Seorang Guru Perlihatkan Foto Nabi Muhammad, Sekolah Ini Langsung Didemo merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Satu sekolah di Inggris jadi target aksi demo, setelah seorang guru menunjukkan foto Nabi Muhammad saat pelajaran agama di kelas.
Dikutip dari Sky News, Jumat (26/3/2021) lusinan orang, termasuk para orang tua, berkumpul di luar Batley Grammar School di West Yorkshire pada Kamis pagi waktu setempat untuk berdemonstrasi.
Sebuah video yg beredar di media sosial menunjukkan para demonstran yg mengenakan masker berkerumun di sekitar gerbang sekolah.
Para demonstran menggelar aksi setelah mendapat laporan kalau seorang guru di sekolah tersebut menunjukkan foto Nabi Muhammad saat sesi pelajaran agama.
Salah satu orang tua di sekolah tersebut mengatakan foto tersebut diambil dari Charlie Hebdo, salah satu majalah satir Prancis.
Foto Nabi Muhammad tersebut diperlihatkan kepada siswa saat pelajaran pada 22 Maret, menurut sebuah surat kepada orang tua yg dilihat oleh Sky News.
Atas insiden tersebut, Gary Kibble, selaku kepala sekolah menyampaikan permintaan maaf & mengakui kalau foto tersebut sangat tidak pantas.
"Sekolah dengan tegas meminta maaf karena mengpakai gambar yg sama sekali tidak pantas dalam pelajaran pelajaran agama baru-baru ini. Seharusnya tidak dipakai," ujar Gary Kibble.
"Penting bagi anak-anak untuk belajar tentang keyakinan & kepercayaan, tetapi ini harus dilakukan dengan cara yg penuh hormat & sensitif," sambungnya.
Gary juga mengungkapkan kalau seorang anggota staf di sekolahnya sudah ditangguhkan menunggu penyelidikan formal independen.
Aksi demonstrasi tersebut justru mendapat kecaman dari Departemen Pendidikan Inggris (DfE) yg menyebutkan tidak dibernarkan untuk mengancam seorang guru.
"Tidak pernah dapat diterima untuk mengancam atau mengintimidasi guru. Kami mendorong dialog antara orang tua & sekolah ketika masalah muncul," jelas juru bicara DfE pada Kamis malam.
"Sekolah bebas untuk memasukkan berbagai masalah, ide, & materi dalam kurikulum mereka, termasuk di mana mereka menantang atau kontroversial, tunduk pada kewajiban mereka untuk memastikan keseimbangan politik.
"Mereka harus menyeimbangkan ini dengan kebutuhan untuk mempromosikan rasa hormat & toleransi antara orang-orang yg berbeda keyakinan, termasuk dalam memutuskan materi mana yg akan dipakai di kelas." jelasnya.
Yunus Lunat, seorang anggota eksekutif Masyarakat Kesejahteraan Muslim India di Batley, mengatakan kepada Sky News bahwa menurutnya guru itu "menyimpang" & mencoba "memprovokasi".
"Mereka berbicara tentang kebebasan berekspresi, tetapi saya mempertanyakan hubungan kebebasan berekspresi dengan pelajaran," katanya.
"Anda tidak akan pernah melihat gambar Nabi Muhammad di masjid kami, di masjid mana pun di dunia. Itu tidak dapat diterima." sambungnya.
Lunat mengatakan dia juga khawatir kalau permasalahan tersebut mungkin "dibajak" oleh orang-orang yg tidak terkait langsung dengan sekolah.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Satu sekolah di Inggris jadi target aksi demo, setelah seorang guru menunjukkan foto Nabi Muhammad saat pelajaran agama di kelas.
Dikutip dari Sky News, Jumat (26/3/2021) lusinan orang, termasuk para orang tua, berkumpul di luar Batley Grammar School di West Yorkshire pada Kamis pagi waktu setempat untuk berdemonstrasi.
Sebuah video yg beredar di media sosial menunjukkan para demonstran yg mengenakan masker berkerumun di sekitar gerbang sekolah.
Para demonstran menggelar aksi setelah mendapat laporan kalau seorang guru di sekolah tersebut menunjukkan foto Nabi Muhammad saat sesi pelajaran agama.
Salah satu orang tua di sekolah tersebut mengatakan foto tersebut diambil dari Charlie Hebdo, salah satu majalah satir Prancis.
Foto Nabi Muhammad tersebut diperlihatkan kepada siswa saat pelajaran pada 22 Maret, menurut sebuah surat kepada orang tua yg dilihat oleh Sky News.

Atas insiden tersebut, Gary Kibble, selaku kepala sekolah menyampaikan permintaan maaf & mengakui kalau foto tersebut sangat tidak pantas.
"Sekolah dengan tegas meminta maaf karena mengpakai gambar yg sama sekali tidak pantas dalam pelajaran pelajaran agama baru-baru ini. Seharusnya tidak dipakai," ujar Gary Kibble.
"Penting bagi anak-anak untuk belajar tentang keyakinan & kepercayaan, tetapi ini harus dilakukan dengan cara yg penuh hormat & sensitif," sambungnya.
Gary juga mengungkapkan kalau seorang anggota staf di sekolahnya sudah ditangguhkan menunggu penyelidikan formal independen.
Aksi demonstrasi tersebut justru mendapat kecaman dari Departemen Pendidikan Inggris (DfE) yg menyebutkan tidak dibernarkan untuk mengancam seorang guru.
"Tidak pernah dapat diterima untuk mengancam atau mengintimidasi guru. Kami mendorong dialog antara orang tua & sekolah ketika masalah muncul," jelas juru bicara DfE pada Kamis malam.
"Sekolah bebas untuk memasukkan berbagai masalah, ide, & materi dalam kurikulum mereka, termasuk di mana mereka menantang atau kontroversial, tunduk pada kewajiban mereka untuk memastikan keseimbangan politik.
"Mereka harus menyeimbangkan ini dengan kebutuhan untuk mempromosikan rasa hormat & toleransi antara orang-orang yg berbeda keyakinan, termasuk dalam memutuskan materi mana yg akan dipakai di kelas." jelasnya.
Yunus Lunat, seorang anggota eksekutif Masyarakat Kesejahteraan Muslim India di Batley, mengatakan kepada Sky News bahwa menurutnya guru itu "menyimpang" & mencoba "memprovokasi".
"Mereka berbicara tentang kebebasan berekspresi, tetapi saya mempertanyakan hubungan kebebasan berekspresi dengan pelajaran," katanya.
"Anda tidak akan pernah melihat gambar Nabi Muhammad di masjid kami, di masjid mana pun di dunia. Itu tidak dapat diterima." sambungnya.
Lunat mengatakan dia juga khawatir kalau permasalahan tersebut mungkin "dibajak" oleh orang-orang yg tidak terkait langsung dengan sekolah.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet