• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris OPINI: Chelsea Dalam Kepungan Rival & Sejarah

Bola

SBOBET
Journalist
Mempertahankan gelar tidak pernah sesulit ini. Barangkali itulah yang dipikirkan oleh Antonio Conte dalam menatap Liga Primer Inggris 2017/18. Chelsea yang ia besut adalah tim juara bertahan Liga Primer, namun justru nuansa pesimisme yang sedang menyeruak di kubu The Blues.

Conte tentu menyadari bahwa kompetisi kasta teratas Inggris ini bukanlah Serie A Italia, yang pernah ia taklukkan dalam tiga tahun beruntun dengan relatif mudah bersama Juventus. Saban tahun, Liga Primer memang terasa kian kompetitif seiring dengan bertambah kuatnya seluruh 20 kontestan.

Sejak Manchester United membikin hat-trick juara pada musim 2006/07 hingga 2008/09, belum pernah ada tim yang mampu mempertahankan titel liga. Bahkan ada kecenderungan tim juara bertahan tampil jeblok di musim berikutnya. Terbaru, simak malapetaka Chelsea di musim 2015/16 dan cerita pilu Leicester City di musim 2016/17. Duo reigning champion itu terpaksa memecat manajernya di tengah musim dan masing-masing hanya sanggup finis di posisi ke-10 dan 12.

SIMAK JUGA: Prediksi Goal: Man City Juara EPL 17/18

Jebakan musim kedua itulah yang wajib diwaspadai Chelsea agar tidak kembali jatuh ke lubang yang sama. Sejumlah pemain Chelsea dan Conte sendiri sudah berulang kali mengatakan untuk "menghindari kesalahan serupa di era Jose Mourinho” yang menandakan bahwa mereka belum bisa melepaskan diri dari pengalaman buruk itu.

Di saat bersamaan, para rival Chelsea seperti Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, hingga Tottenham Hotspur menunjukkan gejala kuat bakal menjadi ancaman serius. Tidak mengejutkan jika banyak bursa taruhan mencoret Chelsea sebagai favorit juara Liga Primer musim ini dan, sebagai gantinya, lebih menjagokan City atau United.

Di tengah faktor non-teknis hingga para pesaing yang semakin kuat tersebut, Chelsea juga terkepung oleh problem internal. Rangkaian hasil pramusim mengecewakan di Beijing dan Singapura hingga kekalahan di Community Shield dari Arsenal pada pekan lalu membuat Chelsea diliputi keraguan menatap musim baru.

Kebijakan transfer Chelsea juga terbilang kurang menggigit. Diego Costa, striker andalan yang telah berkontribusi besar dalam tiga tahun terakhir, justru disingkirkan Conte lewat cara yang tidak gentleman. Gelandang vital Nemanja Matic dijual ke tim rival, lalu sejumlah pemain muda potensial dilepas ke klub lain. Atmosfer ruang ganti Chelsea juga tidak akan sama seperti sebelumnya setelah berpamitan dengan sang Captain - Leader - Legend mereka, John Terry.



Chelsea memang berhasil mengamankan striker top Spanyol Alvaro Morata dari Real Madrid -- pembelian termahal Chelsea sepanjang sejarah -- serta merekrut bek dan gelandang berbakat, Antonio Rudiger dan Tiemoue Bakayoko. Ketiganya berpotensi menjadi penghuni starter, namun mereka masih harus beradaptasi sebelum benar-benar mendapat kepercayaan Conte.

Morata, misalnya, masih terlihat kesulitan menyatu dengan tim dan bahkan publik kian skeptis dengannya setelah ia gagal mengeksekusi penalti di Community Shield. Fans Chelsea tentu berharap agar hantu Fernando Torres tidak bergentayangan di nomor punggung Morata. Michy Batshuayi, yang bersinar dalam pramusim, berpotensi menyeruak dan mengambil alih tempat Morata. Teka-teki seperti apa wujud lini depan Chelsea setelah era Costa berlalu bakal menarik dinanti.

Conte sendiri sebetulnya patut dipertanyakan. Manajer berusia 48 tahun itu dilaporkan sempat marah kepada pihak manajemen Chelsea pada bulan lalu akibat sejumlah pemain idamannya tidak dipenuhi oleh klub. Belakangan sikapnya melunak dan juru taktik Italia itu malah menandatangani kontrak baru hingga 2019.

Liga Champions akan menjadi tantangan rumit bagi Conte dan pasukannya. Banyak pihak yang menilai keberhasilan Chelsea mendominasi Liga Primer musim lalu tidak lepas dari absensi mereka di kompetisi Eropa. Conte tentu akan berupaya mematahkan anggapan itu di musim ini, namun ia masih terganjal satu hal, yakni komposisi skuatnya yang masih terlalu ramping.



The Blues sejauh ini hanya berisikan 19 pemain di tim senior. Jumlah ini mungkin cukup untuk bertarung di level domestik, namun mereka dipastikan akan kelabakan saat mentas di Liga Champions. Tanpa penambahan personel, baik itu lewat bursa transfer maupun mempromosikan pemain akademi, Chelsea cepat atau lambat akan diterpa masalah cedera dan kebugaran yang akibatnya barang tentu fatal.

Oleh sebab itu, Chelsea diperkirakan belum akan berhenti berbelanja sebelum jendela transfer ditutup tiga pekan lagi. Pemain seperti Alex Sandro, Antonio Candreva, Virgil van Dijk, Ross Barkley, hingga Gareth Bale dikabarkan sudah masuk dalam bidikian Chelsea. Merekrut dua-tiga pemain lagi akan memberikan ketenangan psikologis bagi manajer, tim, maupun fans.

Beruntung, di tengah terjangan segala macam pesimisme ini, Conte tetap menghadirkan harapan bagi Chelsea untuk mempertahankan singgasana Liga Primer di musim ini. Kesuksesan besar transformasi taktik di musim lalu -- dari sistem empat bek ke 3-4-3 -- menjadi bukti bahwa Gary Cahill dkk. sudah berada di tangan yang tepat.

"Kami sekarang sedang bekerja keras, bekerja dengan begitu keras untuk mempersiapkan musim yang baik. Tidak akan mudah untuk mengulangi musim fantastis seperti musim lalu. Kembali finis dengan 93 poin atau dengan 30 kemenangan tentu tidak akan mudah. Namun kami akan berjuang sampai akhir untuk mempertahankan gelar juara,” kata Conte.

Conte adalah sosok perfeksionis yang selalu ingin mempertahankan standar tinggi di setiap laga dan ia akan berjuang sampai momen penghabisan. Jika sejumlah promblematika di atas sanggup ia atasi dengan segera, Conte akan membuktikan bahwa Chelsea musim ini tidak akan bernasib sama seperti Chelsea 2015 atau Leicester 2016. Supaya sejarah kelam tidak mengalami repetisi.

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, OPINI: Chelsea Dalam Kepungan Rival & Sejarah
 
Top