Numpang Wifi di Sekolah, Anggota TNI Dianiaya Warga merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Seorang anggota TNI Pratu Ahmad Rijal Assel dianiaya Wemly Memi Frans (30) alias Memi warga asal Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Penganiayaan kepada Pratu Ahmad dilakukan saat dia menumpang wifi sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen II di Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Ketika itu, Pratu Ahmad sedang video call dengan keluarga karena belum sempat berlebaran idulfitri tahun ini dengan keluarganya di Kabupaten Seram Bagian Barat karena masih bertugas menjaga wilayah perbatasan pulau-pulau terluar di Maluku.
Mendadak, tanpa alasan jelas, Pratu Ahmad diserang Welmy Memi Frans mengpakai batu. Akibat penyerangan itu korban sempat mengalami luka sobek di kepala bagian belakang karena korban dipukul dengan bongkahan batu.
“Peristiwa penganiayaan itu terjadi Sabtu (8/5) pukul 23.30 WIT,” mengatakan Kapolsek Kisar AKP Sulaeman, seperti diberitakan cnnindonesia.com, Selasa (11/5).
Sulaeman mengatakan, Pratu Ahmad lalu melapor peristiwa penganiayaan ke Polsek Kisar pukul 13.00 WIT. Tak lama regu Anti Bandit Polsek perbatasan pulau terluar menyisir sebuah Desa di Pulau terluar Maluku & berhasil menangkap pelaku yg sempat bersembunyi di rumah kepala desa (Kades) Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Saat ditangkap, Welmy tak memberikan perlawanan & langsung digelandang ke Polsek Kisar. Kepada polisi pelaku mengaku sudah menciptakan rencana menghabisi korban tetapi korban sempat menyelamatkan diri.
Berdasarkan informasi yg dihimpun, Welmy dalam keadaan tak sadar akibat terpengaruh minuman keras.
Saat ini, pelaku diamankan di Rumah Tahanan Nasional (Rutan) Mako Polsek pulau terluar Maluku Barat Daya dengan ancaman pasal berlapis Primer 353 ayat 1 subsider pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan berencana. (cnnindonesia)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Seorang anggota TNI Pratu Ahmad Rijal Assel dianiaya Wemly Memi Frans (30) alias Memi warga asal Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Penganiayaan kepada Pratu Ahmad dilakukan saat dia menumpang wifi sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen II di Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Ketika itu, Pratu Ahmad sedang video call dengan keluarga karena belum sempat berlebaran idulfitri tahun ini dengan keluarganya di Kabupaten Seram Bagian Barat karena masih bertugas menjaga wilayah perbatasan pulau-pulau terluar di Maluku.
Mendadak, tanpa alasan jelas, Pratu Ahmad diserang Welmy Memi Frans mengpakai batu. Akibat penyerangan itu korban sempat mengalami luka sobek di kepala bagian belakang karena korban dipukul dengan bongkahan batu.
“Peristiwa penganiayaan itu terjadi Sabtu (8/5) pukul 23.30 WIT,” mengatakan Kapolsek Kisar AKP Sulaeman, seperti diberitakan cnnindonesia.com, Selasa (11/5).
Sulaeman mengatakan, Pratu Ahmad lalu melapor peristiwa penganiayaan ke Polsek Kisar pukul 13.00 WIT. Tak lama regu Anti Bandit Polsek perbatasan pulau terluar menyisir sebuah Desa di Pulau terluar Maluku & berhasil menangkap pelaku yg sempat bersembunyi di rumah kepala desa (Kades) Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Saat ditangkap, Welmy tak memberikan perlawanan & langsung digelandang ke Polsek Kisar. Kepada polisi pelaku mengaku sudah menciptakan rencana menghabisi korban tetapi korban sempat menyelamatkan diri.
Berdasarkan informasi yg dihimpun, Welmy dalam keadaan tak sadar akibat terpengaruh minuman keras.
Saat ini, pelaku diamankan di Rumah Tahanan Nasional (Rutan) Mako Polsek pulau terluar Maluku Barat Daya dengan ancaman pasal berlapis Primer 353 ayat 1 subsider pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan berencana. (cnnindonesia)
NB: Semua berita ini diambil dari internet