Pulang Dari Turki, Suami Istri Ditangkap Densus 88 di Bandara merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Tim Densus 88 menangkap terduga teroris inisial FA di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Proses penangkapan dilakukan pada Kamis 8 April 2021. FA ditangkap bersama istrinya DM seusai pulang dari Turki.
Mabes Polri menegaskan, FA terduga teroris yg ditangkap regu Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Bandara Soekarno Hatta bukan pengurus PP Muhammadiyah. Dalam keterangannya, Mabes Polri menyebut FA adalah anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
"Kami harap meluruskan pemberitaan yg menyebutkan terduga teroris FA adalah pengurus PP Muhammadiyah itu tidak benar. Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yg ada supaya terjadi konfik," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu 10 April 2021.
Menurut Argo, hasil dari penyidikan, FA merupakan anggota kelompok teroris JI yg berperan cukup vital. FA diketahui mengerjakan doktrinisasi kepada anggota kelompoknya.
"Yang bersangkutan mengerjakan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam organisasi JI & mengerjakan I’dad atau pelatihan militer. Mendaki Gunung Lawu yg merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktivitas terorisme kelompok ini," mengatakan Argo.
FA mengerjakan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi & jaringan kepada tokoh-tokoh Al Qaeda & terkait erat dengan strategi organisasi mereka.
"Yaitu mendukung gerakan terorisme global,".(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Tim Densus 88 menangkap terduga teroris inisial FA di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Proses penangkapan dilakukan pada Kamis 8 April 2021. FA ditangkap bersama istrinya DM seusai pulang dari Turki.
Mabes Polri menegaskan, FA terduga teroris yg ditangkap regu Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Bandara Soekarno Hatta bukan pengurus PP Muhammadiyah. Dalam keterangannya, Mabes Polri menyebut FA adalah anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
"Kami harap meluruskan pemberitaan yg menyebutkan terduga teroris FA adalah pengurus PP Muhammadiyah itu tidak benar. Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yg ada supaya terjadi konfik," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu 10 April 2021.
Menurut Argo, hasil dari penyidikan, FA merupakan anggota kelompok teroris JI yg berperan cukup vital. FA diketahui mengerjakan doktrinisasi kepada anggota kelompoknya.
"Yang bersangkutan mengerjakan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam organisasi JI & mengerjakan I’dad atau pelatihan militer. Mendaki Gunung Lawu yg merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktivitas terorisme kelompok ini," mengatakan Argo.
FA mengerjakan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi & jaringan kepada tokoh-tokoh Al Qaeda & terkait erat dengan strategi organisasi mereka.
"Yaitu mendukung gerakan terorisme global,".(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet