Prabowo Dikritik karena Tiba-tiba Mau Belanja Alutsista dalam Dua Pekan ke Depan merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mempertanyakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yg berniat mengerjakan modernisasi alutsista cuma dalam waktu dua pekan. Ia mengibaratkan membeli alutsista tidak semudah berbelanja di pusat perbelanjaan atau mal.
"tiba-tiba mau menciptakan roadmaps cepat bukan roadmaps tetapi masterplan dua pekan untuk modernisasi. Ada anggapan membeli peralatan, membangun postur itu seperti beli kue ke mall. Jadi apa saja dibeli & ada kemungkinan beli bekas. Saya sama Pak Ponto paling depan menentang itu," katanya dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.
Namun, Connie Rahakundini berujar umur kapal selam yg sudah tua tidak masalah asalkan maintenance atau perawatannya dilakukan dengan ketat. Salah satunya terkait dengan MRO atau maintainance, repair and overhaul.
"MRO adalah kuncinya. Semakin usia (kapalnya) meningkat, maka makin ketat audit MRO dilakukan. Di Amerika departemen, & kru MRO itu paling susah. Karena di ujung tangan mereka lah nasib alutsista & kru," tuturnya.
Connie mengatakan, ketika kru repair engineering & komponennya itu tidak betul-betul baik, pemesanan auditnya tidak bagus & kualitas kotrolnya tidak bagus akan berdampak fatal.
"Tamat riwayat. Sekarang ini banyak barang KW. Karena itu dari awal saya bilang, BPK turun ke MRO. Jadi jangan dulu ke masterplan dua pekan mau belanja. Itu jauh lah, kalau belanja kita dapat ngomong bersama-sama harus apa. Bukan belanja masterplan, tetapi kita harus bikin roadmaps," jelasnya.
Lebih lanjut, Connie mengatakan roadmaps atau peta jalan ini akan menentukan apa yg mau dibelanjalan & mau dipakai untuk apa. Termasuk bagaimana komponen pendukungnya.
"Seperti kita punya kapal selam puluhan tahun tetapi tidak punya rescue kapal selam," tuturnya.(voi.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mempertanyakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yg berniat mengerjakan modernisasi alutsista cuma dalam waktu dua pekan. Ia mengibaratkan membeli alutsista tidak semudah berbelanja di pusat perbelanjaan atau mal.
"tiba-tiba mau menciptakan roadmaps cepat bukan roadmaps tetapi masterplan dua pekan untuk modernisasi. Ada anggapan membeli peralatan, membangun postur itu seperti beli kue ke mall. Jadi apa saja dibeli & ada kemungkinan beli bekas. Saya sama Pak Ponto paling depan menentang itu," katanya dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.
Namun, Connie Rahakundini berujar umur kapal selam yg sudah tua tidak masalah asalkan maintenance atau perawatannya dilakukan dengan ketat. Salah satunya terkait dengan MRO atau maintainance, repair and overhaul.
"MRO adalah kuncinya. Semakin usia (kapalnya) meningkat, maka makin ketat audit MRO dilakukan. Di Amerika departemen, & kru MRO itu paling susah. Karena di ujung tangan mereka lah nasib alutsista & kru," tuturnya.
Connie mengatakan, ketika kru repair engineering & komponennya itu tidak betul-betul baik, pemesanan auditnya tidak bagus & kualitas kotrolnya tidak bagus akan berdampak fatal.
"Tamat riwayat. Sekarang ini banyak barang KW. Karena itu dari awal saya bilang, BPK turun ke MRO. Jadi jangan dulu ke masterplan dua pekan mau belanja. Itu jauh lah, kalau belanja kita dapat ngomong bersama-sama harus apa. Bukan belanja masterplan, tetapi kita harus bikin roadmaps," jelasnya.
Lebih lanjut, Connie mengatakan roadmaps atau peta jalan ini akan menentukan apa yg mau dibelanjalan & mau dipakai untuk apa. Termasuk bagaimana komponen pendukungnya.
"Seperti kita punya kapal selam puluhan tahun tetapi tidak punya rescue kapal selam," tuturnya.(voi.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet