Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) baru-baru ini merilis peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan eSports di Indonesia secara tiba-tiba, & panen kritik dari netizen maupun komunitas gamer.
IDGS, Senin, 16 Agustus 2021 PBSI merilis peraturan nomor 034/PB-ESI/B/VI/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yg memuat 46 pasal, & sudah resmi ditetapkan di awal Juni 2021 lalu.
Dari sekian banyak poin yg ditetapkan dalam peraturan tersebut, BAB XVIII Pasal 39 yg memuat aturan tentang gim dari penerbit maupun pengembang gim dinilai kontroversial, khususnya Pasal 39 ayat 2
Bab tersebut dinilai mengandung lebih banyak efek negatif, karena dinilai dapat menimbulkan monopoli serta persaingan pasar yg tidak sehat, karena PBESI mengklaim bahwa pihaknya dapat memblokir atau menghentikan akses dari gim yg beredar di Indonesia, entah eSports atau bukan, seperti yg tertuang dalam peraturan BAB XVIII Pasal 39 Nomor 9 yg berbunyiL
BacaJuga
Skandal Pemain Bintang MPL Filipina yg Hina Sesama Pemain Pro Lainnya
RRQ Academy Gandeng Sekolah Marie Joseph untuk Perkenalkan Esports di Kalangan Pelajar
Jadwal MPL ID Season 8, Jangan Sampai Kelewatan Menonton Kompetisi Mobile Legends Bergengsi di Indonesia Ini!
PBESI bekerja sama dengan aparat penegak hukum & pihak terkait untuk menghapus atau menghentikan akses dari suatu Game & Game Esports yg tidak diakui oleh PBESI.
Peraturan PBESI yg dinilai kontroversial. (Dokumen PBESI)
Dengan gim-gim yg tidak memenuhi syarat seperti yg ditetapkan PBESI pun terancam tidak dapat dimainkan di Indonesia karena peraturan itu mencakup pengembang/penerbit gim lokal maupun luar negeri, yg diharuskan menyesuaikan gim-gimnya supaya sesuai dengan syarat PBESI.
Bahaya praktik monopoli serta kongkalikong
Eksistensi dari Peraturan PBESI BAB XVIII Pasal 39 Nomor 7 juga sangat memungkinkan munculnya praktik monopoli di industri gaming Indonesia.
Peraturan Bab XVIII Pasal 39 Nomor 7 yg menyatakan bahwa
a. “Game tersebut sudah diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas; dan.”
b. memiliki sistem pertandingan kompetitif antarpemain (player vs player) atau antartim (team vs team).
Tanpa adanya batasan yg jelas mengenai seberapa mesti dikenalnya game tersebut, PBESI secara teknis dapat mengpakai poin tersebut untuk memblokir akses gim-gim yg kurang begitu populer di Indonesia namun masih memiliki pemain loyal di Tanah Air, seperti Dota 2 misalnya. Lagipula, populer atau tidaknya suatu gim juga sebenarnya relatif dari sudut pandang siapa yg menilainya.
Syarat gim yg dapat diakui PBESI begitu ambigu & terlalu luas, sehingga berdampak bagi begitu banyak gim seperti mayoritas gim mobile yg tidak terkenal sama sekali, atau gim-gim gacha yg bersifat niche seperti Fate Grand Order, Arknights, Alchemy Stars, atau Genshin Impact di mana bagi kalangan biasa akbar kemungkinan tidak pernah mendengar nama-nama gim itu.
Selain itu ayat b juga memiliki potensi untuk turut berdampak bagi gim single-player non-kompetitif, di mana sesuai dengan klaimnya, PBESI merasa berhak memblokir atau melarang akses kepada gim-gim tersebut.
Ayyo Pengurus Besar Esports Indonesia, what the fuck is this shit? Games yg jadi populer buat comp itu ga dapat ditentuin, it's dynamic. You SHOULD NOT have authority on it. pic.twitter.com/cl4qsl303x
— Rizki Salminen | Karabasu (@tilehopper) August 13, 2021
Dan tentunya, gim-gim di mana penerbit/pengembangnya bekerjasama secara dengan langsung dengan pemerintah atau PBESI pastinya lebih diuntungkan karena otomatis pihak PBESI tentunya tak ragu menyebut gim-gim mereka sudah memenuhi syarat bukan? Misalnya, penerbit gim luar sepertiTencent, & Moonton, yg memiliki sejumlah gim yg sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Para penerbit/pengembang gim yg bekerjasama dengan PBESI tentunya lebih diuntungkan dengan peraturan self-claim dari PBESI. (Nawalakarsa.id/Moonton/Tencent/Garena/Lyto)
Jika harap menyimak peraturan lengkap yg dirilis PBESI itu, dapat diunduh di tautan ini.
(Stefanus/Online)
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten PBESI Rilis Peraturan Kontroversial, Dapat Blokir Gim Non-eSports Hingga Potensi Monopoli? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. PBESI Rilis Peraturan Kontroversial, Dapat Blokir Gim Non-eSports Hingga Potensi Monopoli?.
IDGS, Senin, 16 Agustus 2021 PBSI merilis peraturan nomor 034/PB-ESI/B/VI/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yg memuat 46 pasal, & sudah resmi ditetapkan di awal Juni 2021 lalu.
Dari sekian banyak poin yg ditetapkan dalam peraturan tersebut, BAB XVIII Pasal 39 yg memuat aturan tentang gim dari penerbit maupun pengembang gim dinilai kontroversial, khususnya Pasal 39 ayat 2
Bab tersebut dinilai mengandung lebih banyak efek negatif, karena dinilai dapat menimbulkan monopoli serta persaingan pasar yg tidak sehat, karena PBESI mengklaim bahwa pihaknya dapat memblokir atau menghentikan akses dari gim yg beredar di Indonesia, entah eSports atau bukan, seperti yg tertuang dalam peraturan BAB XVIII Pasal 39 Nomor 9 yg berbunyiL
BacaJuga
Skandal Pemain Bintang MPL Filipina yg Hina Sesama Pemain Pro Lainnya
RRQ Academy Gandeng Sekolah Marie Joseph untuk Perkenalkan Esports di Kalangan Pelajar
Jadwal MPL ID Season 8, Jangan Sampai Kelewatan Menonton Kompetisi Mobile Legends Bergengsi di Indonesia Ini!
PBESI bekerja sama dengan aparat penegak hukum & pihak terkait untuk menghapus atau menghentikan akses dari suatu Game & Game Esports yg tidak diakui oleh PBESI.

Peraturan PBESI yg dinilai kontroversial. (Dokumen PBESI)
Dengan gim-gim yg tidak memenuhi syarat seperti yg ditetapkan PBESI pun terancam tidak dapat dimainkan di Indonesia karena peraturan itu mencakup pengembang/penerbit gim lokal maupun luar negeri, yg diharuskan menyesuaikan gim-gimnya supaya sesuai dengan syarat PBESI.
Bahaya praktik monopoli serta kongkalikong
Eksistensi dari Peraturan PBESI BAB XVIII Pasal 39 Nomor 7 juga sangat memungkinkan munculnya praktik monopoli di industri gaming Indonesia.
Peraturan Bab XVIII Pasal 39 Nomor 7 yg menyatakan bahwa
a. “Game tersebut sudah diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas; dan.”
b. memiliki sistem pertandingan kompetitif antarpemain (player vs player) atau antartim (team vs team).
Tanpa adanya batasan yg jelas mengenai seberapa mesti dikenalnya game tersebut, PBESI secara teknis dapat mengpakai poin tersebut untuk memblokir akses gim-gim yg kurang begitu populer di Indonesia namun masih memiliki pemain loyal di Tanah Air, seperti Dota 2 misalnya. Lagipula, populer atau tidaknya suatu gim juga sebenarnya relatif dari sudut pandang siapa yg menilainya.
Syarat gim yg dapat diakui PBESI begitu ambigu & terlalu luas, sehingga berdampak bagi begitu banyak gim seperti mayoritas gim mobile yg tidak terkenal sama sekali, atau gim-gim gacha yg bersifat niche seperti Fate Grand Order, Arknights, Alchemy Stars, atau Genshin Impact di mana bagi kalangan biasa akbar kemungkinan tidak pernah mendengar nama-nama gim itu.
Selain itu ayat b juga memiliki potensi untuk turut berdampak bagi gim single-player non-kompetitif, di mana sesuai dengan klaimnya, PBESI merasa berhak memblokir atau melarang akses kepada gim-gim tersebut.
Ayyo Pengurus Besar Esports Indonesia, what the fuck is this shit? Games yg jadi populer buat comp itu ga dapat ditentuin, it's dynamic. You SHOULD NOT have authority on it. pic.twitter.com/cl4qsl303x
— Rizki Salminen | Karabasu (@tilehopper) August 13, 2021
Dan tentunya, gim-gim di mana penerbit/pengembangnya bekerjasama secara dengan langsung dengan pemerintah atau PBESI pastinya lebih diuntungkan karena otomatis pihak PBESI tentunya tak ragu menyebut gim-gim mereka sudah memenuhi syarat bukan? Misalnya, penerbit gim luar sepertiTencent, & Moonton, yg memiliki sejumlah gim yg sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Para penerbit/pengembang gim yg bekerjasama dengan PBESI tentunya lebih diuntungkan dengan peraturan self-claim dari PBESI. (Nawalakarsa.id/Moonton/Tencent/Garena/Lyto)
Jika harap menyimak peraturan lengkap yg dirilis PBESI itu, dapat diunduh di tautan ini.
(Stefanus/Online)
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten PBESI Rilis Peraturan Kontroversial, Dapat Blokir Gim Non-eSports Hingga Potensi Monopoli? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. PBESI Rilis Peraturan Kontroversial, Dapat Blokir Gim Non-eSports Hingga Potensi Monopoli?.