Perjalanan panjang salah satu gim online paling dikenal, kompetitif, sekaligus kontroversial, akhirnya membuahkan serial adaptasi anime yg tayang di Netflix. Apakah Dragons Blood pantas mewakili Dota 2?
IDGS, Sabtu, 27 Maret 2021 Bermula sebagai map mod di Warcraft III, DotA (Defense of the Ancients) berkembang jadi salah satu “gim” eSports yg disegani hingga melahirkan genre MOBA. Valve kemudian mengambil alih & memisahkan DotA dari “ibunya”, Warcraft III meski diiringi kontroversi serta tuntutan hukum dari Blizzard selaku pengembang trilogi Warcraft.
Di tangan Valve, DotA yg sebelumnya cuma merupakan bagian dari Warcraft III seperti terlahir kembali, jadi gim yg berdikari dengan jati dirinya sendiri dengan nama Dota 2.
Tangan dharap Valve, khususnya dalam mengakomodasi pentas eSports profesional Dota 2, melahirkan turnamen eSports sekelas The International yg sudah berjalan selama satu dekade sekaligus diketahui sebagai salah satu turnamen eSports dengan total hadiah tertinggi di dunia.
BacaJuga
Dua Tim Mengundurkan Diri dari Singapore Major, Format Turnamen Terpaksa Dirubah
Pemain Team Aster, Borax, Batal Tampil di Singapore Major Karena Tersandung Kasus Prostitusi
Warner Bros. Japan Umumkan Adaptasi Anime TV dari Gim Mobile Girls Frontline
Tak berhenti hingga di eSports, Valve kini mencoba membawa brand Dota 2 ke media lain yg tak kalah populernya dari video gim, yakni anime. Dan untuk itu, pengembang gim yg diketahui berkat Half-Life & Counter-Strike itu berpaling pada Netflix demi mewujudkan ambisi tersebut.
(Atas) Slyrak. (Bawah Ki-Ka) Mirana, Davion, Marci. (Netflix)
Mengambil judul DOTA: Dragons Blood, season perdana dari adaptasi anime Dota 2 ini terdiri dari total 8 episode, masing-masing berdurasi 26 menit sudah resmi dirilis di Netflix pada 25 Maret 2021. Pertanyaannya, apakah Dragons Blood pantas mewakili dunia & lore dari Dota 2, sekaligus memenuhi ekspektasi para pemain & penggemarnya?
Sebagai penggemar anime sejak usia belasan tahun sekaligus penggemar Dota 2 sejak zaman DotA hingga sekarang, penulis akan berusaha menghindari bias dalam memberi review, tidak condong ke anime ataupun condong ke Dota 2. “Mengharapkan tontonan yg berkualitas tanpa harus mengerti anime maupun Dota 2 terlalu dalam”, kira-kira seperti itu.
Penulis juga akan menghindari spoiler penting sehingga kaiian yg belum menonton anime Dota 2 tidak perlu khawatir. Yuk langsung saja kita mulai!
Jump to section
1. Overview
Sebagai adaptasi dari Dota 2, tentunya hal perdana yg diperhatikan beberapa akbar penonton salah satunya adalah kesamaan cerita di dalam anime dengan versi gimnya..
Pembukaan dari Dragons Blood menyuguhkan asal-usul dari dua kubu yg merupakan musuh abadi bagi satu sama lain, yakni Radiant & Dire yg terkait erat dengan Primordial Mind (pemikiran purba).
Terrorblade dalam Dragons Blood. (Netflix)
Terrorblade,, seorang demon yg tengah dihukum di Foulfell dengan sanksi melihat pantulan dirinya sendiri, menemukan ide menuju kebenaran (Truth). Kebenaran yg dimaksud adalah jalan menuju kekuatan ciptaan yg dimiliki Primordial Mind.
Menilik narasi dari awal episode 1 Dragons Blood, latar belakang Terrorblade cukup sesuai dengan lore-nya di dalam gim Dota 2. Meski di versi anime, ia belum diperlihatkan bebas dari Foulfell, tempat yg disebut-sebut sebagai nerakanya neraka.
Hal yg kurang lebih sama juga ditemui pada karakter-karakter utama seperti Davion & Mirana dengan sedikit perbedaan.
Dalam Dragons Blood, Davion tidak sengaja berjumpa dengan Slyrak, seekor Eldwurm (naga). Sedangkan dalam lore Dota 2, Davion dikisahkan sudah mencari-cari Slyrak dalam waktu yg lama, kemungkinan karena dendam pribadi. Peran tersebut diambil alih oleh Kaden, seorang Dragon Knight legendaris yg di versi anime, disebutkan sebagai idola dari Davion.
Tidak banyak disparitas dari latar belakang Mirana di anime dengan di gimnya. Hanya saja di versi anime, Mirana ditemani oleh seorang pelayan wanita bernama Marci tabiat yg tidak eksis di dalam Dota 2.
(Netflix)
Bagaimana dengan Invoker? Sosok hero yg satu ini digambarkan agak berbeda dengan lore-nya di Dota 2. Invoker di Dragons Blood juga sama-sama diketahui sebagai seorang pengguna magic terbaik, cuma saja ia dimusuhi oleh para Elf di Nightshade Woods akibat hubungan misteriusnya dengan Dewi Bulan, Selemene. Selain itu, sosok Invoker di anime digambarkan lebih manusiawi di mana ia pernah memiliki seorang putri bernama Filomina.
Dari segi usaha untuk mengadaptasi berbagai aspek dari Dota 2 ke anime, dapat dibilang Dragons Blood tidak mengecawakan. Sejumlah monster serta tabiat yg ada di gimnya juga dapat ditemui di sini, seperti Luna & Shopkeeper.
(Netflix)
Berbagai tempat yg ada di dunia Dragons Blood juga menggambarkan disparitas mencolok antara Radiant & Dire, memberi atmosfer khas bagi para pemain Dota 2.
Beberapa tabiat juga diperlihatkan mengpakai kemampuan-kemampuan yg tidak asing lagi bagi para penggemar Dota 2, seperti:
Davion dalam wujud humanoid dragon. (Netflix)
Ketika Mirana & Marci menemui Shopkeeper untuk mengetahui keberadaan bunga-bunga teratai Selemene yg dicuri, terlihat banyak item-item yg tidak asing lagi bagi para pemain Dota 2:
(Netflix)
(Netflix)
(Netflix)
Selain di toko milik Shopkeeper yg misterius, Davion juga sempat “memuntahkah” Ring of Regen.
(Netflix)
Town Portal Scroll yg dalam animenya, dipakai oleh Bram asisten (squire) dari Davion.
(Netflix)
Secara garis besar, Dragon”s Blood sanggup menggambarkan dunia Dota 2 ke dalam format anime, & beberapa penyesuaian yg diterapkan tidak (terlalu) merusak esensi dari Dota 2 itu sendiri.
Jump to section
1. Overview
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Review Season Pertama Anime DOTA: Dragon’s Blood diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Review Season Pertama Anime DOTA: Dragon’s Blood.
IDGS, Sabtu, 27 Maret 2021 Bermula sebagai map mod di Warcraft III, DotA (Defense of the Ancients) berkembang jadi salah satu “gim” eSports yg disegani hingga melahirkan genre MOBA. Valve kemudian mengambil alih & memisahkan DotA dari “ibunya”, Warcraft III meski diiringi kontroversi serta tuntutan hukum dari Blizzard selaku pengembang trilogi Warcraft.
Di tangan Valve, DotA yg sebelumnya cuma merupakan bagian dari Warcraft III seperti terlahir kembali, jadi gim yg berdikari dengan jati dirinya sendiri dengan nama Dota 2.
Tangan dharap Valve, khususnya dalam mengakomodasi pentas eSports profesional Dota 2, melahirkan turnamen eSports sekelas The International yg sudah berjalan selama satu dekade sekaligus diketahui sebagai salah satu turnamen eSports dengan total hadiah tertinggi di dunia.
BacaJuga
Dua Tim Mengundurkan Diri dari Singapore Major, Format Turnamen Terpaksa Dirubah
Pemain Team Aster, Borax, Batal Tampil di Singapore Major Karena Tersandung Kasus Prostitusi
Warner Bros. Japan Umumkan Adaptasi Anime TV dari Gim Mobile Girls Frontline
Tak berhenti hingga di eSports, Valve kini mencoba membawa brand Dota 2 ke media lain yg tak kalah populernya dari video gim, yakni anime. Dan untuk itu, pengembang gim yg diketahui berkat Half-Life & Counter-Strike itu berpaling pada Netflix demi mewujudkan ambisi tersebut.

(Atas) Slyrak. (Bawah Ki-Ka) Mirana, Davion, Marci. (Netflix)
Mengambil judul DOTA: Dragons Blood, season perdana dari adaptasi anime Dota 2 ini terdiri dari total 8 episode, masing-masing berdurasi 26 menit sudah resmi dirilis di Netflix pada 25 Maret 2021. Pertanyaannya, apakah Dragons Blood pantas mewakili dunia & lore dari Dota 2, sekaligus memenuhi ekspektasi para pemain & penggemarnya?
Sebagai penggemar anime sejak usia belasan tahun sekaligus penggemar Dota 2 sejak zaman DotA hingga sekarang, penulis akan berusaha menghindari bias dalam memberi review, tidak condong ke anime ataupun condong ke Dota 2. “Mengharapkan tontonan yg berkualitas tanpa harus mengerti anime maupun Dota 2 terlalu dalam”, kira-kira seperti itu.
Penulis juga akan menghindari spoiler penting sehingga kaiian yg belum menonton anime Dota 2 tidak perlu khawatir. Yuk langsung saja kita mulai!
Jump to section
1. Overview
- 1. Overview
- 2. Worldbuilding Skor: 8/10
- 3. Story Skor: 7/10
- 4. Karakter Skor: 6/10
- 5. Animasi Skor: 8/10
- 6. Musik & pengisi suara Skor: 8/10
- 7. Kesimpulan
Sebagai adaptasi dari Dota 2, tentunya hal perdana yg diperhatikan beberapa akbar penonton salah satunya adalah kesamaan cerita di dalam anime dengan versi gimnya..
Pembukaan dari Dragons Blood menyuguhkan asal-usul dari dua kubu yg merupakan musuh abadi bagi satu sama lain, yakni Radiant & Dire yg terkait erat dengan Primordial Mind (pemikiran purba).

Terrorblade dalam Dragons Blood. (Netflix)
Terrorblade,, seorang demon yg tengah dihukum di Foulfell dengan sanksi melihat pantulan dirinya sendiri, menemukan ide menuju kebenaran (Truth). Kebenaran yg dimaksud adalah jalan menuju kekuatan ciptaan yg dimiliki Primordial Mind.
Menilik narasi dari awal episode 1 Dragons Blood, latar belakang Terrorblade cukup sesuai dengan lore-nya di dalam gim Dota 2. Meski di versi anime, ia belum diperlihatkan bebas dari Foulfell, tempat yg disebut-sebut sebagai nerakanya neraka.
Hal yg kurang lebih sama juga ditemui pada karakter-karakter utama seperti Davion & Mirana dengan sedikit perbedaan.
Dalam Dragons Blood, Davion tidak sengaja berjumpa dengan Slyrak, seekor Eldwurm (naga). Sedangkan dalam lore Dota 2, Davion dikisahkan sudah mencari-cari Slyrak dalam waktu yg lama, kemungkinan karena dendam pribadi. Peran tersebut diambil alih oleh Kaden, seorang Dragon Knight legendaris yg di versi anime, disebutkan sebagai idola dari Davion.
Tidak banyak disparitas dari latar belakang Mirana di anime dengan di gimnya. Hanya saja di versi anime, Mirana ditemani oleh seorang pelayan wanita bernama Marci tabiat yg tidak eksis di dalam Dota 2.

(Netflix)
Bagaimana dengan Invoker? Sosok hero yg satu ini digambarkan agak berbeda dengan lore-nya di Dota 2. Invoker di Dragons Blood juga sama-sama diketahui sebagai seorang pengguna magic terbaik, cuma saja ia dimusuhi oleh para Elf di Nightshade Woods akibat hubungan misteriusnya dengan Dewi Bulan, Selemene. Selain itu, sosok Invoker di anime digambarkan lebih manusiawi di mana ia pernah memiliki seorang putri bernama Filomina.
Dari segi usaha untuk mengadaptasi berbagai aspek dari Dota 2 ke anime, dapat dibilang Dragons Blood tidak mengecawakan. Sejumlah monster serta tabiat yg ada di gimnya juga dapat ditemui di sini, seperti Luna & Shopkeeper.

(Netflix)
Berbagai tempat yg ada di dunia Dragons Blood juga menggambarkan disparitas mencolok antara Radiant & Dire, memberi atmosfer khas bagi para pemain Dota 2.
Beberapa tabiat juga diperlihatkan mengpakai kemampuan-kemampuan yg tidak asing lagi bagi para penggemar Dota 2, seperti:
- Davion Elder Dragon Form: Di anime, Davion tidak cuma dapat berubah jadi seekor naga secara utuh, namun ia juga dapat berubah ke wujud semi-naga di mana ia masih memiliki wujud humanoid namun lebih kuat dari wujud manusianya.

Davion dalam wujud humanoid dragon. (Netflix)
- Mirana Starstorm: Versi di anime agak berbeda dibanding gimnya, di mana Mirana melesakkan satu anak panah ke arah bulan purnama yg kemudian turun jadi hujan anak panah ke arah musuh.
- Luna Lucent Beam: Kemampuan yg diperlihatkan Luna di anime sama persis dengan di gim.
- Terrorblade Reflection: Mirip dengan versi aslinya di gim, namun refleksi yg dihasilkan di anime dapat diserang oleh musuh.
- Terrorblade Metamorphosis: Tak jauh beda dengan versi aslinya di gim.
Ketika Mirana & Marci menemui Shopkeeper untuk mengetahui keberadaan bunga-bunga teratai Selemene yg dicuri, terlihat banyak item-item yg tidak asing lagi bagi para pemain Dota 2:
- Vanguard
- Headdress
- Morbid Mask
- Seers Stone
- Scythe of Vyse
- Staff of Wizardry
- Tranquil Boots
- Gem of Truesight yg diberikan Shopkeeper kepada Mirana

(Netflix)

(Netflix)

(Netflix)
Selain di toko milik Shopkeeper yg misterius, Davion juga sempat “memuntahkah” Ring of Regen.

(Netflix)
Town Portal Scroll yg dalam animenya, dipakai oleh Bram asisten (squire) dari Davion.

(Netflix)
Secara garis besar, Dragon”s Blood sanggup menggambarkan dunia Dota 2 ke dalam format anime, & beberapa penyesuaian yg diterapkan tidak (terlalu) merusak esensi dari Dota 2 itu sendiri.
Jump to section
1. Overview
- 1. Overview
- 2. Worldbuilding Skor: 8/10
- 3. Story Skor: 7/10
- 4. Karakter Skor: 6/10
- 5. Animasi Skor: 8/10
- 6. Musik & pengisi suara Skor: 8/10
- 7. Kesimpulan
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Review Season Pertama Anime DOTA: Dragon’s Blood diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Review Season Pertama Anime DOTA: Dragon’s Blood.