Sindir Nikah Beda Agama Alasan Takdir, Tengku Zul: Sontoloyo Ini Orang merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Tengku Zulkarnain, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung orang yg menikah dengan orang berbeda agama atas alasan takdir.
Awalnya, Tengku Zul membahas bahwa seorang muslim mesti menjalankan Islam dengan sepenuhnya, yakni dengan menjalankan syariat-syariat.
Ia sempat menyoroti bahwa orang-orang muslim yg harap menjalankan Islam sepenuhnya justru sering dicap radikal atau tidak toleran.
Padahal, menurutnya, tidak boleh ada toleransi dalam urusan aqidah & syariat.
Tengku Zul mengutip dari Alquran Surat Al Kafirun ayat 6 yg berbunyi ‘lakum dinukum waliyadin’, artinya ‘bagimu agamamu & bagiku agamaku.’
“Secara tauhid, aqidah, kita nggak dapat toleransi. Dengan orang lain kita katakan lakum dinukum waliyadin,” mengatakan Tengku Zul dalam video yg diunggah di kanal YouTube tengkuzulkarnain_official pada 25 November 2021.
“Secara syariat pun tidak dapat toleransi, kita ucapkan lakum dinukum waliyadin,” sambungnya.
Tengku Zul lantas menyindir bagaimana kini banyak yg membolehkan nikah beda agama dengan alasan takdir.
“Hari ini secara syariat, mau gabung, mau kawin lain agama, boleh. Kawin lain agama boleh. Siapa yg melarang berarti menolak kodrat sayang. Wedeh wedeh. ‘Bukankah kita berhak memilih pasangan hidup kita? Bukankah kita kawin dengan istri kita itu jodoh, takdir.’ Bawa-bawa takdir lagi, sontoloyo ini orang,” ujarnya.
Padahal, menurut Tengku Zul, takdir itu juga ada yg jadi pilihan. Jodoh termasuk ke dalamnya.
“Takdir itu ada takdir yg jadi opsi kita,” katanya.
Menurutnya, Tuhan memberikan akal supaya manusia dapat menekan keharapan pribadinya demi keharapan Allah & Rasul.
“Jodoh tuh opsi kita. Hati kita memutuskan. Allah memberi akal kepada kita. ‘Saya sayang ama dia, tetapi dia tidak Islam. Saya haram makan babi, dia makan babi. Saya menyembah Allah, dia menyembah Tuhan yg lain. Yah saya harus cari istri lain, kenapa? Karena saya harus mengorbankan kemauan saya demi kemauan Allah & Rasul-Nya,” terang Tengku Zul.
“Siapa mengorbankan maunya demi Allah & Rasul-Nya, di hari kiamat nanti semua (keharapannya) diberi Allah,” sambungnya.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Tengku Zulkarnain, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung orang yg menikah dengan orang berbeda agama atas alasan takdir.
Awalnya, Tengku Zul membahas bahwa seorang muslim mesti menjalankan Islam dengan sepenuhnya, yakni dengan menjalankan syariat-syariat.
Ia sempat menyoroti bahwa orang-orang muslim yg harap menjalankan Islam sepenuhnya justru sering dicap radikal atau tidak toleran.
Padahal, menurutnya, tidak boleh ada toleransi dalam urusan aqidah & syariat.
Tengku Zul mengutip dari Alquran Surat Al Kafirun ayat 6 yg berbunyi ‘lakum dinukum waliyadin’, artinya ‘bagimu agamamu & bagiku agamaku.’
“Secara tauhid, aqidah, kita nggak dapat toleransi. Dengan orang lain kita katakan lakum dinukum waliyadin,” mengatakan Tengku Zul dalam video yg diunggah di kanal YouTube tengkuzulkarnain_official pada 25 November 2021.
“Secara syariat pun tidak dapat toleransi, kita ucapkan lakum dinukum waliyadin,” sambungnya.
Tengku Zul lantas menyindir bagaimana kini banyak yg membolehkan nikah beda agama dengan alasan takdir.
“Hari ini secara syariat, mau gabung, mau kawin lain agama, boleh. Kawin lain agama boleh. Siapa yg melarang berarti menolak kodrat sayang. Wedeh wedeh. ‘Bukankah kita berhak memilih pasangan hidup kita? Bukankah kita kawin dengan istri kita itu jodoh, takdir.’ Bawa-bawa takdir lagi, sontoloyo ini orang,” ujarnya.
Padahal, menurut Tengku Zul, takdir itu juga ada yg jadi pilihan. Jodoh termasuk ke dalamnya.
“Takdir itu ada takdir yg jadi opsi kita,” katanya.
Menurutnya, Tuhan memberikan akal supaya manusia dapat menekan keharapan pribadinya demi keharapan Allah & Rasul.
“Jodoh tuh opsi kita. Hati kita memutuskan. Allah memberi akal kepada kita. ‘Saya sayang ama dia, tetapi dia tidak Islam. Saya haram makan babi, dia makan babi. Saya menyembah Allah, dia menyembah Tuhan yg lain. Yah saya harus cari istri lain, kenapa? Karena saya harus mengorbankan kemauan saya demi kemauan Allah & Rasul-Nya,” terang Tengku Zul.
“Siapa mengorbankan maunya demi Allah & Rasul-Nya, di hari kiamat nanti semua (keharapannya) diberi Allah,” sambungnya.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet