
Saat ini fitur “Do Not Track” pada kebanyakan browser dianggap percuma, karena berbagai pihak masih berbeda pendapat tentang bagaimana seharusnya fitur ini bekerja. Silang pendapat mengenai fitur “Do Not Track” ini dianggap bukan suatu kemajuan besar yang dibuat untuk mencegah pihak periklanan untuk melacak perilaku online seseorang.
Hampir 2 tahun setelah pemerintahan Obama, pada prinsipnya pengiklan digital, perancang browser dan pendukung privasi setuju untuk menciptakan mekanisme “Do Not Track” pada browser, hanya saja beberapa pihak hingga kini belum menyepakati kerangka dasar pada alat ini.
The World Wide Web Corsortium (W3C) mengatakan, perdebatan mengenai kerangka dasar “Do Not Track” ini semakin terpecah dan tak berujung, mereka menambahkan bahwa yang perlu dilakukan saat ini adalah menuntaskan 25 perbedaan pendapat utama tentang landasanBase Text, termasuk jenis data apa saja yang bisa dikumpulkan, bagaimana pihak pengiklan dapat mengidentifikasi pengguna, lalu bagaimana informasi pengguna disimpan dan yang sangat mendasar tentang kata “tracking” agar tidak menjadi masalah besar.
Memilih framework, secara teknis mungkin merupakan langkah maju pada fitur “Do Not Track” ini, tetapi dalam kenyataannya tidak ada titik terang dari hal ini.
“The parties are now further apart on the negotiations than they ever had been“, ungkap Jonathan Mayer, peneliti Standford University yang juga terlibat dalam kesepakatan tentang teknologi “Do Not Track”.
W3C sebenarnya telah menetapkan dasar-dasar “Do Not Track” ini yang tertuang dalam draft kesepakatan dengan organisasi Tracking Protection Working Group bulan Juni lalu. Pihak advokasi Pendukung Privasi dan pihak periklanan digital mengajukan keberatan dengan konsep/draft tersebut akan tetapi tidak menjadi masalah karena dianggap sebagai kesepakatan berjalan, hingga pihak Digital Advertising Alliance (DAA) dan sebuah grup perdagangan industri, mengusulkan perubahan besar akhir bulan lalu.
Menurut W3C pada hari senin lalu, para pengiklan “mengeruhkan air yang sudah mulai jernih”, padahal dalam proposal DAA pengiklan masih akan mampu melihat profil pengguna dan target iklan mereka.
Untuk saat ini, “Do Not Track” hampir mati, dan beberapa pihak browser keluar dari kesepakatan mereka sendiri, Mozilla misalnya mengatakan akan menerapkan fitur pada Firefox yang akan memblokir semua Third Party Cookies, yang menurut mereka akan efektif memblokir sebagian kegiatan tracking.</p> </p> input, textarea{}#authorarea{ padding-left: 8px; margin:10px 0; width: 635px; } #authorarea h3{ border-bottom: 1px solid #B0B0B0; color: #333333; font-family: tahoma; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 22px; margin:0 4px 5px; padding-left: 8px;}#authorarea h3 a{text-decoration:none; color:#333; font-weight:bold} #authorarea img{margin:0 5px; float:left; border:1px solid #ddd; width:40px; height:40px;}#authorarea p{color:#333; margin:0} #authorarea p a{color:#333} .authorinfo{ }
About the Author

Usmar Ismail -
Related News




Leave a comment
Click here to cancel reply.
(Required)
(Will not be published) (Required)
(Optional)
XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>
</p> </p>
</p> </p>
Magazine

Latest Tweets
Keuntungan Hacking Email Bagi Hackerhttp://t.co/9nu2anb0Lm#CISOnews #kaminfoCISO Magazine edisi Juni 2013 telah rilis! Dapatkan CISO Magazine menggunakan tablet kesayangan andahttp://t.co/EPuCGd91Aa#CISOmagzJuni13Presiden China: Negara Kami pun Diserang Hackerhttp://t.co/KulYaQQPFT#CISOnews #kaminfoRT @YasserHadiputra: CISO Magazine edisi Juni 2013 udah terbit nih kemarin. Refresh aplikasi CISO Magz anda di iPad, enjoy!#CISOmagzJuni13Bagi pengguna android, CISO Magazine edisi Juni 2013 bisa dibaca dengan aplikasi SCOOP. Download now!http://t.co/GQFFMbUZzu#CISOmagzJuni13
Find us on Facebook
lang: en_US
</p> #sharebox{ float:left; margin-left:20px; background:#DBDBDB; position:fixed; top:145px;left:0; padding:5px 0; -moz-border-radius:5px; border-radius:5px;border:1px solid #CDCDCD} #sharebox:hover{background:#eee;-moz-transition:all 0.3s ease-in-out 0s;-webkit-transition:all 0.3s ease-in-out 0s;transition:all 0.3s ease-in-out 0s} #sharebox .wdt{ text-align:center; clear:left; padding:2px 4px}
Tweet
Sumber: Ciso