kondusif karena diawasi OJK maka ayah saya percaya & menaruh seluruh tabungan keluarga ke PT Asuransi Jiwa Kresna.


Kami percayakan kepada Michael Steven, Inggrid & Kurniadi Sastrawinata sebagai direksi & pemilik Kresna atas seluruh dana tabungan kami karena percaya reputasi mereka di berita.


"Alihkan resiko ke perusahaan asuransi supaya tenang ketika terjadi resiko," jelas agen marketing Kresna.


Namun kenyataan berbanding terbalik, ketika Kresna gagal janji & menolak untuk mencairkan tabungan kami ketika jatuh tempo. OJK yg katanya mengawasi Kresna terbukti melempem & tidak dapat menolong penyelesaian masalah para korban Kresna.


Ayah saya yg kondisi kesehatan kurang baik, tidak dapat mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik karena dana keluarga kami yg ludes dimakan Kresna. Ayah saya akhirnya meninggal dunia tanggal 25 Maret 2020 yg menyebabkan kesedihan keluarga yg mendalam.


Berpikir bahwa ada polis asuransi jiwa di Kresna, maka keluarga kembali mengajukan klaim meninggal ke Kresna dengan pemikiran bahwa Asuransi ada perusahaan ReAs, jadi semestinya Kresna akan membayar klaim meninggal ayah saya walau tabungan kami mandek.


Jawaban Kresna sungguh mengejutkan bahwa ternyata klaimpun ditolak dengan alasan telat penyerahan 15 hari. Padahal saat itu pandemik, & keluarga saya isolasi berdikari mengikuti anjuran pemerintah sebagai warga negara taat hukum.


Isolasi saja sudah lebih dari 15 hari belum lagi kantor pemerintahan tutup menyebabkan saya tidak dapat menyerahkan semua persyaratan dokumen klaim (seperti akta kematian, surat keterangan dokter & surat penguburan) tepat waktu & telat 15 hari jadi alasan Kresna menolak klaim meninggal ayah saya.


Atas kejadian tersebut, hancur hati saya & mati pikiran saya, barulah saya & seluruh keluarga sadar bahwa janji manis sales Kresna & jaminan nama akbar Michael Steven, Inggrid & Kurniadi Sastrawinata sebagai pemilik KRESNA yg banyak aset di Indonesia, tidak ada artinya. Janji manis Kresna bahwa Asuransi sebagai proteksi di masa sulit, terbukti kosong.


Kenyataannya disaat ekonomi sulit karena Pandemik, tabungan keluarga tidak dapat ditarik, lalu ayah yg sakit akhirnya harus berpulang karena beban pikiran & kurangnya dana untuk dapat memberikan pengobatan terbaik bahkan harus menerima kenyataan pahit berupa penolakan uang manfaat meninghal yg merupakan hak keluarga kami.


Selain kehilangan nyawa manusia, kami selaku korban Kresna yg kehilangan ayah, juga mati pikiran & mati rohani kami karena beban pikiran menciptakan kami stress & menderita berkepanjangan akibat janji manis Kresna.


Penderitaan jasmani & batin saya makin sempurna, dengan kenyataan getir yg kami lihat bahwa Keluarga Direksi & pemilik Kresna, dapat hidup dalam kemewahan dimana Kurniadi Sastrawinata sebagai Dirut PT Asuransi Jiwa Kresna, datang ke sidang PKPU saja dengan pengawalan lebih dari 8 orang penjaga menunjukkan status keuangan yg mapan & kelas atas. Sedih hati saya melihat bagaimana uang keluarga saya ludes, namun Direksi & pemilik Kresna hidup dengan menghamburkan uang seperti untuk 8 pengawal itu.


Mengikut jejak bu Santi, wakil para korban Kresna, saya & puluhan korban lainnya menciptakan Laporan Polisi susulan di Polda Metro Jaya dibantu oleh LQ Indonesia Lawfirm yaitu LP No 7012/XI/ YAN 2.5/ 2020/ SPKT PMJ, tanggal 25 Nopember 2020 & ditangani unit 5 Subdit.


Namun, kami para korban resah karena dapat informasi bahwa ada seorang Jenderal bintang satu Mabes mau menarik semua LP Kresna dari Polda Metro ke Mabes dengan alasan ada satgas di mabes, padahal diketahui jenderal tersebut menangani kasus investasi bodong sudah setahun mandek semua.


Informasi yg kami dapatkan adalah semua LP mau di tarik jadi satu Berkas, namun itupula yg dijadikan alasan oleh mabes, karena terus ada laporan polisi baru maka LP yg sudah masuk lebih awal dari tahun lalu terhambat. Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum, padahal penyidik unit 5 menangani LP kami dengan baik & sudah naik sidik.


Kami cuma harap kepastian hukum supaya aduan polisi kami dapat segera mendapatkan kepasrian hukum. Jangan biarkan kematian ayah saya sebagai Korban dugaan pidana penipuan yg dilakukan oleh terduga Direksi & pemilik Kresna jadi sia-sia.


Bapak Mahfud yg terhormat, kami melihat bagaimana Kurniadi Sastrawinata, Inggrid & Michael Steven (para direktur & pemilik Kresna) dapat jalan-jalan keluar negeri & anak-anak mereka kuliah di Universitas mahal di America terlihat dari medsos keluarga mereka, padahal kami untuk hidup saja susah & perusahaan keluarga kami kesulitan keuangan.


Dimana rasa keadilan & kepastian hukum di Indonesia? Sebagai menteri yg membawahi bidang hukum, tolong bantu kami supaya bapak menteri dapat meminta Kapolri supaya Laporan polisi kami dapat dijalankan di Polda Metro Jaya supaya para terduga pelaku kejahatan dapat diproses hukum di pengadilan, supaya jiwa ayah saya tenang.


Keluarga kami sudah jatuh & hancur, uang hilang & saya kehilangan sosok ayah yg mengasihi saya & keluarga & sering ada untuk kami, namun karena Kresna yg tidak mengeluarkan dana tabungan, kami kesulitan keuangan.


Parahnya, kenapa oknum perusahaan yg jelas sudah di PKU oleh OJK, namun masih tidak ada penindakan & proses hukum oleh OJK & aparat kepolisian? Informasi dari penyidik, mereka sudah 5x memanggil para Terlapor.


Namun para terlapor melecehkan Aparat kepolisian dengan tidak pernah hadir dalam panggilan BAP Subdit Fismondev unit 5. Terlihat hukum tumpul sekali keatas, jadi bukti bahwa janji Kapolri Listyo sigit belum terbukti.


Bapak Mahfud, saya melihat bapak, sosok ayah & figur keluarga yg baik & melindungi keluarga. Ketika ibunda bapak menteri diganggu, bapak langsung turun tangan. Bantu juga keluarga kami, masyarakat para korban Kresna, oknum aparat yg selama ini melindungi mereka ditindak walau aparat berbintang.


Di Amerika, Madoff pelaku kejahatan keuangan dihukum seumur hidup & mati dipenjara, tetapi di Indonesia, penjahat keuangan digelar karpet merah & dijadikan ATM Oknum Aparat Penegak hukum, dilindungi & dipelihara hingga subur. Tidak heran, penjahat keuangan kerah putih banyak & berkembang merusak keuangan masyarakat. Kami masyarakat korban Kresna perlu keadilan yg sering bapak dengungkan di TV.


Kami sudah menjalankan perintah UU & menciptakan Laporan polisi, namun apabila oknum aparat intervensi & mandek, apa gunanya Laporan Polisi kami? Kami para korban Kresna tidak minta intervensi hukum, kami cuma minta Laporan polisi kami diproses sesuai aturan hukum & jangan dibuat mandek & sama nasibnya seperti kasus Indosurya di Dittipideksus Mabes yg sudah setahun lebih mandek. Tolong atensi kasus kami supaya kami peroleh kepastian hukum.


Hormat saya & keluarga,


Ady Korban Kresna.


Menanggapi surat terbuka Bapak Adi, Advokat Soerya Alirman, SH dari LQ Indonesia Lawfirm, menerangkan bahwa proses laporan Polisi berjalan baik, sudah naik tahap penyidikan & rencana tindak lanjut penyidik akan memeriksa ahli.


Sudah 2-3 minggu, kami menunggu hasil pemeriksaan pakar supaya segera ada gelar untuk penetapan Tersangka dari Polda Metro Jaya. Semoga pemerintah memastikan bahwa proses hukum berjalan tegak lurus tanpa intervensi oknum. Penyidik unit 5 Fismindev, Polda profesional.


Namun kami heran denhan adanya permohonan penarikan dari Dittipideksus mabes polri yg kami dengar adalah "pesanan" atau kepentingan pihak tertentu. Mengurus kasus Indosurya saja sudah setahun lebih ga becus, terbukti sejak April tahun lalu Henry Surya ditetapkan Tersangka, hingga hari ini Dittipideksus tidak pernah melimpahkan berkas ke Kejaksaan.


"Harapan para klien Korban Kresna sederhana, supaya pelaku dugaan penipuan & pencucian uang ini dapat segera ditahan & diproses ke pengadilan supaya ada kepastian hukum," ujar Priyono Adi Nugroho, MH, MPd, MTh, ketua cabang LQ Lawfirm Tangerang kepada media. Pemerintah harus tanggap apalagi Kresna sudah banyak makan korban jiwa.(serangtimur.co.id)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top