Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola menggeledah dua kantor PSSI di FX Sudirman dan Kemang. Penggeledahan itu dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Penggeledahan dilakukan untuk mencari dokumen terkait kasus pengaturan skor.
Kasus tersebut saat ini memang sedang menyita perhatian publik sepakbola Indonesia. Apalagi dari banyak tersangka yang telah ditetapkan, terdapat di antaranya pengurus PSSI yaitu Johar Lin Eng (Exco PSSI) dan Dwi Irianto (anggota Komisi Disiplin non aktif).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono, mengatakan penggeledahan tersebut adalah mencari dokumen tentang sepakbola nasional. Selain itu, mereka ingin mengetahui anggaran PSSI pada tahun 2017 dan 2018.
Pilihan Editor
Ketua Komite Adhoc PSSI, Ahmad Riyadh, menegaskan PSSI menghormati proses hukum sedang terjadi saat ini terkait pengaturan skor.
"Kami menghormati proses hukum, termasuk penggeledahan di kantor PSSI asalkan sesuai dengan prosedur. Tapi saya tegaskan, PSSI belum tentu bersalah hanya karena kantor digeledah, karena match-fixing lebih kepada personal atau individu, bukan institusi," ujar Ahmad.
"Penggeledahan bagian dari proses hukum dan dilindungi oleh Undang-Undang," tambahnya.
Ahmad pun meminta kepada tim Satgas Anti Mafia Bola memaparkan kepada publik hasil temuan mereka setelah menggeledah kantor PSSI.
"Selain itu mereka harus memberikan edukasi kalau penggeladahan ini bagian dari proses hukum, termasuk penyidikan, penyelidikan dan penggeledahan. Satgas harus mengungkap temuan-temuan di kantor PSSI secara transparan,
Dalam penggeledahan ini, Satgas disebut menemukan dokumen anggaran dan dokumen lain. Dokumen tersebut dalam bentuk tertulis, digital, dan soft file, terkait kasus ini.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Satgas Anti Mafia Bola Diminta Ungkap Hasil Temuan Di Kantor PSSI Secara Transparan
Kasus tersebut saat ini memang sedang menyita perhatian publik sepakbola Indonesia. Apalagi dari banyak tersangka yang telah ditetapkan, terdapat di antaranya pengurus PSSI yaitu Johar Lin Eng (Exco PSSI) dan Dwi Irianto (anggota Komisi Disiplin non aktif).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono, mengatakan penggeledahan tersebut adalah mencari dokumen tentang sepakbola nasional. Selain itu, mereka ingin mengetahui anggaran PSSI pada tahun 2017 dan 2018.
Pilihan Editor
- Klasemen EPL: Liverpool Gagal Buka Gap Tujuh Poin
- Krzysztof Piatek & 20 Transfer Termahal Januari 2019
- Lima Bintang Muda Yang Bersinar Di Piala Asia 2019
- Tragedi Emiliano Sala Bikin Pemain Cardiff City Takut Naik Pesawat
Ketua Komite Adhoc PSSI, Ahmad Riyadh, menegaskan PSSI menghormati proses hukum sedang terjadi saat ini terkait pengaturan skor.
"Kami menghormati proses hukum, termasuk penggeledahan di kantor PSSI asalkan sesuai dengan prosedur. Tapi saya tegaskan, PSSI belum tentu bersalah hanya karena kantor digeledah, karena match-fixing lebih kepada personal atau individu, bukan institusi," ujar Ahmad.
"Penggeledahan bagian dari proses hukum dan dilindungi oleh Undang-Undang," tambahnya.
Ahmad pun meminta kepada tim Satgas Anti Mafia Bola memaparkan kepada publik hasil temuan mereka setelah menggeledah kantor PSSI.
"Selain itu mereka harus memberikan edukasi kalau penggeladahan ini bagian dari proses hukum, termasuk penyidikan, penyelidikan dan penggeledahan. Satgas harus mengungkap temuan-temuan di kantor PSSI secara transparan,
Dalam penggeledahan ini, Satgas disebut menemukan dokumen anggaran dan dokumen lain. Dokumen tersebut dalam bentuk tertulis, digital, dan soft file, terkait kasus ini.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Satgas Anti Mafia Bola Diminta Ungkap Hasil Temuan Di Kantor PSSI Secara Transparan