
Setelah sistem rating berlaku, maka game yang mengandung kekerasan dan pornografi tidak bisa dimainkan oleh anak-anak lagi.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Segera Godok Sistem Rating Game. Kebutuhan sistem rating ini diutarakan oleh Menkominfo Rudiantara di Surabaya sabtu lalu. Menurutnya game merupakan hal yang berbeda dengan pornografi dan judil online, sehingga perlu rating untuk menentukan keamanan sebuah game.
“Penentuan rating game akan dilakukan tim khusus,” kata Rudiantara. Ia juga menyatakan jika akan memblokir game-game yang telah diberikan rating ‘berbahaya’ oleh tim tersebut.
Pernyataan ini merupakan bentuk dukungan atas rencana KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang akan memblokir sejumlah game yang dianggap berbahaya, karena mengandung unsur kekerasan dan pornografi.
Baca juga: Cuma Gamer GTA yang Tahu 7 Hal Konyol Ini
Penentuan sistem rating ini didukung oleh Eddy Lim, Ketua IeSPA. “Menjadi acuan distribusi game,” kata Lim. Ini akan membantu publisher dalam mendistribusikan sebuah game dengan tepat. Sehingga tidak ada lagi game berating dewasa dimainkan oleh anak-anak.
Selain menentukan sistem rating, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi. Tujuannya agar masyarakat mengetahui alasan kenapa ada sebuah game yang tidak boleh dimainkan oleh anak-anak. Di Amerika sendiri, sistem rating telah diberlakukan sejak lama. Sistem rating ESRB ini membagi game berdasarkan umur pemain, mulai dari untuk semua orang, remaja, hingga dewasa.
Sebelumnya KPAI mengeluarkan wacana untuk memblokir sejumlah game yang dipandang mengandung kekerasan dan pornografi. Wacana ini mendapatkan penolakan dari berbagai phak, khususnya dari paa gamer. Pembuatan sistem rating bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi peredaran sebuah game dengan tepat.
Sumber artikel http://techno.okezone.com/read/2016/05/03/326/1379448/sistem-rating-game-di-indonesia-belum-jelas
Courtesy images diambil dari http://techno.okezone.com/read/2016/05/03/326/1379448/sistem-rating-game-di-indonesia-belum-jelas