Laskar FP* Terduga Teroris Mengaku ‘Jualan Agama’ untuk Beli Bahan Bom dari Uang Infak Jemaah merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Pengakuan seorang Laskar FPI yg juga terduga teroris baru-baru ini menciptakan publik geger.
Bagaimana tidak? Ia mengaku disuruh membeli bahan peledak bom oleh seorang habib.
Tak cuma itu, Laskas FPI terduga teroris bernama Andriawan alias Maliq tersebut juga mengaku membeli bahan peledak mengpakai uang infaq & uang sedekah jemaahnya.
Seperti diketahui, sebelumnya seorang anggota FPI di Condet sempat menggegerkan publik lantaran dibekuk Tim Densus 88 Antiteror karena diduga sebagai teroris.
Terduga teroris ini kemudian menjelaskan secara singkat terkait pernyataan mencengangkan dari anggota FPI yg terpapar paham terorisme.
“Tersangka teroris ini mengakui bahwa FI mengpakai uang hasil infaq & sodaqoh jamaahnya untuk membeli bahan-bahan pembuatan BOM & remot untuk pemicu ledakan,” tulis akun pengunggah video, @BrigadeNU, seperti dikutip dari Suara.com, jaringan terkini.id pada Kamis, 8 April 2021.
“Satu persatu bukti FI sarang teroris & mengpakai agama cuma untuk alat meraup simpatisan & mengumpulkan dana untuk menciptakan kacau negara,” sambungnya
Dalam video berdurasi singkat tersebut, awalnya Andriawan mengaku kalau ia sebagai simpatisan dari FPI & Rizieq Shihab.
Ia sendiri tergabung dalam sebuah grup bernama Yasin Warotip pasca kejadian penembakan enam laskar FPI Dan penangkapan Rizieq Shihab.
“Saya atas nama Andriawan alias Maliq, saya sebagai simpatisan FPI atau HRS. Saya tergabung dalam grup Yasin Warotip pasca penembakan enam laskar & penangkapan HRS, FPI pada bulan Januari 2021,” ujarnya.
Dalam video tersebut, pria yg memiliki nama samaran Maliq itu juga mengaku kalau ia mengetahui sejumlah aksi teror yg sudah direncanakan teduga teroris yg ditangkap di Condet, yakni Habib Husein Al Hasny.
“Saya mengetahui Habib Husein & regu sudah membeli air keras yg dipakai pada saat ada demontrasi,” paparnya lagi.
“Saya diperintahkan oleh Agus & Habib Husein membeli 15 liter aseton atau tiga jerigen untuk bahan pembuatan bom.”
Bahkan ia juga mengungkapkan sempat mendapat pelatihan tentang tata cara menciptakan bom di rumah Husein Hasny & disuruh Zulami Agus.
“Saya disuruh Zulaimi Agus untuk membeli remote sebagai pemicu bahan peledak,” pungkasnya.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Pengakuan seorang Laskar FPI yg juga terduga teroris baru-baru ini menciptakan publik geger.
Bagaimana tidak? Ia mengaku disuruh membeli bahan peledak bom oleh seorang habib.
Tak cuma itu, Laskas FPI terduga teroris bernama Andriawan alias Maliq tersebut juga mengaku membeli bahan peledak mengpakai uang infaq & uang sedekah jemaahnya.
Seperti diketahui, sebelumnya seorang anggota FPI di Condet sempat menggegerkan publik lantaran dibekuk Tim Densus 88 Antiteror karena diduga sebagai teroris.
Terduga teroris ini kemudian menjelaskan secara singkat terkait pernyataan mencengangkan dari anggota FPI yg terpapar paham terorisme.
“Tersangka teroris ini mengakui bahwa FI mengpakai uang hasil infaq & sodaqoh jamaahnya untuk membeli bahan-bahan pembuatan BOM & remot untuk pemicu ledakan,” tulis akun pengunggah video, @BrigadeNU, seperti dikutip dari Suara.com, jaringan terkini.id pada Kamis, 8 April 2021.
“Satu persatu bukti FI sarang teroris & mengpakai agama cuma untuk alat meraup simpatisan & mengumpulkan dana untuk menciptakan kacau negara,” sambungnya
Dalam video berdurasi singkat tersebut, awalnya Andriawan mengaku kalau ia sebagai simpatisan dari FPI & Rizieq Shihab.
Ia sendiri tergabung dalam sebuah grup bernama Yasin Warotip pasca kejadian penembakan enam laskar FPI Dan penangkapan Rizieq Shihab.
“Saya atas nama Andriawan alias Maliq, saya sebagai simpatisan FPI atau HRS. Saya tergabung dalam grup Yasin Warotip pasca penembakan enam laskar & penangkapan HRS, FPI pada bulan Januari 2021,” ujarnya.
Dalam video tersebut, pria yg memiliki nama samaran Maliq itu juga mengaku kalau ia mengetahui sejumlah aksi teror yg sudah direncanakan teduga teroris yg ditangkap di Condet, yakni Habib Husein Al Hasny.
“Saya mengetahui Habib Husein & regu sudah membeli air keras yg dipakai pada saat ada demontrasi,” paparnya lagi.
“Saya diperintahkan oleh Agus & Habib Husein membeli 15 liter aseton atau tiga jerigen untuk bahan pembuatan bom.”
Bahkan ia juga mengungkapkan sempat mendapat pelatihan tentang tata cara menciptakan bom di rumah Husein Hasny & disuruh Zulami Agus.
“Saya disuruh Zulaimi Agus untuk membeli remote sebagai pemicu bahan peledak,” pungkasnya.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet