Presiden BWF Minta Maaf soal All England, Ini Kata Menpora merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Menteri Pemuda & Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap insiden penarikan mundur secara paksa atlet bulu tangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 tak terulang lagi.
Hal ini ia hinggakan merespons permintaan maaf Presiden Badminton World Federation (BWF) Poul-Erik Hoyer atas tragedi yg dialami skuad Merah Putih.
"Semoga tidak terulang lagi kejadian di All England 2021 ini," mengatakan Zainudin kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).
Zainudin mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum merespons permintaan maaf Presiden BWF. Pemerintah, mengatakan dia, akan memberikan respons secara proporsional.
"Kita akan lihat perkembangan selanjutnya, khususnya dalam turnamen-turnamen yg kita harapkan dapat mendapat poin untuk Olimpiade Tokyo nanti. Kita akan memberikan respon secara proporsional & terukur," ujar Zainudin.
Menurut Zainudin, bulu tangkis jadi cabang olahraga yg amat diperhatikan pemerintah.
Sesuai dengan desain akbar (grand design) olahraga Indonesia, bulu tangkis merupakan cabang olahraga unggulan yg terus dibina untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya.
"Pemerintah memberikan atensi kepada kejadian yg dialami oleh regu bulu tangkis di All England itu," mengatakan Zainudin.
Adapun Tim Bulu Tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bergengsi All England 2021 yg digelar di Birmingham, Inggris.
Otoritas Kesehatan Inggris (NHS) mengharuskan para anggota Tim Bulu Tangkis Indonesia mengerjakan isolasi berdikari selama 10 hari karena satu pesawat dengan seorang pasien positif Covid-19 saat perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.
Situasi tersebut menciptakan KBRI London turun tangan.
Setelah mengerjakan negosiasi, regu Indonesia diizinkan pulang lebih cepat & tidak perlu menjalani karantina hingga 23 Maret.
Atas kejadian ini, Presiden BWF menyampaikan surat permintaan maaf ke Presiden Joko Widodo.
Menpora mengatakan, melalui surat tersebut BWF mengaku memahami kekecewaan & rasa frustasi regu nasional bulu tangkis Tanah Air.
"Pandangan-pandangan yg mengkritisi BWF sudah mendapatkan respon. Pada intinya BWF merasakan apa yg dialami oleh Timnas Bulu Tangkis kita, perasaan sakit hati bahkan frustasi," mengatakan Zainudin dalam konferensi pers, Senin (22/3/2021).
"Maka untuk kejadian yg menciptakan kita tidak nyaman itu, Presiden BWF menyampaikan permintaan maaf pada Presiden Jokowi, pada Menteri Luar Negeri, pada kami (Kemenpora), pada PBSI & seluruh stakeholder bulutangkis di Tanah Air," jelas dia.(kompas.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Menteri Pemuda & Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap insiden penarikan mundur secara paksa atlet bulu tangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 tak terulang lagi.
Hal ini ia hinggakan merespons permintaan maaf Presiden Badminton World Federation (BWF) Poul-Erik Hoyer atas tragedi yg dialami skuad Merah Putih.
"Semoga tidak terulang lagi kejadian di All England 2021 ini," mengatakan Zainudin kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).
Zainudin mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum merespons permintaan maaf Presiden BWF. Pemerintah, mengatakan dia, akan memberikan respons secara proporsional.
"Kita akan lihat perkembangan selanjutnya, khususnya dalam turnamen-turnamen yg kita harapkan dapat mendapat poin untuk Olimpiade Tokyo nanti. Kita akan memberikan respon secara proporsional & terukur," ujar Zainudin.
Menurut Zainudin, bulu tangkis jadi cabang olahraga yg amat diperhatikan pemerintah.
Sesuai dengan desain akbar (grand design) olahraga Indonesia, bulu tangkis merupakan cabang olahraga unggulan yg terus dibina untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya.
"Pemerintah memberikan atensi kepada kejadian yg dialami oleh regu bulu tangkis di All England itu," mengatakan Zainudin.
Adapun Tim Bulu Tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bergengsi All England 2021 yg digelar di Birmingham, Inggris.
Otoritas Kesehatan Inggris (NHS) mengharuskan para anggota Tim Bulu Tangkis Indonesia mengerjakan isolasi berdikari selama 10 hari karena satu pesawat dengan seorang pasien positif Covid-19 saat perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.
Situasi tersebut menciptakan KBRI London turun tangan.
Setelah mengerjakan negosiasi, regu Indonesia diizinkan pulang lebih cepat & tidak perlu menjalani karantina hingga 23 Maret.
Atas kejadian ini, Presiden BWF menyampaikan surat permintaan maaf ke Presiden Joko Widodo.
Menpora mengatakan, melalui surat tersebut BWF mengaku memahami kekecewaan & rasa frustasi regu nasional bulu tangkis Tanah Air.
"Pandangan-pandangan yg mengkritisi BWF sudah mendapatkan respon. Pada intinya BWF merasakan apa yg dialami oleh Timnas Bulu Tangkis kita, perasaan sakit hati bahkan frustasi," mengatakan Zainudin dalam konferensi pers, Senin (22/3/2021).
"Maka untuk kejadian yg menciptakan kita tidak nyaman itu, Presiden BWF menyampaikan permintaan maaf pada Presiden Jokowi, pada Menteri Luar Negeri, pada kami (Kemenpora), pada PBSI & seluruh stakeholder bulutangkis di Tanah Air," jelas dia.(kompas.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet