
Apple ialah perusahan yang buru-buru mengambil langkah ketika diburu isu privasi pengguna karena program PRISM oleh Nastional Security Agency (NSA). Perusahaan teknologi lainnya yang juga diminta oleh Pemerintah AS mendapat ‘guncangan kepercayaan pengguna’, salah satu perusahaan teknologi terbesar, Google.
David Drummond, senior vice president sekaligus chief legal officer Google menjawab secara terbuka berbagai pertanyaan mengenai isu privasi pengguna melalui guardian.co.uk.
Pada tanya jawab tersebut Drummond mengungkapkan bahwa selama ini perusahaan telah melawan permintaan pemerintah ketika permintaan tersebut dianggap berlebihan. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban Drummond, “Sounds like youre asking if we should have fought something that we didnt know existed. We have a long track record of pushing back against the government when we think its overreaching.”
Meski begitu, dalam banyak percakapan dapat dilihat kepercayaan kepada Google tengah limbung karena isu privasi, sebelumnya Google diberitakan memberikan data pengguna kepada FBI. Warga AS sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan individu merasa bahwa langkah pemerintah sudah terlalu jauh, hingga akhirnya menyasar perusahaan teknologi dan informasi untuk mencari data pengguna.
Seorang yang mengaku bernama,Wilhelmstroodsmenulis bahwa ia akan berhenti mengguna Google dan akan menggunakan perangkat yang membuatnya tidak dapat dilacak seperti,duckduckgo. Menurutnya hal tersebut bukan karena ingin menyembunyikan aktivitasnya di duniacyberdari pemerintah, melainkan menjunjung tinggi privasi pribadi. Ia menutup pernyataan dengan, “Google has lost my trust”.
Secara retoris Drummond merespon pernyataan tersebut, “Im sorry you feel that way. We do push back where we can, and do everything we can to protect our users data. But we dont write the laws. Maybe one positive outcome of all this will be to have a deeper debate on this and come up with laws that are more transparent to the public.”
Walau dari banyak pernyataan Drummond menunjukkan bahwa perusahaan begitu peduli dengan privasi personal, seorang yang cukup cerdik membenturkan dengan ketidaksepakatan antara Google dengan Europe Privacy Association. Sebelumnya kebijakan privasi Google pernah dituntut enam negara-negara Eropa.
Perlu diketahui pula bahwa isu privasi personal ini tidak hanya menyinggu perusahaan seperti Google, tetapi juga Apple, Facebook, Microsoft dan Yahoo, dalam memberikan akses data pengguna pada program PRISM.Drummond pada sebuah jawabannya juga mengingatkan kita bahwa tidak hanya pemerintah AS yang mencoba melakukan pengawasan, melainkan pemerintah lain, seperti pemerintah Iran yang merancang software untuk memantau media sosial, pemerintah India yang sadap panggilan telepon dan email, sertapemerintah Arab Saudi yang bermaksud mengawasi Twitter warga negaranya.
Sumber: Ciso