Roster generasi baru OG yg didominasi pemain-pemain muda keluar sebagai pemenang ESL One Stockholm Major 2022 setelah mengalahkan wakil Amerika Utara, TSM FTX pada laga grand final di Hovet Arena, Stockholm, Swedia, hari Minggu (22/5/2022) malam WIB.
IDGS, Senin, 23 Mei 2022 Setelah era roster legendaris pemenang dua kali The International berturut-turut satu-persatu mundur dari pentas eSports Dota 2, para penggemar OG dibuat cemas akan masa depan regu kesayangan mereka. Pada akhirnya mereka harus menerima kenyataan bahwa roster emas OG sudah berakhir & saatnya membuka lembaran baru.
Manajemen OG dipimpin oleh sang ownner sekaligus eks kapten Johan “N0tail” secara mengejutkan merekrut tiga pemain muda yg sama sekali belum punya nama, yakni Artem “Yuragi” Golubiev, Ammar “ATF” Al-Assaf, & Bozhidar “bzm” Bogdanov. Mereka kemudian didukung oleh dua rekrutan baru lainnya yg terhitung berpengalaman, yakni Mikhail “Misha” Agatov & Tommy “Taiga” Le.
Perjalanan OG menuju ke grand final Stockholm Major 2022
OG datang ke Stockholm Major 2022 berstatus pemenang regular season DPC WEU Divisi I Tour 2 2021/22. Sayangnya musibah menimpa mereka sepekan sebelum Stockholm Major 2022 dimulai, di mana sang kapten Misha & pelatih Evgenil “Chuvash” Makarov gagal mengamankan visa sehingga tak dapat berangkat ke Swedia.
BacaJuga
The International 11 Akan Digelar di Singapura Pada Oktober Tahun Ini
Valve Indikasikan The International 11 Akan Digelar di Singapura?
“The Last BOOM” di Stockholm Major 2022 Emban Misi Balaskan Dendam BetBoom & BOOM Esports
Eks offlaner dari roster legendaris OG yg sejatinya sudah pensiun dari eSports Dota 2, Sebastien “Ceb” Debs pun berlatih keras untuk beradaptasi di role hard support dalam waktu sepekan untuk menggantikan Misha. Sementara itu eks kapten sekaligus owner OG, N0tail, juga turun gunung & untuk perdana kalinya, berperan sebagai pelatih.
N0tail (kanan) untuk perdana kalinya berperan sebagai pelatih di ESL One Stockholm Major 2022. (Twitch @ESL_DOTA2)
Tak cukup hingga di situ, OG tergabung dalam grup neraka yakni Grup A yg dipenuhi tim-tim pemenang regional seperti BOOM Esports, beastcoast, & Evil Geniuses. Belum lagi regu kuat lainnya seperti T1, Tundra Esports, & kuda hitam BetBoom.
Meski begitu OG tampil cukup konsisten & berhasil lolos ke upper bracket sebagai runner-up Grup A di bawah Tundra. Hanya saja secara mengejutkan, OG tertendang ke lower bracket di partai perdana fase playoff oleh wakil Amerika Utara, TSM FTX dengan skor telak 2-0.
Di gim perdana mereka di lower bracket, OG dengan mudah melewati pemenang regional Asia Tenggara, BOOM Esports. Ujian berat dirasakan OG ketika berhadapan melawan wakil Asia Tenggara lainnya, Fnatic.
OG nyaris tersingkir dari Stockholm Major 2022 setelah mereka terdesak di gim ketiga. Namun mental pemenang dari Ceb sepertinya menular ke darah muda OG & mereka sanggup membalik keadaan secara dramatis sehingga lolos ke putaran ketiga lower bracket. Laga OG melawan Fnatic ini tidak diragukan lagi, merupakan laga terseru di sepanjang turnamen, bahkan melebihi grand final.
The Stockholm Major Day 5 Standings We're down to the final three teams: TSM, Tundra and OG. One of these teams will be crowned Champions tomorrow. #ESLOne #DPC #Dota2 pic.twitter.com/xMAiVrJgcX
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) May 21, 2022
Sejak hampir tersingkir oleh Fnatic, roster muda OG seperti “naik level” di mana mereka tampil gemilang di tiga pertandingan berikutnya, mencetak kemenangan telak 2-0 melawan tim-tim kuat seperti Thunder Awaken, Gaimin Gladiators, & Tundra Esports sebelum akhirnya kembali berjumpa dengan TSM FTX di grand final.
The Stockholm Major Grand Finals TSM vs OG Best of Five. #ESLOne #DPC #Dota2 pic.twitter.com/AtmlbbUAVZ
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) May 22, 2022
Dalam perjalanan ke grand final tersebut, Windrunner Hard Support dari Ceb berkali-kali tampil luar biasa hingga mendapat tepuk tangan dari penonton setiap kali OG mem-pick hero tersebut, & analist serta komentator pun mulai berspekulasi kemungkinan Valve akan memberi nerf pada Windrunner cuma karena Ceb mengpakainya dengan begitu hebat. Tak ada regu lain yg mengpakai Windrunner Hard Support selain Ceb di sepanjang Tour 2 DPC 2021/2022 maupun di Stockholm Major 2022.
Sebelum grand final, OG tak pernah kalah kalau Ceb memakai Windrunner.
WE DID IT. #DreamOG pic.twitter.com/IKB9sNpWBa
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Grand final
Gim 1: TSM 1-0 OG
Rekor tak terkalahkan Windrunner dari Ceb akhirnya terpatahkan oleh TSM FTX di gim 1 grand final, di mana TSM menang telak dari segi draft. OG sama sekali tak memiliki counter bagi Death Prophet & Enigma TSM. Selain itu, TSM juga memban tiga hero trademark dari ATF, yakni Mars, Timbershaw, & Viper. ATF yg mengpakai Underlord dibuat mati kutu oleh Wraith King & Pugna TSM sehingga gagal jadi ujung tombak bagi OG seperti yg sebelumnya ia lakukan di sebelum grand final. OG menyerah di menit 33.
pic.twitter.com/JCZAafZhOi
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Gim 2: TSM 1-1 OG
Mengingat penampilan luar biasa ATF di tiga pertandingan terakhir OG sebelum grand final, TSM FTX memban tidak cuma tiga hero favorit ATF, namun empat: Mars, Viper, Timbershaw, & Bloodseeker. Secara mengejutkan, OG memberi ATF Night Stalker, hero yg sudah lima bulan lamanya tidak ia pakai di level kompetitif.
You can ban all the heroes you want @TSM pic.twitter.com/O0PYHljKJI
— OG (@OGesports) May 22, 2022
TSM kembali memberi Ceb Windrunner, keputusan yg kemudian mereka sesali.
Meski begitu, draft OG terbukti jitu. Trisula maut mereka, yakni Yuragi (Monkey King), bzm (Storm Spirit), & ATF mendominasi TSM sejak fase laning & tak pernah memberi wakil Amerika Utara itu kesempatan untuk bernafas. Night Stalker ATF bahkan sempat memburu Natures Prophet dari Enzo “Timado” Gianoli hingga depan fountain sebelum akhirnya harus puas cuma dapat membunuh Pugna dari DoongYoung “DuBu” Kim di menit 14. Menariknya ATF berhasil selamat & menyelamatkan diri.
AMMAR THE STALKER pic.twitter.com/n7P0uJdzao
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Windrunner Ceb kembali tampil moncer & berkali-kali menebar teror ke TSM lewat Shackle jitunya serta Gale Force.
OG unggul absolut di gim ketiga ini. Mereka menuntaskan gim kedua dengan unggul 37.000 gold dari TSM FTX. Sedangkan dari segi kill OG juga unggul jauh atas lawannya, yakni 45 berbanding 14.
Gim 3: TSM 1-2 OG
TSM tanpa malu-malu mengikuti strategi OG di gim kedua, di mana mereka mengambil Night Stalker & Monkey King untuk memenangkan penguasaan map. Strategi TSM sempat efektif di fase laning & cukup menyulitkan OG. Meski begitu mereka tetap gagal menekan Templar Assassin Yuragi & Invoker bzm untuk farming. Sedangkan Dragon Knight ATF yg terdesak di offlane, berinisiatif menciptakan build tak lazim yakni Aether Lens (yang kemudian diganti Tricksters Cloack), Aeons Disk, Force Staff, & Octarine Core tanpa BKB.
It's NEVER over pic.twitter.com/zjMmPjXKKb
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Ban Windrunner oleh TSM cukup memengaruhi Ceb, di mana Mirana yg ia pakai tidak terlalu cemerlang. Meski begitu ketika trisula maut OG jadi, mereka langsung tampil agresif di siang hari di mana Night Stalker tidak terlalu efektif.
TWO 17 YEAR OLDS pic.twitter.com/sH5okYRCj4
— OG (@OGesports) May 22, 2022
OG akhirnya sanggup membalik keadaan dengan menyapu bersih TSM di menit 31, & sejak saat itu tak pernah membiarkan TSM bangkit. TSM menyerah di menit 41 di mana OG mencatatkan 31 kill, sedangkan TSM 27 kill.
GIm 4: TSM 1-3 OG
TSM sepertinya sudah kelelahan secara mental. Draft mereka terbilang buruk di gim keempat, khususnya draft SIlencer bagi DuBu. Praktis DuBu cuma berguna saat ia memiliki Global Silence saja. Dan diluar dugaan TSM, OG sanggup mendominasi fase laning sehingga trisula maut mereka dengan cepat memperoleh BKB, khususnya Mars dari ATF yg perdana kali memperoleh BKB.
ATF jadi ujung tombak OG begitu mendapat BKB cepat, & rotasinya bersama Taiga & Ceb yg kembali mengpakai Windrunner berhasil membabat hero-hero TSM satu demi satu. Di menit 20, OG sudah mencetak 20 kill, jauh dibandingkan 2 kill dari TSM. Begitu Yuragi yg kali ini mengpakai Bloodseeker & bzm yg kembali mengpakai Storm mendapatkan BKB, TSM sudah tak punya asa menang lagi karena Global Silencenya tidak berguna sama sekali.
TSM FTX menyerah di menit 33 & cuma sanggup menorehkan 4 kill, sedangkan OG sanggup mencetak total 37 kill.
Dengan kemenangan ini, OG pun keluar sebagai pemenang dari ESL One Stockholm Major 2022 sekaligus menyamai rekor Team Secret & Virtus.pro sebagai regu dengan gelar pemenang Major terbanyak di eSports Dota 2, yakni 5 kali. Selain itu OG berhak membawa pulang hadiah uang sebesar USD 200 ribu (sekitar Rp 2,9 miliar) & 680 poin DPC. Posisi OG di klasemen sementara perolehan poin DPC, & kini mereka duduk di peringkat ketiga dengan total 1140 poin DPC.
Ceb & N0tail tak menyangka dapat kembali mengangkat trofi bergengsi di Dota 2 setelah sebelumnya sempat pensiun dari eSports. (Twitch @ESL_DOTA2)
Sementar aitu TSM FTX berhak atas hadiah uang USD 100 ribu & 610 poin DPC. TSM tak perlu terlalu bersedih karena perolehan total poin DPC mereka kini melesat jadi 1280, atau peringkat kedua klasemen sementara perolehan poin DPC di belakang PSG.LGD (1400 poin).
(Stefanus/Online)
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten OG Juara ESL One Stockholm Major 2022 Usai Tundukkan TSM FTX di Grand Final diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. OG Juara ESL One Stockholm Major 2022 Usai Tundukkan TSM FTX di Grand Final.
IDGS, Senin, 23 Mei 2022 Setelah era roster legendaris pemenang dua kali The International berturut-turut satu-persatu mundur dari pentas eSports Dota 2, para penggemar OG dibuat cemas akan masa depan regu kesayangan mereka. Pada akhirnya mereka harus menerima kenyataan bahwa roster emas OG sudah berakhir & saatnya membuka lembaran baru.
Manajemen OG dipimpin oleh sang ownner sekaligus eks kapten Johan “N0tail” secara mengejutkan merekrut tiga pemain muda yg sama sekali belum punya nama, yakni Artem “Yuragi” Golubiev, Ammar “ATF” Al-Assaf, & Bozhidar “bzm” Bogdanov. Mereka kemudian didukung oleh dua rekrutan baru lainnya yg terhitung berpengalaman, yakni Mikhail “Misha” Agatov & Tommy “Taiga” Le.
Perjalanan OG menuju ke grand final Stockholm Major 2022
OG datang ke Stockholm Major 2022 berstatus pemenang regular season DPC WEU Divisi I Tour 2 2021/22. Sayangnya musibah menimpa mereka sepekan sebelum Stockholm Major 2022 dimulai, di mana sang kapten Misha & pelatih Evgenil “Chuvash” Makarov gagal mengamankan visa sehingga tak dapat berangkat ke Swedia.
BacaJuga
The International 11 Akan Digelar di Singapura Pada Oktober Tahun Ini
Valve Indikasikan The International 11 Akan Digelar di Singapura?
“The Last BOOM” di Stockholm Major 2022 Emban Misi Balaskan Dendam BetBoom & BOOM Esports
Eks offlaner dari roster legendaris OG yg sejatinya sudah pensiun dari eSports Dota 2, Sebastien “Ceb” Debs pun berlatih keras untuk beradaptasi di role hard support dalam waktu sepekan untuk menggantikan Misha. Sementara itu eks kapten sekaligus owner OG, N0tail, juga turun gunung & untuk perdana kalinya, berperan sebagai pelatih.

N0tail (kanan) untuk perdana kalinya berperan sebagai pelatih di ESL One Stockholm Major 2022. (Twitch @ESL_DOTA2)
Tak cukup hingga di situ, OG tergabung dalam grup neraka yakni Grup A yg dipenuhi tim-tim pemenang regional seperti BOOM Esports, beastcoast, & Evil Geniuses. Belum lagi regu kuat lainnya seperti T1, Tundra Esports, & kuda hitam BetBoom.
Meski begitu OG tampil cukup konsisten & berhasil lolos ke upper bracket sebagai runner-up Grup A di bawah Tundra. Hanya saja secara mengejutkan, OG tertendang ke lower bracket di partai perdana fase playoff oleh wakil Amerika Utara, TSM FTX dengan skor telak 2-0.
Di gim perdana mereka di lower bracket, OG dengan mudah melewati pemenang regional Asia Tenggara, BOOM Esports. Ujian berat dirasakan OG ketika berhadapan melawan wakil Asia Tenggara lainnya, Fnatic.
OG nyaris tersingkir dari Stockholm Major 2022 setelah mereka terdesak di gim ketiga. Namun mental pemenang dari Ceb sepertinya menular ke darah muda OG & mereka sanggup membalik keadaan secara dramatis sehingga lolos ke putaran ketiga lower bracket. Laga OG melawan Fnatic ini tidak diragukan lagi, merupakan laga terseru di sepanjang turnamen, bahkan melebihi grand final.
The Stockholm Major Day 5 Standings We're down to the final three teams: TSM, Tundra and OG. One of these teams will be crowned Champions tomorrow. #ESLOne #DPC #Dota2 pic.twitter.com/xMAiVrJgcX
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) May 21, 2022
Sejak hampir tersingkir oleh Fnatic, roster muda OG seperti “naik level” di mana mereka tampil gemilang di tiga pertandingan berikutnya, mencetak kemenangan telak 2-0 melawan tim-tim kuat seperti Thunder Awaken, Gaimin Gladiators, & Tundra Esports sebelum akhirnya kembali berjumpa dengan TSM FTX di grand final.
The Stockholm Major Grand Finals TSM vs OG Best of Five. #ESLOne #DPC #Dota2 pic.twitter.com/AtmlbbUAVZ
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) May 22, 2022
Dalam perjalanan ke grand final tersebut, Windrunner Hard Support dari Ceb berkali-kali tampil luar biasa hingga mendapat tepuk tangan dari penonton setiap kali OG mem-pick hero tersebut, & analist serta komentator pun mulai berspekulasi kemungkinan Valve akan memberi nerf pada Windrunner cuma karena Ceb mengpakainya dengan begitu hebat. Tak ada regu lain yg mengpakai Windrunner Hard Support selain Ceb di sepanjang Tour 2 DPC 2021/2022 maupun di Stockholm Major 2022.
Sebelum grand final, OG tak pernah kalah kalau Ceb memakai Windrunner.
WE DID IT. #DreamOG pic.twitter.com/IKB9sNpWBa
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Grand final
Gim 1: TSM 1-0 OG
Rekor tak terkalahkan Windrunner dari Ceb akhirnya terpatahkan oleh TSM FTX di gim 1 grand final, di mana TSM menang telak dari segi draft. OG sama sekali tak memiliki counter bagi Death Prophet & Enigma TSM. Selain itu, TSM juga memban tiga hero trademark dari ATF, yakni Mars, Timbershaw, & Viper. ATF yg mengpakai Underlord dibuat mati kutu oleh Wraith King & Pugna TSM sehingga gagal jadi ujung tombak bagi OG seperti yg sebelumnya ia lakukan di sebelum grand final. OG menyerah di menit 33.
pic.twitter.com/JCZAafZhOi
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Gim 2: TSM 1-1 OG
Mengingat penampilan luar biasa ATF di tiga pertandingan terakhir OG sebelum grand final, TSM FTX memban tidak cuma tiga hero favorit ATF, namun empat: Mars, Viper, Timbershaw, & Bloodseeker. Secara mengejutkan, OG memberi ATF Night Stalker, hero yg sudah lima bulan lamanya tidak ia pakai di level kompetitif.
You can ban all the heroes you want @TSM pic.twitter.com/O0PYHljKJI
— OG (@OGesports) May 22, 2022
TSM kembali memberi Ceb Windrunner, keputusan yg kemudian mereka sesali.
Meski begitu, draft OG terbukti jitu. Trisula maut mereka, yakni Yuragi (Monkey King), bzm (Storm Spirit), & ATF mendominasi TSM sejak fase laning & tak pernah memberi wakil Amerika Utara itu kesempatan untuk bernafas. Night Stalker ATF bahkan sempat memburu Natures Prophet dari Enzo “Timado” Gianoli hingga depan fountain sebelum akhirnya harus puas cuma dapat membunuh Pugna dari DoongYoung “DuBu” Kim di menit 14. Menariknya ATF berhasil selamat & menyelamatkan diri.
AMMAR THE STALKER pic.twitter.com/n7P0uJdzao
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Windrunner Ceb kembali tampil moncer & berkali-kali menebar teror ke TSM lewat Shackle jitunya serta Gale Force.
OG unggul absolut di gim ketiga ini. Mereka menuntaskan gim kedua dengan unggul 37.000 gold dari TSM FTX. Sedangkan dari segi kill OG juga unggul jauh atas lawannya, yakni 45 berbanding 14.
Gim 3: TSM 1-2 OG
TSM tanpa malu-malu mengikuti strategi OG di gim kedua, di mana mereka mengambil Night Stalker & Monkey King untuk memenangkan penguasaan map. Strategi TSM sempat efektif di fase laning & cukup menyulitkan OG. Meski begitu mereka tetap gagal menekan Templar Assassin Yuragi & Invoker bzm untuk farming. Sedangkan Dragon Knight ATF yg terdesak di offlane, berinisiatif menciptakan build tak lazim yakni Aether Lens (yang kemudian diganti Tricksters Cloack), Aeons Disk, Force Staff, & Octarine Core tanpa BKB.
It's NEVER over pic.twitter.com/zjMmPjXKKb
— OG (@OGesports) May 22, 2022
Ban Windrunner oleh TSM cukup memengaruhi Ceb, di mana Mirana yg ia pakai tidak terlalu cemerlang. Meski begitu ketika trisula maut OG jadi, mereka langsung tampil agresif di siang hari di mana Night Stalker tidak terlalu efektif.
TWO 17 YEAR OLDS pic.twitter.com/sH5okYRCj4
— OG (@OGesports) May 22, 2022
OG akhirnya sanggup membalik keadaan dengan menyapu bersih TSM di menit 31, & sejak saat itu tak pernah membiarkan TSM bangkit. TSM menyerah di menit 41 di mana OG mencatatkan 31 kill, sedangkan TSM 27 kill.
GIm 4: TSM 1-3 OG
TSM sepertinya sudah kelelahan secara mental. Draft mereka terbilang buruk di gim keempat, khususnya draft SIlencer bagi DuBu. Praktis DuBu cuma berguna saat ia memiliki Global Silence saja. Dan diluar dugaan TSM, OG sanggup mendominasi fase laning sehingga trisula maut mereka dengan cepat memperoleh BKB, khususnya Mars dari ATF yg perdana kali memperoleh BKB.
ATF jadi ujung tombak OG begitu mendapat BKB cepat, & rotasinya bersama Taiga & Ceb yg kembali mengpakai Windrunner berhasil membabat hero-hero TSM satu demi satu. Di menit 20, OG sudah mencetak 20 kill, jauh dibandingkan 2 kill dari TSM. Begitu Yuragi yg kali ini mengpakai Bloodseeker & bzm yg kembali mengpakai Storm mendapatkan BKB, TSM sudah tak punya asa menang lagi karena Global Silencenya tidak berguna sama sekali.
TSM FTX menyerah di menit 33 & cuma sanggup menorehkan 4 kill, sedangkan OG sanggup mencetak total 37 kill.
Dengan kemenangan ini, OG pun keluar sebagai pemenang dari ESL One Stockholm Major 2022 sekaligus menyamai rekor Team Secret & Virtus.pro sebagai regu dengan gelar pemenang Major terbanyak di eSports Dota 2, yakni 5 kali. Selain itu OG berhak membawa pulang hadiah uang sebesar USD 200 ribu (sekitar Rp 2,9 miliar) & 680 poin DPC. Posisi OG di klasemen sementara perolehan poin DPC, & kini mereka duduk di peringkat ketiga dengan total 1140 poin DPC.

Ceb & N0tail tak menyangka dapat kembali mengangkat trofi bergengsi di Dota 2 setelah sebelumnya sempat pensiun dari eSports. (Twitch @ESL_DOTA2)
Sementar aitu TSM FTX berhak atas hadiah uang USD 100 ribu & 610 poin DPC. TSM tak perlu terlalu bersedih karena perolehan total poin DPC mereka kini melesat jadi 1280, atau peringkat kedua klasemen sementara perolehan poin DPC di belakang PSG.LGD (1400 poin).
(Stefanus/Online)
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten OG Juara ESL One Stockholm Major 2022 Usai Tundukkan TSM FTX di Grand Final diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. OG Juara ESL One Stockholm Major 2022 Usai Tundukkan TSM FTX di Grand Final.