• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Mafia Alutsista Berinisial Muncul di Tengah Duka Celaka KRI Nanggala-402

ON3

Mahasiswa
Journalist
Mafia Alutsista Berinisial Muncul di Tengah Duka Celaka KRI Nanggala-402 merupakan berita Hangat N3 di 2020.



Online - Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakri mengatakan ada sosok yg berpengaruh dalam pengadaan sistem persenjataan prajurit. Kata dia, munculnya mafia bisnis dalam sistem pertahanan nasional tersebut makin memerburuk persoalan alat utama sistem pertahanan atau alutsista TNI.


"Ada (mafia bisnis dalam sistem pertahanan nasional), (sebut saja) Mister M," tuturnya dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.


Namun Connie tak menerangkan lebih detail mengenai sosok yg dimaksud. Meski demikian, dia membeberkan menemukan sengkarut alutsista TNI. Salah satunya terkait proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yg digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan).


"Saya juga menemukan & siapa yg mau buka. Menurut saya ini bagian dari korupsi. Jangan salah loh, perdana dia beli Hilux utuh, yg diambil cuma sasis, kemudian yg lain-lain dijual kembali. Padahal yg di-charge itu harga satu mobil itu. Kemudian saya pernah lihat 200 mobil (Hilux) yg datang," ucapnya.


Di samping itu, Connie juga menyinggung mengenai kerja sama pembuatan jet tempur Indonesia-Korea bertajuk Korean Fighter Xperiment (KFX) & Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Kerja sama tersebut berpotensi menemui jalan buntu, sebab Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut.


"Soal KFX-IFX dari awal program itu berjalan, saya menentang. Ayok mundur ke 2009, ada dokumen tidak dapat bohong. Saya menentang karena ini tidak masuk akal saya, bagaimana mungkin bangun sebuah kerja sama fighter jadinya 18 tahun lagi. Kita cuma punya hak 20 persen dari teknologi. Lalu, anehnya belum apa-apa sudah langsung belanja-belanja, lah sekarang kemungkinan itu tidak jadi kita akan rugi lebih besar," jelasnya.


Namun, mengatakan Connie, kalaupun akan dilanjutkan potensi kerugian yg dialami Indonesia akan jauh lebih besar. Bahkan saat alutsista tersebut jadi, alat tempur ini akan jauh tertinggal.


"Tetapi kalaupun kita teruskan, saya kasih tahu aja, saat kita punya itu jadi, orang sudah nyampe generasi 7 pesawat tempurnya. Jadi banyak hal diputuskan tidak masuk akal buat saya," ucapnya.


Karena itu, Connie menantang untuk mengaudit proyek KFX-IFX tersebut untuk mengetahui siapa yg memutuskan proyek KFX-KLX dijalankan. Termasuk, mengaudit komite kebijakan industri pertahanan (KKIP).


"Sekarang Berani tidak mengedit KKIP? Tahu tidak siapa saja di situ? Jadi menurut saya kalau kita betul-betul mau ngomongin pertahanan yg betul murni, memikirkan tentang kekuatan angkatan bersenjata, & kepentingan nasional Indonesia, serta menyiapkan roadmaps yg baik sesuai visi presiden di 2013 harusnya mudah. Tetapi sekali lagi, pemain-pemain enggak perlu itu (harus) out," tuturnya.


Indonesia berpotensi bayar denda 450 juta dolar AS

Dalam kesempatan yg sama, Anggota Komisi I DPR M Farhan mengungkapkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menolak melanjutkan kerja sama KFX-IFX. Padahal, PT Dirgantara Indonesia sudah menyetor 250 juta dolar AS.


Dalam pengembangan proyek tersebut, Indonesia sudah punya komitmen senilai 2 miliar dolar AS. Namun, karena kerja sama yg menemui jalan buntu ini menciptakan Indonesia berpotensi terkena denda sebesar 450 juta dolar AS.


"Jadi suatu pertanyaan adalah apakah memang ketika penandatanganan KFX-IFX ini tidak memertimbangkan sustainability. Apakah jadi bagian sebuah sistem terintegrasi dalam membangun alutsista? Itu kan pertanyaan yg hingga sekarang enggak berani dijawab," tutur Farhan.


Sementara itu, mengatakan Farhan, sisa dari anggaran tersebut yg sekitar 1,3 miliar dolar AS akan dibelikan pesawat sudah jadi oleh Kemhan. Namun, menurut dia, Komisi I tidak pernah menerima informasi uang tersebut akan dibelanjakan secara terukur sesuai roadmap alutsista.


"Tapi kita tidak pernah diberikan secara gamblang apakah memang 1,3 miliar dolar AS ini akan dibelanjakan pada sebuah alutsista yg fit into roadmap itu," katanya.Mafia Berinisial M Jadi Dalang Sengkarut Alutsista di Tanah Air.


*Baca Informasi lain soal KRI NANGGALA-402 atau baca tulisan menarik lain dari Mery Handayani.(voi.id)

NB: Semua berita ini diambil dari internet
 
Top