Team Spirit menghancurkan seluruh perkiraan & membuktikan bahwa mereka adalah regu terbaik dalam The International 10 (TI 10) dengan mengalahkan favorit juara, PSG.LGD dalam grand final yg berakhir dengan skor akhir 3-2 untuk keunggulan Team Spirit.
IDGS, Senin, 18 Oktober 2021 Tahun 2011 silam, Natus Vincere jadi pemenang dari edisi perdana The International. Sejak itu, belum pernah ada regu asal CIS/Eropa Timur yg sanggup mengulang prestasi NaVi tersebut di mana gelar pemenang TI hingga sembilan edisi berikutnya didominasi tim-tim asal Eropa Barat, Amerika Utara, & China.
Akan tetapi kini, satu dekade setelah NaVI mengangkat trofi Aegis di TI 1, Team Spirit yg berasal dari Rusia akhirnya berhasil mengangkat derajat wilayah CIS dalam dunia kompetitif Dota 2 dengan mematahkan semua perkiraan & mengalahkan regu yg disebut-sebut sebagai yg terbaik di dunia saat ini, PSG.LGD.
BacaJuga
EVOS Luna, Talenta Muda Nan Cantik dari EVOS Esports Siap Ramaikan Industri Esports Tanah
Team Spirit Melaju ke Grand Final TI 10 Setelah Takhlukan Team Secret 2-1
Kuda Hitam Team Spirit Masuk Top 3 TI 10 Setelah Menang 2-0 Atas Invictus Gaming
(Twitch/dota2ti)
Team Spirit yg sama sekali tidak diunggulkan di grand final, di luar dugaan sanggup memimpin 2-0 secara menyakinkan atas PSG.LGD. Kemudian PSG.LGD bangkit & berhasil menyeimbangkan kedudukan jadi 2-2. Sayangnya mimpi PSG.LGD untuk membalas kegagalan mereka di TI8 gagal terwujud karena Team Spirit tampil lebih baik dari mereka.
Di gim pertama, draft Naga Siren sebagai carry oleh team Spirit mengejutkan PSG.LGD. Illya “Yatoro” Mulyarchuk yg dipercaya mengpakai Naga Siren tampil ciamik & build Aghanim, Manta Style, Heart of Tarrasque, serta Bloodthorn memaksa Ursa PSG.LGD yg dikendalikan Wang “Ame” Chunyu mengpakai BKB & Enrage secara defensif di setiap teamfight. PSG.LGD sama sekali tidak punya jawaban untuk menangkal Yatoro & menyerah di menit ke-38.
(Twitch/dota2ti)
Di gim kedua, lagi-lagi Magomed “Collapse” Khalilov memperlihatkan kepiawaiannya mengpakai Magnus. Hingga akhir gim kedua, ia mengoleksi jumlah assist tertinggi di antara seluruh pemain kedua regu dengan koleksi 20 assist. Sementara itu rotasi dari Bane yg dikendalikan kapten Team Spirit, Taroslav “Miposhka” Naidenov, berperan akbar menolong Puck dari Alexander “TORONTOTOKYO” Khertek menekan Leshrac dari Cheng “NothingToSay” Jin Xiang hingga tak dapat berbuat banyak. Team Spirit pun memperlebar keunggulan jadi 2-0.
(Twitch/dota2ti)
Di gim ketiga, PSG.LGD seperti binatang buas yg terluka. Mereka menggila & mendominasi laga dari awal hingga akhir, sama sekali tidak memberi nafas bagi Team Spirit. Selisih total jumlah kill 17:42 serta disparitas networh menecapai lebih dari 40 ribu cukup menggambarkan betapa timpangnya gim ketiga, & laga pun harus dilanjutkan ke gim keempat karena PSG.LGD berhasil memperkecil ketinggalan. Team Spirit 2-1 PSG.LGD.
PSG.LGD kembali memperlihatkan keganasannya di gim keempat & membantai Spirit habis-hadapatn. Bermodal vision yg luas berkat Tombstone dari Undying serta kelihaian NothingToSay memainkan Kunkka menciptakan PSG.LGD menang cepat di menit 24.
Di gim kelima alias gim penentuan, Team Spirit yg sempat tinggal setengah langkah jadi juara, kini kembali jadi penantang karena orang-orang merasa PSG.LGD sudah tidak terhentikan & bahwa dua gim perdana hanyalah kelengahan mereka saja.
(Twitch/dota2ti)
Namun Spirit membuktikan bahwa perkiraan tersebut salah besar.
Spirit mengcounter kombo Tiny-Lycan PSG.:LGD dengan Winter Wyvern. Sementara itu Ember Spirit dari TORONTOTOKYO terus menerus membabat jajaran support PSG.LGD di belakang & mengacaukan formasi PSG.LGD. Dan Collapse yg kembali mengpakai Magnus, menunjukkan betapa kelirunya PSG.LGD memberinya hero tersebut di mana lagi-lagi Collapse jadi penyumbang assist terbanyak dengan 18 assist. Ditambah dengan keperkasaan Terrorblade Yatoro yg sangat sulit dibunuh, PSG.LGD pun harus menelan pil pahit & mengetikkan “gg” di menit ke-36.
(Twitch/dota2ti)
Daftar peringkat regu di TI 10 & distribusi prize pool
IDGS, Senin, 18 Oktober 2021 Tahun 2011 silam, Natus Vincere jadi pemenang dari edisi perdana The International. Sejak itu, belum pernah ada regu asal CIS/Eropa Timur yg sanggup mengulang prestasi NaVi tersebut di mana gelar pemenang TI hingga sembilan edisi berikutnya didominasi tim-tim asal Eropa Barat, Amerika Utara, & China.
Akan tetapi kini, satu dekade setelah NaVI mengangkat trofi Aegis di TI 1, Team Spirit yg berasal dari Rusia akhirnya berhasil mengangkat derajat wilayah CIS dalam dunia kompetitif Dota 2 dengan mematahkan semua perkiraan & mengalahkan regu yg disebut-sebut sebagai yg terbaik di dunia saat ini, PSG.LGD.
BacaJuga
EVOS Luna, Talenta Muda Nan Cantik dari EVOS Esports Siap Ramaikan Industri Esports Tanah
Team Spirit Melaju ke Grand Final TI 10 Setelah Takhlukan Team Secret 2-1
Kuda Hitam Team Spirit Masuk Top 3 TI 10 Setelah Menang 2-0 Atas Invictus Gaming

(Twitch/dota2ti)
Team Spirit yg sama sekali tidak diunggulkan di grand final, di luar dugaan sanggup memimpin 2-0 secara menyakinkan atas PSG.LGD. Kemudian PSG.LGD bangkit & berhasil menyeimbangkan kedudukan jadi 2-2. Sayangnya mimpi PSG.LGD untuk membalas kegagalan mereka di TI8 gagal terwujud karena Team Spirit tampil lebih baik dari mereka.
Di gim pertama, draft Naga Siren sebagai carry oleh team Spirit mengejutkan PSG.LGD. Illya “Yatoro” Mulyarchuk yg dipercaya mengpakai Naga Siren tampil ciamik & build Aghanim, Manta Style, Heart of Tarrasque, serta Bloodthorn memaksa Ursa PSG.LGD yg dikendalikan Wang “Ame” Chunyu mengpakai BKB & Enrage secara defensif di setiap teamfight. PSG.LGD sama sekali tidak punya jawaban untuk menangkal Yatoro & menyerah di menit ke-38.

(Twitch/dota2ti)
Di gim kedua, lagi-lagi Magomed “Collapse” Khalilov memperlihatkan kepiawaiannya mengpakai Magnus. Hingga akhir gim kedua, ia mengoleksi jumlah assist tertinggi di antara seluruh pemain kedua regu dengan koleksi 20 assist. Sementara itu rotasi dari Bane yg dikendalikan kapten Team Spirit, Taroslav “Miposhka” Naidenov, berperan akbar menolong Puck dari Alexander “TORONTOTOKYO” Khertek menekan Leshrac dari Cheng “NothingToSay” Jin Xiang hingga tak dapat berbuat banyak. Team Spirit pun memperlebar keunggulan jadi 2-0.

(Twitch/dota2ti)
Di gim ketiga, PSG.LGD seperti binatang buas yg terluka. Mereka menggila & mendominasi laga dari awal hingga akhir, sama sekali tidak memberi nafas bagi Team Spirit. Selisih total jumlah kill 17:42 serta disparitas networh menecapai lebih dari 40 ribu cukup menggambarkan betapa timpangnya gim ketiga, & laga pun harus dilanjutkan ke gim keempat karena PSG.LGD berhasil memperkecil ketinggalan. Team Spirit 2-1 PSG.LGD.
PSG.LGD kembali memperlihatkan keganasannya di gim keempat & membantai Spirit habis-hadapatn. Bermodal vision yg luas berkat Tombstone dari Undying serta kelihaian NothingToSay memainkan Kunkka menciptakan PSG.LGD menang cepat di menit 24.
Di gim kelima alias gim penentuan, Team Spirit yg sempat tinggal setengah langkah jadi juara, kini kembali jadi penantang karena orang-orang merasa PSG.LGD sudah tidak terhentikan & bahwa dua gim perdana hanyalah kelengahan mereka saja.

(Twitch/dota2ti)
Namun Spirit membuktikan bahwa perkiraan tersebut salah besar.
Spirit mengcounter kombo Tiny-Lycan PSG.:LGD dengan Winter Wyvern. Sementara itu Ember Spirit dari TORONTOTOKYO terus menerus membabat jajaran support PSG.LGD di belakang & mengacaukan formasi PSG.LGD. Dan Collapse yg kembali mengpakai Magnus, menunjukkan betapa kelirunya PSG.LGD memberinya hero tersebut di mana lagi-lagi Collapse jadi penyumbang assist terbanyak dengan 18 assist. Ditambah dengan keperkasaan Terrorblade Yatoro yg sangat sulit dibunuh, PSG.LGD pun harus menelan pil pahit & mengetikkan “gg” di menit ke-36.

(Twitch/dota2ti)
Daftar peringkat regu di TI 10 & distribusi prize pool
Peringkat | $USD | Persentasi Hadiah | Tim |
---|---|---|---|
1st | $18,208,300 | 45.5% | Team Spirit |
2nd | $5,202,400 | 13% | PSG.LGD |
3rd | $3,601,600 | 9% | Team Secret |
4th | $2,401,100 | 6% | Invictus Gaming |
Peringkat 5-16 |